BAB 12
MENGUNJUNGI
NERAKA KECIL KELAPARAN
TAHUN
1976, KAUW GWEE CHE KAUW
Chi Hoet:
|
Demi mengarang buku lelah kesana kemari.
Karena siapa lelah demi siapa sibuk! Jalanan di dunia memang ramai dengan
manusia dan mobil, tetapi ajaran kebaikan kian menipis, perbuatan jahat di
duniapun kian bertambah! Jeritan dan tangisan para Roh di Neraka telah
menggetarkan gunung dan bumi. Vihara Shen Shien telah menerima perintah atau
Titah untuk mengarang buku : BERKELILING DI ALAM NERAKA untuk menjelaskan
keadaan hukuman yang terdapat di Neraka dan nasehat ajaran kebaikan untuk
menyadarkan manusia, membuka pintu hati manusia. Buku ini jangan dianggap
buku yang buat bersantai saja, harap manusia bisa insyaf setelah membaca buku
ini. Yang Shen siap untuk berangkat.
|
Yang Shen:
|
Saya sudah siap, Guru. Mari kita
berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Manusia bisa duduk di atas Teratai
adalah perlakuan istimewa yang diberikan, harap Yang Shen menghargainya.
Sudah tiba dan turunlah, hari ini kita meninjau ke NERAKA KELAPARAN.
|
Yang Shen:
|
Di daerah ini seperti dataran
tandus, tidak nampak seorang manusiapun. Kita mau menuju ke arah mana?
|
Chi Hoet:
|
Tidak jauh dari sini, lewati bukit
itu sudah tiba ke Neraka Kelaparan.
|
Yang Shen:
|
Tidak kelihatan orang, nah Roh
masuk ke Neraka melalui jalan mana?
|
Chi Hoet:
|
Coba kamu lihat di sebelah kiri,
kamu akan tahu.
|
Yang Shen:
|
Oh! Di sebelah kiri kita itu
terdapat sebuah jalan kecil, di jalanan terdapat Roh yang sedang berduaan
atau bertigaan. Mereka dikawal Jendral Kepala Sapi Berwajah Kuda sedang
berjalan.
|
Chi Hoet:
|
Kita jalan di sebelah kiri juga,
jalan bersama mereka?
|
Jendral:
|
Manusia biasa dari mana? Berani
datang kemari?
|
Chi Hoet:
|
Kamu buka matamu dan lihat yang
jelas, baru bisa memergokinya.
|
Yang Shen:
|
Jendral Sapi ini kelihatan jelek dan
galak lagi, tangannya memegang rantai besi dan trisula besi, dia sedang
menuju kemari seperti mau mengajak ribut.
|
Chi Hoet:
|
Tidak usah takut, saya akan
menjelaskan kepadanya.
|
Jendral:
|
Kalian berdua siapa? Cepat jawab, kalau
tidak akan saya tangkap, hadapkan ke Yiam Wong.
|
Chi Hoet:
|
Jendral, kamu menjadi petugas di
Alam Baka sudah berapa lama? Kenapa tidak kenal pada saya?
|
Jendral:
|
Saya menjadi petugas baru dua bulan
lebih, semua disini menuruti peraturan, yang tidak memegang kartu rekomendasi
semua dilarang masuk, ini adalah tugas saya.
|
Chi Hoet:
|
Saya adalah Budha Chi Kung. Yang
ini adalah Yang Shen dari kota Tai Chung Vihara Shen Shien, murid Kuang Kung,
menerima Titah Yang Maha Kuasa mengelilingi Alam Neraka, dibuatkan buku untuk
menasehati dunia, Hari ini mau menuju ke Neraka Kelaparan, lewat disini, jika
Jendral tahu kami memiliki Titah tidak boleh menghalangi, kalau tidak bisa
dihukum.
|
Jendral:
|
Titah di atas bersujud menyambut,
kalau begitu kamu adalah Ho Sang gila yang dijuluki Chi Kung di dunia, karena
saya meninggal dunia belum lama, tidak pernah bertemu Budha Chi Kung, maka harap
kamu dan Yang Shen ini sudi memaafkan kesalahan saya, jika mau ke Neraka
Kelaparan, melewati bukit depan itu sudah tiba, mari saya antar.
|
Chi Hoet:
|
Boleh, Yang Shen, kita ikuti
Jendral dan jalanlah.
|
Yang Shen:
|
Baik, jalanan kecil ini penuh
batu-batu kecil, berlubang dalam dan penuh air lumpur, jalan diatasnya terasa
sakit telapak kaki seperti ditusuk jarum, di depan nampak dua Jendral lain¸
sedang mengawal wanita yang dandanannya seperti nyonya kaya, tapi tangannya
diborgol rantai besi. Dia telah berbuat dosa apa?
|
Chi Hoet:
|
Di dunia ini banyak orang yang
kaya raya, kehidupannya enak, sehingga tidak menyayangi lima macam makanan,
sembarangan membuang nasi maupun sayuran, karena sudah terlalu kenyang makannya,
maka kini dikurung dalam Neraka Kelaparan, biar dia merasakan apa yang
namanya kelaparan.
|
Yang Shen:
|
Bukit ini tidak begitu tinggi,
namun pohonnya lebat, subur, tumbuh rumput-rumputan dan rotan. Keadaannya
seperti bukit yang terdapat di dunia dan di dalam bukit ada sebuah jalanan
yang lebarnya bisa muat tiga orang.
|
Chi Hoet:
|
Lewatlah bukit ini, coba kamu
lihat di depan adalah Neraka Kelaparan, berada di bawah bukit ini.
|
Yang Shen:
|
Saya sudah melihatnya, di sekeliling
bangunan dikawati, juga di atas rumah, warnanya hitam kecoklatan. Sekarang
kita sudah tiba di kaki bukit.
|
Jendral:
|
Kalian tunggu disini sebentar,
saya mau lapor dulu ke dalam.
|
Yang Shen:
|
Huruf NERAKA KECIL KELAPARAN
dipahat di atas papan dan tidak begitu jelas, di depan pintu dijaga oleh
prajurit dan jendral. Terhukum perempuan yang tadi telah masuk ke dalam
dengan menunjukkan kartu rekomendasi.
|
Jendral:
|
Saya sudah lapor pada Pejabat dalam
Neraka, kalian berdua ikut saya masuk ke dalam.
|
Pejabat:
|
Selamat datang Chi Hoet dan Yang
Shen dari dunia, kami terlambat menyambut kalian, harap memaafkan kelalaian
kami.
|
Chi Hoet:
|
Oh, tidak apa-apa. Kami mau
merepotkan kalian, karena Vihara Shen Shien mendapat Titah mengarang buku,
maka saya mengantar Roh Yang Shen untuk meninjau keadaan supaya mendapatkan
bahan-bahan di Neraka untuk menasehati dunia dan hari ini kami tiba disini
berharap Pejabat bisa memberikan banyak petunjuk.
|
Pejabat:
|
Neraka kecil ini termasuk wilayah
yang dikuasai TINGKAT KEDUA dan dinamakan NERAKA KELAPARAN. Saya akan
mengajak Yang Shen berkeliling. Chi Hoet boleh istirahat sebentar disini.
|
Yang Shen:
|
Baik, saya ikut Pejabat. Barisan
kurungan disini setiap kamar lebarnya hanya muat tiga dipan kecil. Setiap
orang yang di dalam walaupun berpakaian bagus namun badannya kurus dan
mukanyapun pucat pasi dan merintih.
|
Pejabat:
|
Mereka adalah pedagang atau pengusaha
besar, waktu masih hidup di dunia, hidupnya kaya berkecukupan, boros dan
royal dalam menggunakan uang tetapi terhadap pengemis atau orang miskin tidak
memiliki hati yang belas kasihan. Setelah meninggal dihukum disini, saya
panggilkan seorang Roh yang berdosa keluar, kamu boleh tanya pada dia.
|
Yang Shen:
|
Tuan, saya ingin tanya kenapa kamu
dihukum kemari?
|
Roh Pria:
|
Waktu hidup di dunia, saya
memiliki pabrik karena usaha saya lancar, maka banyak untung. Karena hubungan
dagang tiap hari ke restoran, rumah makan sudah seperti dapur di rumah
sendiri, bermain, minum bersenang-senang. Sekali makan bisa menghabiskan uang
puluhan ribu tetapi sayang, sebaliknya terhadap karyawan sendiri, selain
tidak memperhatikan kesejahteraan pekerja, gajinya juga kecil, tidak saya
naikkan. Merasa sayang bila memberikan uang tunjangan, sehingga karyawan
mengeluh. Kalau organisasi yang datang minta sumbangan untuk kemanusiaan,
paling banyak saya berikan lima ratus. Jangankan untuk berbuat amal, apabila
ada pengemis minta uang atau saudara, teman-teman yang miskin ke rumah mau
pinjam uang. Saya selalu pesan ke pembantu, saya tidak ada di rumah.
Sebaliknya di rumah tersedia makanan yang serba mahal, tidak mau hemat
sedikitpun. Di luar saya masih banyak wanita simpanan, diberikan rumah untuk
ditinggalkan, satu bulan harus menanggung beberapa puluh ribu uang sebagai
uang tanggungan untuk perempuan yang saya pelihara, dua tahun yang lalu saya
meninggal karena penyakit darah tinggi dan dihukum kemari. Walaupun ada setelan
jas tetapi tidak ada makanan enak yang bisa dimakan, dalam satu minggu hanya
tersedia sekali bubur campur sayuran untuk makan, melewati tiga hari saya
pingsan karena kelaparan namun disadarkan oleh Kepala Sapi Berwajah Kuda
menggunakan air kembalikan Roh dan disiram ke badan, sungguh menderita dan
perut saya benar-benar lapar. Kamu punya makanan apa? Tolong berikan saya
makanan.
|
Pejabat:
|
Brengsek, cepat masuk! Jangan
mengganggu, rasakan kamu sekarang kehidupanmu sudah cukup enak, jangan menangis
disini. Coba suruh Roh dosa wanita keluar dan beritahukan kepada Yang Shen
dosa apa yang telah kamu perbuat.
|
Roh Wanita:
|
Waktu di dunia saya adalah istri
seorang pengusaha. Suami saya kerjanya membangun rumah sehingga menjadi kaya,
dari rumah yang kecil sampai pindah ke rumah gedung, karena banyak uang,
sehingga punya kebiasaan buruk. Jadi bisa main Mah Yong, siang malam berjudi
terus sudah tidak memperdulikan urusan dapur, masih sering mengajak
teman-teman ke night club, bergadang, makan dan bermain seumur hidup, tidak
pernah sedikitpun mau hemat uang, namun terhadap pengemis maupun urusan
sosial tidak pernah sedikitpun mau hemat uang. Kini meninggal, Yiam Wong
tidak kasihan, menghukum saya kemari, sekarang saya sungguh kelaparan.
|
Yang Shen:
|
Roh wanita dosa ini kelaparan
sampai tidak tahan, sehingga memasukkan jari tangannya ke mulut untuk
digigit.
|
Pejabat:
|
Cepat masuk.
|
Yang Shen:
|
Saya mohon Pejabat memberikan penjelasan,
mengapa setiap Roh yang terdapat di setiap kamar sel tidak berbeda pria
maupun wanita, biar pakaian mereka bagus namun semuanya seperti pengemis di
dunia, merintih di tanah, rambutnya acak-acakan dan menjulurkan tangan minta
bantuan.
|
Pejabat:
|
Setiap manusia di dunia jika
sembarangan membuang makanan yang asalnya ciptaan dari Langit, tidak
menyayangi lima bahan makanan terlalu boros, tidak tahu hemat uang. Punya
uang hanya untuk dipakai sendiri, tidak mau berikan kepada orang miskin atau
menyumbang ke organisasi sosial, amal sosialnyapun sedikit atau pria yang
sudah kaya meninggalkan istrinya yang tadinya sama-sama susah, sehingga punya
wanita simpanan di luar atau wanita yang kini sudah terkenal, seperti
penyanyi, bintang film terkenal, sehingga memandang rendah pria atau suaminya
sendiri, minta cerai demi kekayaan. Bagi setiap manusia yang sudah kaya namun
meninggalkan pasangan sehingga berbuat kelakuan yang tidak pantas tersebut,
setelah meninggal pasti dihukum kemari, mengharapkan orang-orang yang kaya di
dunia harus banyak menggunakan uang untuk membantu orang lain, jangan hidup
terlalu mewah, hanya bersenang-senang. Ingatlah, setelah rezeki habis
kecelakaanpun tiba, jika bisa kaya tapi jangan angkuh, lebih-lebih harus
berbuat amal, sering membantu orang susah bila sedang membutuhkan atau
mencetak buku amal untuk menasehati manusia, setelah meninggal selain dapat
nama yang harum dan Rohnyapun bisa bebas dari segala hukuman.
|
Chi Hoet:
|
Karena waktu sudah mau habis, Yang
Shen kita siap kembali.
|
Pejabat:
|
Baiklah, jika ada kekurangan harap
maklum.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih atas petunjuk
Pejabat, kami mau permisi.
|
Chi Hoet:
|
Cepat naik ke Teratai, Vihara Shen
Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar