Kamis, 14 Maret 2013

BAB 10 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA



BAB 10
MENGUNJUNGI TINGKATAN KE-2 DAN MENGOBROL DENGAN CHUU CHIANG WUANG DAN MENINJAU TEMPAT BERCERAMAH
TAHUN 1976, LUN PE GWEE JI CAP LAK

Chi Hoet
Keliling Alam Baka untuk mengarang buku, sungguh membuat repot manusia dan para Dewa. Demi menolongi manusia di dunia maka rela berkorban, namun MENYENANGKAN BERBUAT AMAL, para murid ikut-ikutan menjadi lelah menunggui sampai tengah malam. Budha, sayapun terharu dan kini tiga lapisan saling menunjang, lapisan atas tembus ke Langit, lapisan tengah ke para manusia dan lapisan bawah tembus ke Alam Baka. Manusia dan Langit sibuk bersama dan pintu kesucian terbuka, menurunkan ajaran yang benar, bagi yang bertapa ada jodohnya bisa lulus dari tapaan. Yang tidak berjodohpun bersembahyang demi kebaikan. Dari jalanan yang jauh di Surga, melihat Vihara amal pada berdiri dan dimana-mana nampak kedamaian tertolong oleh Roh-roh dosa di Alam Baka. Hari ini akan mengajak Yang Shen keliling Neraka satu lagi, menjelaskan keadaan Neraka kepada dunia. Yang Shen siap berangkat!
Yang Shen:
Saya sudah siap.
Chi Hoet:
Hari ini yang akan kita kunjungi adalah Tingkatan kedua, harus bersemangat.
Yang Shen:
Siap! Jika terdapat kesalahan atau kekurangan, harap guru memarahi saya.
Chi Hoet:
Tidak apa-apa. Cepat duduk yang benar. Siap berangkat. Sudah tiba. Cepat turun.
Yang Shen:
Di depan adalah tempat apa? Terlihat manusia berduyun-duyun dan dikawal oleh Kepala sapi berwajah kuda.
Chi Hoet:
Ini adalah Tingkatan kedua, cepat jalan.
Yang Shen:
Di depan sudah datang sebaris orang dan di tengah nampak seorang yang kokoh badannya dan berpakaian jubah yang kuno seperti pakaian Dewa yang ada di dalam photo di Vihara dan mengkilap lagi, sungguh gagah serta di sampingnya ada jendral pengawalnya.
Chi Hoet:
Dia adalah Chuu Chiang Wuang (Yiam Wong Chuu Chiang) dari Tingkatan Kedua, cepat beri hormat.
Yang Shen:
Salam berjumpa, Chuu Chiang Wuang dan para pejabat Dewa.
Yiam Wong:
Tidak usah beri hormat, cepat bangun. Selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen kemari. Tingkatan di sini telah menerima titah bahwa Vihara kamu mau mengarang buku KELILING ALAM NERAKA serta meninjau ke sepuluh tingkatan neraka dan tadi baru menerima surat dari Chi Hoet. Mengetahui hari ini kalian mau datang. Maka menyambut kemari. Silahkan masuk ke dalam ruangan.
Chi Hoet:
Terima kasih. Yang Shen mari kita ikut Yiam Wong Ke dalam.
Yiam Wong:
Silahkan duduk di ruangan tamu ini. Jendral, tuang teh!
Yang Shen
Terima kasih, malam ini kami merepotkan, harap dimaafkan dan mohon Yiam Wong banyak memberikan petunjuk dan menjelaskan keadaan dari Tingkatan Kedua ini.
Yiam Wong:
Tidak usah sungkan. Tingkatan Kedua boleh dikatakan yang mulai menggunakan hukuman dalam sepuluh tingkatan. Roh-roh yang diserahkan dari Tingkatan Kesatu, dosa-dosanya dibuat jelas namun masih ada Roh dosa yang bandel, karena sudah kebiasaan biar sudah masuk ke Neraka tetap tidak mau insyaf, maka sesampainya disini akan dibukakan BUKU PERBUATAN yang menunjukkan dosa-dosanya. Jika termasuk kuasa di Tingkatan Kedua ini, maka akan dihukum ke dalam enam belas Neraka kecil atau Neraka kecil yang baru didirikan untuk dihukum di sana. Karena keadaan di dunia kian diperbaharui, maka di dalam Neraka ditambah banyak penjara, artinya mengikuti jaman dan juga untuk menghukum para Roh yang berdosa.
Chi Hoet:
Perubahan ilmu Matematika terjadi di bumi dan banyak menciptakan benda yang menjadi pemandangan di Langit. Perubahan apapun yang ada di dunia maka baik di Surga maupun di Neraka akan terlihat keadaannya. Maka apapun perbuatan manusia, yang terjadi di rumput atau di pohon, Langit akan seperti kaca yang besar dan langsung mencerminkan dan memancar ke Istana bumi dan terlihat jelas, jangan menganggap bahwa dunia sudah maju. Dewa dan setan bisa menghilang, menciptakan segala benda yang kelihatan untuk memenangkan benda yang tidak kelihatan. Tidak tahunya justru yang tidak kelihatan itu yang berkuasa dan itu karena gerakan para Dewa dan setan, manusia hanya dipergunakan.
Yang Shen:
Oh begitu! Manusia di dunia bilang tidak pernah melihat Neraka, tidak tahunya kini pemandangan itu jelas terlihat oleh saya. Sungguh aneh dan menakutkan. Seperti saya sudah datang ke dunia yang lain.
Yiam Wong:
Karena saya banyak tugas, tidak bisa lama-lama menemani kalian. Suruh jendral mengajak Yang Shen keliling.
Jendral:
Siap laksanakan.
Yang Shen:
Roh-roh yang di depan ruangan ada yang kepalanya dijepit oleh papan dan tangan diborgol rantai besi, lebih kasihan kelihatannya dibanding terhukum di dunia. Yiam Wong membuka sidang, memukul meja dan berteriak seperti orang desa yang memarahi kerbau.
Jenderal:
Waktu terbatas, Yang Shen jangan lama-lama di sini, ikuti saya keluar ruangan.
Chi Hoet:
Mari jalan, jangan lihat di sini lagi.
Yang Shen
Kenapa tempat ini banyak orang yang berkumpul namun pada diam tidak bersuara?
Jendral:
Karena sekarang sedang waktunya TIGA LAPISAN SALING MENUNJANG, maka TI CHANG WANG PO SAT di setiap tingkat didirikan tempat untuk berceramah. Setiap Roh dosa yang di Neraka, jika masih terdapat hati nurani yang baik atau Roh yang waktu disiksa terlihat kelakuannya menurut, maka diberikan kesempatan untuk bergiliran ke tempat berceramah untuk mendengarkan ceramah para Dewa Hoet, itulah sebabnya mereka berjalan hati-hati dan tidak berani bersuara, coba kamu lihat, mereka sedang antri masuk ke dalam ruangan itu.
Yang Shen
Berarti di dalam Neraka juga terdapat tempat berceramah untuk menyadarkan serta menolong Roh-roh yang berdosa supaya cepat insyaf, tidak kalah dengan Vihara di dunia serta tempat agama-agama lain yang tujuannya mengajarkan kebaikan pada manusia. Sungguh mulia hati para Dewa Hoet, tidak kenal lelah, turun ke bumi/dunia dan ke Neraka untuk menolong sesama dan Roh-roh.
Chi Hoet:
Kita ikuti Roh masuk.
Yang Shen:
Baik, di depan pintu besar atasnya ada sebuah palang nama yang tertulis TEMPAT BERCERAMAH DI TINGKAT SATU, setiap Roh jika masuk harus mampir ke sebuah pos kecil yang seperti pos keamanan di pabrik untuk lapor diri, kemudian masuk ke dalam.
Jendral:
Itu tempat tinggal jendral yang jaga pintu. Tugasnya mengawasi Roh-roh yang keluar masuk, kalau tidak memegang kartu rekomendasi yang boleh ikut dengar ceramah dari Neraka kecil masing-masing, tidak diperbolehkan masuk. Saya mau lapor dulu maksud kalian kemari adalah mau mengarang buku, kalian tunggu sebentar, saya sudah lapor dan sekarang ikutilah saya ke dalam kelas dan tunggu di bangku barisan depan, tunggu Dewa Hoet datang.
Chi Hoet:
Sekarang waktunya Kwan Si Im Po Sat (Avalokitesvara Bodhisatva) dari laut selatan tiba kemari, Yang Shen bersujud menyambut kedatangannya.
Yang Shen
Siap terima perintah Kwan Im Po Sat (Avalokitesvara Bodhisatva) sudah naik ke panggung siap berceramah, kursi-kursi di dalam kelas seperti kursi yang ada di dunia. Kurang lebih ada dua ribu Roh, nampaknya mereka semua pada tersenyum dan Kwan Im Po Sat berdiri di atas Teratai di panggung. Pakaiannya serba putih dan menyebari air dalam botol dengan mempergunakan daun Liau Niu. Guru, apa maksudnya?
Chi Hoet:
Air suci untuk dinikmati bersama, embun suci ditebar pula, yang berjodoh dapat pertolongan, artinya hati Langit sungguh mulia tidak membedakan antara umat jika mau insyaf, memperbaiki kesalahan, maka akan ditolong, itulah cita-citanya Kwan Im Po Sat, janganlah bertanya. Coba dengarkan ceramah Kwan Im Po Sat.
Kwan Im:
Chi Hoet dan Yang Shen dari dunia hari ini berkumpul kemari, saya sangat senang, harap Yang Shen setelah mendengarkan ceramah saya, kembali ke dunia menerangkan dan menasehati para manusia di dunia. Juga para murid Vihara Shen Shien demi menolong manusia hingga mengorbankan segalanya, untuk berbuat kebaikan, benar-benar semangat yang terpuji dan di kemudian hari dapat kedudukan SHEN SHIEN/SUCI NAN MURNI, harap berjuang dengan sungguh-sungguh.
Chi Hoet:
Yang Shen cepat berterima kasih atas pujian Kwan Im.
Yang Shen:
Terima kasih atas dukungan Ma Kwan Im. Setelah kembali ke Vihara Shen Shien, saya akan memberitahukan semua murid agar jangan mengecewakan harapan KWAN IM PO SAT.
Kwan Im:
Sekarang ceramah dimulai: "Manusia dari dulu hingga lahir dan meninggal, meninggal dan lahir, walaupun wujud badan sudah mati tetapi rohani tetap hidup. Roh kalian hari ini tiba di Alam Baka belum sadar bahwa badan atau tubuh adalah kepalsuan, hati nurani baru aslinya. Berat rasanya jika saat perpisahan sehingga timbul hati yang kurang puas, kini harus sadar bahwa pandangan di dunia hanyalah impian belaka. Jodoh dan kasih sayang hanyalah karena Karma, berputar dan saling membalas. Satu Karma dilunasi dan sau di-impaskan, maka kalian harus sadar jika diantara kalianmasih ada keinginan niat ke dunia, reinkarnasi tidak akan ada habisnya. Bayi lahir di dunia pintar dan disayangi walaupun rahasia Langit menonjolkan diri namun seperti lampu apinya tidak tahan ditiup angin maka tidak tahan lama karena sifat manusia cepat lupa diri asalnya, sehingga berbuat kesalahan karena liciknya hati, hingga tidak memancar kembali sinar murni aslinya atau asalnya. Perbuatan jahat dan dosa-dosapun timbul, dunia jadi kacau. Maka hilanglah prikemanusian, kini kalian jatuh ke Neraka, Walaupun badan sudah rusak namun dosa kejahatan tetap mengikuti, ketahuilah bahwa bayangan tetap mengikuti badan. Jangan menganggap bahwa tidak terang maka tidak ada bayangan. Apa yang dipikirkan otomatis hati bergerak dan pembalasanpun segera tiba. Kalian kini berada di Alam Baka masih terdapat hati nurani yang benar, bisa menyesali perbuatan kalian. Sekarang saya menasehati kalian, cepatlah insyaf, baik-baiklah terima hukuman sebagai latihan diri, agar impas dosa-dosa. Sabar dan tahan kesakitan, hilangkan pikiran yang tidak puas, saya pasti mau menolong kalian nanti.
Chi Hoet:
Cepat antar.
Yang Shen:
Ya, terima kasih Ma Kwan Im. Semua Roh bersujud mengantar kepergiannya Kwan Im dan banyak yang terharu dan menangis.
Chi Hoet:
Kwan Im merasa kasihan pada para Roh, maka memberikan ceramah dan nasehat. Benar-benar hatinya Po Sat (Bodhisatva) tergugah, harap para umat di dunia cepat sadar. Jika masih terdapat badannya maka bertapalah diri sekarang agar bisa menghindari penderitaan di Neraka. Kalau tidak mau berlatih nanti agak susah. Sekarang waktunya tiba, saatnya kita kembali ke Vihara.
Jendral:
Jika ada kekurangan harap Chi Hoet dan Yang Shen sudi memaafkan.
Yang Shen:
Mana, sayakan manusia biasa, tidak berani bicara memaafkan. Justru nanti saya yang kurang ajar. Guru, kini di setiap tingkatan disediakan tempat berceramah, kapan Roh dosa bisa menghapus dosanya dan bebas kembali.
Chi Hoet:
Yang disediakan tempat berceramah di setiap tingkatan adalah dasar-dasarnya untuk melatih hati nurani para Roh, kemudian dilatih lagi ke tempat ceramah yang lebih tinggi pelajarannya dan jangan bertanya lagi. Sebab waktu sudah habis, naik ke atas Teratai, siap pulang dan jangan lupa berterima kasih kepada para jendral yang mengantar kita. Vihara sudah tiba. Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar