Kamis, 14 Maret 2013

BAB 22 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA



BAB 22
MENGUNJUNGI TINGKAT KE-EMPAT MENJUMPAI UU KUANG WUANG
TAHUN 1977, CIA GWEE CAP LAK

Chi Hoet:
Tahun 1976 sudah berlalu, Vihara Shen Shien tahun lalu bulan Pe Gwee Cap Go menerima Titah untuk mengarang buku Berkeliling di Alam Baka. Sampai kini tidak terasa sudah setengah. Dalam hidup ini, waktu tidak berhenti berjalan, dalam sekejab mata, sudah lewatlah tahun yang lalu. Kini menjumpai lagi Cap Go Me. Lihat di depan anak-anak muda sedang bermain lentera. Coba bercermin, tidak terasa ubanpun sudah penuh di kepala. Kalau tidak segera bertapa, melatih kehidupan yang baik, mau tunggu sampai kapan lagi. Rencana tahunan dimulai pada musim semi, kehidupan yang paling berharga ada di masa muda, sayangilah waktu, kasihanilah nyawa, penuhi keyakinan, tidak takut akan rintangan yang berlapis-lapis, lihatlah pemandangan yang bercahaya di masa depan. Mantapkan langkah, semoga lancar dalam kehidupan ini. Siap mengelilingi Alam Baka lagi. Yang Shen bersemangatlah.
Yang Shen:
Selamat Tahun Baru, banyak rezeki dan kemajuan.
Chi Hoet:
Selamat-selamat, bagi Guru tidak mengharapkan banyak rezeki. Karena harta sudah memenuhi ruangan, Guru hanya ingin melahirkan anak mulia.
Yang Shen:
Sebagai Bikhu kok ingin melahirkan anak mulia segala, sebab itu merusak kesucian Budha.
Chi Hoet:
Kamu salah tangkap maksud saya, saya hanya ingin dunia bisa banyak melahirkan anak yang mulia dan pintar. Jangan melahirkan manusia yang licik, agar dunia penuh dengan kedamaian dan saya bisa bebas merdeka. Tidak usah sebentar-bentar ke dunia, repot dan sibuk menolongi umat dan manusia.
Yang Shen:
Guru, perkataan yang lucu, namun bagi manusia di dunia yang mengharapkan cepat punya mulia, maksudnya setelah lahir bisa punya bawaan yang menguntungkan, cepat jadi kaya daripada mengucapkan selamat melahirkan anak mulia, lebih baik mengucapkan "Banyak rezeki dan kemajuan", lebih enak didengar.
Chi Hoet:
Yang bisa cari keuntungan tidak harusnya anak mulia, namun masih banyak anak durhaka, ha ha ha... Tidak terasa sudah salah bicara, dosa, dosa, kita sudah siap mengelilingi Alam Baka, cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Tahun ini panggung Teratai ini kelihatan tambah besar, ya.
Chi Hoet:
Tugas berat dan perjalanan jauh, bunga Teratai makin berkembang, baik-baiklah melatih diri dan beramal. Tempat Teratai sudah kelihatan ada kemajuan dan menjadi semakin besar.
Yang Shen:
Tidak berani, saya hanya merasa dosa saya masih banyak, mana punya tempat Teratai.
Chi Hoet:
Bunga Teratai timbul di kotoran namun tetap suci dan murni. Cepat naik, hari ini kita mengunjungi Istana Alam Baka Tingkat ke-Empat.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Hari ini tiba-tiba datang firasat, saya mau menyanyikan sebuah lagu untuk menasehati dunia.TANYA MANUSIA:

Sibuk apa? Karena sibuk mencari makan. Memohon apa? Mohon kekayaan dan kedudukan. Mabuk apa? Mabuk karena percintaan. Pikir apa? Pikir serakah jadi pusing kepala. Kerja apa? Mana boleh pekerjaan yang merugikan orang lain. Dapat apa? Sibuk hidup sampai mati, kosongnya kedua tangan. Tunggu apa? Insyaflah kelakuan, berbalik ke ajaran yang benar. Latih apa? Bebaskan diri, cari kesempurnaan. Keliling apa? Naik perahu amal kabaikan menuju ke Surga.

Sudah tiba, cepat turun. Istana tingkat ke-Empat sudah kelihatan di depan.
Yang Shen:
Oh, di depan benar Istana Tingkat ke-Empat.
Chi Hoet:
Itu Uu Kuang Wuang dan para Pejabat sudah keluar dari Istana.
Yang Shen:
Selamat berjumpa Uu Kuang Wuang dan Pejabat Dewa. Saya adalah Yang Shen dari kota Tai Chung, Vihara Shen Shien, menerima Titah mau mengarang buku, hari ini diantar oleh Chi Hoet, ada kesempatan bisa meninjau kemari, harap berikan petunjuk.
Yiam Wong:
Tidak usah sungkan, cepat berdiri, masih suasana tahun baru sudah begini sibuk, karena mau mengarang buku sehingga mondar-mandir ke Alam Baka. Murid Vihara semangatnya mengagumkan. Silahkan Chi Hoet dan Yang Shen ikut saya masuk ke dalam ruangan untuk mengobrol.
Yang Shen:
Terima kasih Yiam Wong.
Yiam Wong:
Silahkan duduk, Jendral cepat berikan minuman Chun Chiang (minuman yang hanya terdapat di Langit).
Yang Shen:
Terima kasih.
Chi Hoet:
Yang Shen, kamu sungguh Hoki (beruntung), Uu Kuang Wuang sampai memberikan minuman hanya diminum olehnya sendiri pada kamu. Ini adalah minuman istimewa, setelah diminum akan bertambah daya kecerdasanmu.
Yiam Wong:
Silahkan Chi Hoet dan Yang Shen minum, tidak usah sungkan.
Yang Shen:
Rasanya wangi, setelah diminum rasanya hangat dan sejuk, terima kasih atas jamuan Yiam Wong yang begini berharga, saya akan bersemangat terus melaksanakan tugas ini, agar buku ini cepat selesai.
Yiam Wong:
Tidak usah sungkan, minuman ini adalah pemberian Kolam Langit, tersedia di tiap tingkatan, minuman khusus untuk Yiam Wong, untuk menambah cahaya Roh dirinya sendiri. Untuk Pejabat dan Jendral disediakan Teh Dewa dan prajurit Alam Baka hanya boleh minum Teh biasa, karena derajat perbandingan berbeda, maka imbalannya berbeda.
Yang Shen:
Di Istana ini, bagaimana keadaannya mengurus para Roh dosa?
Yiam Wong:
Saya juga menguasai enam belas Neraka kecil, di tempat lain Neraka baru masih banyak dibangun untuk menampung Roh dosa yang baru dari perbuatan dosa baru yang banyak timbul di dunia. Setiap Roh dosa setelah masuk melalui Pintu Hantu, ke Panggung Cermin Dosa dicerminkan perbuatannya masing-masing. Setelah lengkap bukti-buktinya, maka diperiksa dosa apa yang dibuat dan hukuman yang akan diberikan termasuk wilayah tingkat yang mana yang akan diurus, maka Roh dosa akan diserahkan ke tingkat itu. Saya sekarang mau sidang satu perkara, silahkan kalian berdua ikut menyaksikan.
Yang Shen:
Ya, di depan ruangan sedang menghadap seorang Roh dosa pria yang dikawal oleh Jendral Sapi Berwajah Kuda, kelihatannya seperti seorang Direktur, wajahnya bersinar, kepalanya sedikit botak, tidak tahu berbuat dosa apa. Dia mulai ketakutan.
Yiam Wong:
Roh dosa ini otaknya pintar, waktu di dunia sebagai pengusaha obat-obatan, karena ingin lebih kaya, memalsukan banyak macam obat untuk dijual, mencelakakan banyak orang. Hari ini tiba ajalnya, ditangkap prajurit Alam Baka kemari untuk disidang.
Chi Hoet:
Karena waktu sudah tiba, saya mau mengajak Yang Shen pulang, di kemudian hari dipenjara dalam Neraka mau tanya dia juga bisa. Harap Uu Kuang Wuang memaafkan dan mohon maklum.
Yiam Wong:
Tidak apa-apa, perintahkan Jendral dan petugas berbaris antar tamu.
Chi Hoet:
Yang Shen, cepat keluar, siap pulang.
Yang Shen:
Terima kasih atas jamuan Yiam Wong dan pejabat, saya permisi.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai, siap pulang.
Yang Shen:
Siap, saya sudah duduk, Guru boleh berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar