BAB
10
MENGUNJUNGI
TINGKATAN KE-2 DAN MENGOBROL DENGAN CHUU CHIANG WUANG DAN MENINJAU TEMPAT
BERCERAMAH
TAHUN
1976, LUN PE GWEE JI CAP LAK
|
Chi Hoet
|
Keliling Alam Baka untuk mengarang
buku, sungguh membuat repot manusia dan para Dewa. Demi menolongi manusia di
dunia maka rela berkorban, namun MENYENANGKAN BERBUAT AMAL, para murid
ikut-ikutan menjadi lelah menunggui sampai tengah malam. Budha, sayapun terharu
dan kini tiga lapisan saling menunjang, lapisan atas tembus ke Langit,
lapisan tengah ke para manusia dan lapisan bawah tembus ke Alam Baka. Manusia
dan Langit sibuk bersama dan pintu kesucian terbuka, menurunkan ajaran yang
benar, bagi yang bertapa ada jodohnya bisa lulus dari tapaan. Yang tidak
berjodohpun bersembahyang demi kebaikan. Dari jalanan yang jauh di Surga,
melihat Vihara amal pada berdiri dan dimana-mana nampak kedamaian tertolong
oleh Roh-roh dosa di Alam Baka. Hari ini akan mengajak Yang Shen keliling
Neraka satu lagi, menjelaskan keadaan Neraka kepada dunia. Yang Shen siap
berangkat!
|
Yang Shen:
|
Saya sudah siap.
|
Chi Hoet:
|
Hari ini yang akan kita kunjungi
adalah Tingkatan kedua, harus bersemangat.
|
Yang Shen:
|
Siap! Jika terdapat kesalahan atau
kekurangan, harap guru memarahi saya.
|
Chi Hoet:
|
Tidak apa-apa. Cepat duduk yang
benar. Siap berangkat. Sudah tiba. Cepat turun.
|
Yang Shen:
|
Di depan adalah tempat apa? Terlihat
manusia berduyun-duyun dan dikawal oleh Kepala sapi berwajah kuda.
|
Chi Hoet:
|
Ini adalah Tingkatan kedua, cepat
jalan.
|
Yang Shen:
|
Di depan sudah datang sebaris
orang dan di tengah nampak seorang yang kokoh badannya dan berpakaian jubah
yang kuno seperti pakaian Dewa yang ada di dalam photo di Vihara dan
mengkilap lagi, sungguh gagah serta di sampingnya ada jendral pengawalnya.
|
Chi Hoet:
|
Dia adalah Chuu Chiang
Wuang (Yiam Wong Chuu Chiang) dari Tingkatan Kedua, cepat beri hormat.
|
Yang Shen:
|
Salam berjumpa, Chuu Chiang Wuang
dan para pejabat Dewa.
|
Yiam Wong:
|
Tidak usah beri hormat, cepat
bangun. Selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen kemari. Tingkatan di sini telah
menerima titah bahwa Vihara kamu mau mengarang buku KELILING ALAM NERAKA
serta meninjau ke sepuluh tingkatan neraka dan tadi baru menerima surat dari
Chi Hoet. Mengetahui hari ini kalian mau datang. Maka menyambut kemari.
Silahkan masuk ke dalam ruangan.
|
Chi Hoet:
|
Terima kasih. Yang Shen mari kita
ikut Yiam Wong Ke dalam.
|
Yiam Wong:
|
Silahkan duduk di ruangan tamu
ini. Jendral, tuang teh!
|
Yang Shen
|
Terima kasih, malam ini kami
merepotkan, harap dimaafkan dan mohon Yiam Wong banyak memberikan petunjuk
dan menjelaskan keadaan dari Tingkatan Kedua ini.
|
Yiam Wong:
|
Tidak usah sungkan. Tingkatan
Kedua boleh dikatakan yang mulai menggunakan hukuman dalam sepuluh tingkatan.
Roh-roh yang diserahkan dari Tingkatan Kesatu, dosa-dosanya dibuat jelas
namun masih ada Roh dosa yang bandel, karena sudah kebiasaan biar sudah masuk
ke Neraka tetap tidak mau insyaf, maka sesampainya disini akan dibukakan BUKU
PERBUATAN yang menunjukkan dosa-dosanya. Jika termasuk kuasa di Tingkatan
Kedua ini, maka akan dihukum ke dalam enam belas Neraka kecil atau Neraka
kecil yang baru didirikan untuk dihukum di sana. Karena keadaan di dunia kian
diperbaharui, maka di dalam Neraka ditambah banyak penjara, artinya mengikuti
jaman dan juga untuk menghukum para Roh yang berdosa.
|
Chi Hoet:
|
Perubahan ilmu Matematika terjadi di
bumi dan banyak menciptakan benda yang menjadi pemandangan di Langit.
Perubahan apapun yang ada di dunia maka baik di Surga maupun di Neraka akan
terlihat keadaannya. Maka apapun perbuatan manusia, yang terjadi di rumput
atau di pohon, Langit akan seperti kaca yang besar dan langsung mencerminkan
dan memancar ke Istana bumi dan terlihat jelas, jangan menganggap bahwa dunia
sudah maju. Dewa dan setan bisa menghilang, menciptakan segala benda yang
kelihatan untuk memenangkan benda yang tidak kelihatan. Tidak tahunya justru
yang tidak kelihatan itu yang berkuasa dan itu karena gerakan para Dewa dan
setan, manusia hanya dipergunakan.
|
Yang Shen:
|
Oh begitu! Manusia di dunia bilang
tidak pernah melihat Neraka, tidak tahunya kini pemandangan itu jelas terlihat
oleh saya. Sungguh aneh dan menakutkan. Seperti saya sudah datang ke dunia
yang lain.
|
Yiam Wong:
|
Karena saya banyak tugas, tidak
bisa lama-lama menemani kalian. Suruh jendral mengajak Yang Shen keliling.
|
Jendral:
|
Siap laksanakan.
|
Yang Shen:
|
Roh-roh yang di depan ruangan ada
yang kepalanya dijepit oleh papan dan tangan diborgol rantai besi, lebih
kasihan kelihatannya dibanding terhukum di dunia. Yiam Wong membuka sidang,
memukul meja dan berteriak seperti orang desa yang memarahi kerbau.
|
Jenderal:
|
Waktu terbatas, Yang Shen jangan
lama-lama di sini, ikuti saya keluar ruangan.
|
Chi Hoet:
|
Mari jalan, jangan lihat di sini
lagi.
|
Yang Shen
|
Kenapa tempat ini banyak orang
yang berkumpul namun pada diam tidak bersuara?
|
Jendral:
|
Karena sekarang sedang waktunya
TIGA LAPISAN SALING MENUNJANG, maka TI CHANG WANG PO SAT di setiap tingkat
didirikan tempat untuk berceramah. Setiap Roh dosa yang di Neraka, jika masih
terdapat hati nurani yang baik atau Roh yang waktu disiksa terlihat
kelakuannya menurut, maka diberikan kesempatan untuk bergiliran ke tempat
berceramah untuk mendengarkan ceramah para Dewa Hoet, itulah sebabnya mereka
berjalan hati-hati dan tidak berani bersuara, coba kamu lihat, mereka sedang
antri masuk ke dalam ruangan itu.
|
Yang Shen
|
Berarti di dalam Neraka juga
terdapat tempat berceramah untuk menyadarkan serta menolong Roh-roh yang
berdosa supaya cepat insyaf, tidak kalah dengan Vihara di dunia serta tempat
agama-agama lain yang tujuannya mengajarkan kebaikan pada manusia. Sungguh
mulia hati para Dewa Hoet, tidak kenal lelah, turun ke bumi/dunia dan ke
Neraka untuk menolong sesama dan Roh-roh.
|
Chi Hoet:
|
Kita ikuti Roh masuk.
|
Yang Shen:
|
Baik, di depan pintu besar atasnya
ada sebuah palang nama yang tertulis TEMPAT BERCERAMAH DI TINGKAT SATU,
setiap Roh jika masuk harus mampir ke sebuah pos kecil yang seperti pos
keamanan di pabrik untuk lapor diri, kemudian masuk ke dalam.
|
Jendral:
|
Itu tempat tinggal jendral yang
jaga pintu. Tugasnya mengawasi Roh-roh yang keluar masuk, kalau tidak
memegang kartu rekomendasi yang boleh ikut dengar ceramah dari Neraka kecil
masing-masing, tidak diperbolehkan masuk. Saya mau lapor dulu maksud kalian
kemari adalah mau mengarang buku, kalian tunggu sebentar, saya sudah lapor
dan sekarang ikutilah saya ke dalam kelas dan tunggu di bangku barisan depan,
tunggu Dewa Hoet datang.
|
Chi Hoet:
|
Sekarang waktunya Kwan Si Im Po
Sat (Avalokitesvara Bodhisatva) dari laut selatan tiba kemari, Yang Shen
bersujud menyambut kedatangannya.
|
Yang Shen
|
Siap terima perintah Kwan Im Po
Sat (Avalokitesvara Bodhisatva) sudah naik ke panggung siap berceramah,
kursi-kursi di dalam kelas seperti kursi yang ada di dunia. Kurang lebih ada dua
ribu Roh, nampaknya mereka semua pada tersenyum dan Kwan Im Po Sat berdiri di
atas Teratai di panggung. Pakaiannya serba putih dan menyebari air dalam
botol dengan mempergunakan daun Liau Niu. Guru, apa maksudnya?
|
Chi Hoet:
|
Air suci untuk dinikmati bersama,
embun suci ditebar pula, yang berjodoh dapat pertolongan, artinya hati Langit
sungguh mulia tidak membedakan antara umat jika mau insyaf, memperbaiki
kesalahan, maka akan ditolong, itulah cita-citanya Kwan Im Po Sat, janganlah
bertanya. Coba dengarkan ceramah Kwan Im Po Sat.
|
Kwan Im:
|
Chi Hoet dan Yang Shen dari dunia
hari ini berkumpul kemari, saya sangat senang, harap Yang Shen setelah
mendengarkan ceramah saya, kembali ke dunia menerangkan dan menasehati para
manusia di dunia. Juga para murid Vihara Shen Shien demi menolong manusia
hingga mengorbankan segalanya, untuk berbuat kebaikan, benar-benar semangat
yang terpuji dan di kemudian hari dapat kedudukan SHEN SHIEN/SUCI NAN MURNI,
harap berjuang dengan sungguh-sungguh.
|
Chi Hoet:
|
Yang Shen cepat berterima kasih
atas pujian Kwan Im.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih atas dukungan Ma Kwan
Im. Setelah kembali ke Vihara Shen Shien, saya akan memberitahukan semua
murid agar jangan mengecewakan harapan KWAN IM PO SAT.
|
Kwan Im:
|
Sekarang ceramah dimulai:
"Manusia dari dulu hingga lahir dan meninggal, meninggal dan lahir,
walaupun wujud badan sudah mati tetapi rohani tetap hidup. Roh kalian hari
ini tiba di Alam Baka belum sadar bahwa badan atau tubuh adalah kepalsuan,
hati nurani baru aslinya. Berat rasanya jika saat perpisahan sehingga timbul
hati yang kurang puas, kini harus sadar bahwa pandangan di dunia hanyalah
impian belaka. Jodoh dan kasih sayang hanyalah karena Karma, berputar dan
saling membalas. Satu Karma dilunasi dan sau di-impaskan, maka kalian harus
sadar jika diantara kalianmasih ada keinginan niat ke dunia, reinkarnasi
tidak akan ada habisnya. Bayi lahir di dunia pintar dan disayangi walaupun
rahasia Langit menonjolkan diri namun seperti lampu apinya tidak tahan ditiup
angin maka tidak tahan lama karena sifat manusia cepat lupa diri asalnya,
sehingga berbuat kesalahan karena liciknya hati, hingga tidak memancar
kembali sinar murni aslinya atau asalnya. Perbuatan jahat dan dosa-dosapun
timbul, dunia jadi kacau. Maka hilanglah prikemanusian, kini kalian jatuh ke
Neraka, Walaupun badan sudah rusak namun dosa kejahatan tetap mengikuti,
ketahuilah bahwa bayangan tetap mengikuti badan. Jangan menganggap bahwa
tidak terang maka tidak ada bayangan. Apa yang dipikirkan otomatis hati
bergerak dan pembalasanpun segera tiba. Kalian kini berada di Alam Baka masih
terdapat hati nurani yang benar, bisa menyesali perbuatan kalian. Sekarang
saya menasehati kalian, cepatlah insyaf, baik-baiklah terima hukuman sebagai
latihan diri, agar impas dosa-dosa. Sabar dan tahan kesakitan, hilangkan
pikiran yang tidak puas, saya pasti mau menolong kalian nanti.
|
Chi Hoet:
|
Cepat antar.
|
Yang Shen:
|
Ya, terima kasih Ma Kwan Im. Semua
Roh bersujud mengantar kepergiannya Kwan Im dan banyak yang terharu dan
menangis.
|
Chi Hoet:
|
Kwan Im merasa kasihan pada para
Roh, maka memberikan ceramah dan nasehat. Benar-benar hatinya Po Sat (Bodhisatva)
tergugah, harap para umat di dunia cepat sadar. Jika masih terdapat badannya
maka bertapalah diri sekarang agar bisa menghindari penderitaan di Neraka.
Kalau tidak mau berlatih nanti agak susah. Sekarang waktunya tiba, saatnya
kita kembali ke Vihara.
|
Jendral:
|
Jika ada kekurangan harap Chi Hoet
dan Yang Shen sudi memaafkan.
|
Yang Shen:
|
Mana, sayakan manusia biasa, tidak
berani bicara memaafkan. Justru nanti saya yang kurang ajar. Guru, kini di
setiap tingkatan disediakan tempat berceramah, kapan Roh dosa bisa menghapus
dosanya dan bebas kembali.
|
Chi Hoet:
|
Yang disediakan tempat berceramah
di setiap tingkatan adalah dasar-dasarnya untuk melatih hati nurani para Roh,
kemudian dilatih lagi ke tempat ceramah yang lebih tinggi pelajarannya dan
jangan bertanya lagi. Sebab waktu sudah habis, naik ke atas Teratai, siap
pulang dan jangan lupa berterima kasih kepada para jendral yang mengantar
kita. Vihara sudah tiba. Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar