BAB 22
MENGUNJUNGI
TINGKAT KE-EMPAT MENJUMPAI UU KUANG WUANG
TAHUN
1977, CIA GWEE CAP LAK
Chi Hoet:
|
Tahun 1976 sudah berlalu, Vihara Shen
Shien tahun lalu bulan Pe Gwee Cap Go menerima Titah untuk mengarang buku
Berkeliling di Alam Baka. Sampai kini tidak terasa sudah setengah. Dalam
hidup ini, waktu tidak berhenti berjalan, dalam sekejab mata, sudah lewatlah
tahun yang lalu. Kini menjumpai lagi Cap Go Me. Lihat di depan anak-anak muda
sedang bermain lentera. Coba bercermin, tidak terasa ubanpun sudah penuh di
kepala. Kalau tidak segera bertapa, melatih kehidupan yang baik, mau tunggu
sampai kapan lagi. Rencana tahunan dimulai pada musim semi, kehidupan yang
paling berharga ada di masa muda, sayangilah waktu, kasihanilah nyawa, penuhi
keyakinan, tidak takut akan rintangan yang berlapis-lapis, lihatlah
pemandangan yang bercahaya di masa depan. Mantapkan langkah, semoga lancar
dalam kehidupan ini. Siap mengelilingi Alam Baka lagi. Yang Shen
bersemangatlah.
|
Yang Shen:
|
Selamat Tahun Baru, banyak rezeki
dan kemajuan.
|
Chi Hoet:
|
Selamat-selamat, bagi Guru tidak mengharapkan
banyak rezeki. Karena harta sudah memenuhi ruangan, Guru hanya ingin
melahirkan anak mulia.
|
Yang Shen:
|
Sebagai Bikhu kok ingin melahirkan
anak mulia segala, sebab itu merusak kesucian Budha.
|
Chi Hoet:
|
Kamu salah tangkap maksud saya,
saya hanya ingin dunia bisa banyak melahirkan anak yang mulia dan pintar.
Jangan melahirkan manusia yang licik, agar dunia penuh dengan kedamaian dan
saya bisa bebas merdeka. Tidak usah sebentar-bentar ke dunia, repot dan sibuk
menolongi umat dan manusia.
|
Yang Shen:
|
Guru, perkataan yang lucu, namun
bagi manusia di dunia yang mengharapkan cepat punya mulia, maksudnya setelah
lahir bisa punya bawaan yang menguntungkan, cepat jadi kaya daripada
mengucapkan selamat melahirkan anak mulia, lebih baik mengucapkan
"Banyak rezeki dan kemajuan", lebih enak didengar.
|
Chi Hoet:
|
Yang bisa cari keuntungan tidak
harusnya anak mulia, namun masih banyak anak durhaka, ha ha ha... Tidak terasa
sudah salah bicara, dosa, dosa, kita sudah siap mengelilingi Alam Baka, cepat
naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Tahun ini panggung Teratai ini
kelihatan tambah besar, ya.
|
Chi Hoet:
|
Tugas berat dan perjalanan jauh,
bunga Teratai makin berkembang, baik-baiklah melatih diri dan beramal. Tempat
Teratai sudah kelihatan ada kemajuan dan menjadi semakin besar.
|
Yang Shen:
|
Tidak berani, saya hanya merasa
dosa saya masih banyak, mana punya tempat Teratai.
|
Chi Hoet:
|
Bunga Teratai timbul di kotoran
namun tetap suci dan murni. Cepat naik, hari ini kita mengunjungi Istana Alam
Baka Tingkat ke-Empat.
|
Yang Shen:
|
Saya sudah duduk, silahkan
berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Hari ini tiba-tiba datang firasat,
saya mau menyanyikan sebuah lagu untuk menasehati dunia.TANYA MANUSIA:
Sibuk apa? Karena sibuk mencari makan. Memohon apa? Mohon kekayaan dan kedudukan. Mabuk apa? Mabuk karena percintaan. Pikir apa? Pikir serakah jadi pusing kepala. Kerja apa? Mana boleh pekerjaan yang merugikan orang lain. Dapat apa? Sibuk hidup sampai mati, kosongnya kedua tangan. Tunggu apa? Insyaflah kelakuan, berbalik ke ajaran yang benar. Latih apa? Bebaskan diri, cari kesempurnaan. Keliling apa? Naik perahu amal kabaikan menuju ke Surga. Sudah tiba, cepat turun. Istana tingkat ke-Empat sudah kelihatan di depan. |
Yang Shen:
|
Oh, di depan benar Istana Tingkat
ke-Empat.
|
Chi Hoet:
|
Itu Uu Kuang Wuang dan para
Pejabat sudah keluar dari Istana.
|
Yang Shen:
|
Selamat berjumpa Uu Kuang Wuang
dan Pejabat Dewa. Saya adalah Yang Shen dari kota Tai Chung, Vihara Shen
Shien, menerima Titah mau mengarang buku, hari ini diantar oleh Chi Hoet, ada
kesempatan bisa meninjau kemari, harap berikan petunjuk.
|
Yiam Wong:
|
Tidak usah sungkan, cepat berdiri,
masih suasana tahun baru sudah begini sibuk, karena mau mengarang buku
sehingga mondar-mandir ke Alam Baka. Murid Vihara semangatnya mengagumkan.
Silahkan Chi Hoet dan Yang Shen ikut saya masuk ke dalam ruangan untuk mengobrol.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih Yiam Wong.
|
Yiam Wong:
|
Silahkan duduk, Jendral cepat
berikan minuman Chun Chiang (minuman yang hanya terdapat di Langit).
|
Yang Shen:
|
Terima kasih.
|
Chi Hoet:
|
Yang Shen, kamu sungguh Hoki (beruntung),
Uu Kuang Wuang sampai memberikan minuman hanya diminum olehnya sendiri pada
kamu. Ini adalah minuman istimewa, setelah diminum akan bertambah daya
kecerdasanmu.
|
Yiam Wong:
|
Silahkan Chi Hoet dan Yang Shen
minum, tidak usah sungkan.
|
Yang Shen:
|
Rasanya wangi, setelah diminum
rasanya hangat dan sejuk, terima kasih atas jamuan Yiam Wong yang begini
berharga, saya akan bersemangat terus melaksanakan tugas ini, agar buku ini
cepat selesai.
|
Yiam Wong:
|
Tidak usah sungkan, minuman ini
adalah pemberian Kolam Langit, tersedia di tiap tingkatan, minuman khusus
untuk Yiam Wong, untuk menambah cahaya Roh dirinya sendiri. Untuk Pejabat dan
Jendral disediakan Teh Dewa dan prajurit Alam Baka hanya boleh minum Teh
biasa, karena derajat perbandingan berbeda, maka imbalannya berbeda.
|
Yang Shen:
|
Di Istana ini, bagaimana
keadaannya mengurus para Roh dosa?
|
Yiam Wong:
|
Saya juga menguasai enam belas
Neraka kecil, di tempat lain Neraka baru masih banyak dibangun untuk
menampung Roh dosa yang baru dari perbuatan dosa baru yang banyak timbul di
dunia. Setiap Roh dosa setelah masuk melalui Pintu Hantu, ke Panggung Cermin
Dosa dicerminkan perbuatannya masing-masing. Setelah lengkap bukti-buktinya,
maka diperiksa dosa apa yang dibuat dan hukuman yang akan diberikan termasuk
wilayah tingkat yang mana yang akan diurus, maka Roh dosa akan diserahkan ke
tingkat itu. Saya sekarang mau sidang satu perkara, silahkan kalian berdua
ikut menyaksikan.
|
Yang Shen:
|
Ya, di depan ruangan sedang
menghadap seorang Roh dosa pria yang dikawal oleh Jendral Sapi Berwajah Kuda,
kelihatannya seperti seorang Direktur, wajahnya bersinar, kepalanya sedikit
botak, tidak tahu berbuat dosa apa. Dia mulai ketakutan.
|
Yiam Wong:
|
Roh dosa ini otaknya pintar, waktu
di dunia sebagai pengusaha obat-obatan, karena ingin lebih kaya, memalsukan
banyak macam obat untuk dijual, mencelakakan banyak orang. Hari ini tiba
ajalnya, ditangkap prajurit Alam Baka kemari untuk disidang.
|
Chi Hoet:
|
Karena waktu sudah tiba, saya mau
mengajak Yang Shen pulang, di kemudian hari dipenjara dalam Neraka mau tanya
dia juga bisa. Harap Uu Kuang Wuang memaafkan dan mohon maklum.
|
Yiam Wong:
|
Tidak apa-apa, perintahkan Jendral
dan petugas berbaris antar tamu.
|
Chi Hoet:
|
Yang Shen, cepat keluar, siap
pulang.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih atas jamuan Yiam Wong
dan pejabat, saya permisi.
|
Chi Hoet:
|
Cepat naik ke Teratai, siap
pulang.
|
Yang Shen:
|
Siap, saya sudah duduk, Guru boleh
berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang
Shen turun, Roh kembali ke badan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar