Kamis, 14 Maret 2013

BAB 15 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA



BAB 15
MENINJAU TINGKAT KE-TIGA BERJUMPA DENGAN SUNG TI WUANG
TAHUN 1976, CAP GWEE CHE KAUW

Chi Hoet:
Hari ini keliling Alam Baka masuk ke TINGKAT KE TIGA. Kita meninjau ke SEPULUH TINGKAT dalam Neraka yang dimanapun mencari yang tempatnya bisa mewakili tingkatan masing-masing. Kalau tidak, mau keliling habis sepuluh tingkatan masing-masing Neraka bisa makan waktu sampai beberapa tahun. Karena buku MENGELILINGI ALAM BAKA harus lahir di dunia untuk menyadari para umat manusia, maka kita cari yang penting saja untuk ditulis. Yang Shen siap untuk berangkat, naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, saya sudah duduk. Silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Di depan ada sebuah tembok, tersedia tempat pengumuman dan tertempel kertas merah, dibaca oleh banyak Pejabat dan prajurit di Alam Baka ini. Mari kita kesana, apa yang tertulis disitu?
Chi Hoet:
Saya sudah tahu, kamu mau melihat juga boleh.
Yang Shen:
Kenapa setelah melihat kita berdua datang kok mereka, para prajurit dan Pejabat Alam Baka pada kaget, minggir dan pergi.
Chi Hoet:
Mereka tahu bahwa kamu adalah manusia dari bumi, di dalam badan terdapat Titah, maka mereka tidak boleh menghalangi. Coba lihat apa yang terdapat di papan pengumuman.
Yang Shen:
Itulah pengumunan dari GIOK HUANG SHANG TEE (Yang Maha Kuasa) tertulis: Kepada para penguasa Alam Baka, saya menetap di Langit, duduk mengatur tiga ribu, memegang hak menentukan hidup dan mati dari sembilan lapisan Alam Baka, enam jalur kehidupan. Sejak Roh asal lahir ke dunia dan sejak zaman dahulu, hati manusia sebenarnya jujur, asal sifat yang murni, hidup jadi manusia setelah meninggal pulang ke Langit. Tidak tersedia Neraka, setibanya zaman pertengahan abad dunia, mulailah hati manusia jadi jahat, sifat asal telah dikotori, selain: setia, berbakti, jujur atau yang bertapa untuk mencari kebaikan, satu persatu akhirnya jatuh ke Neraka. Kemudian hari disediakan dan terjadilah Reinkarnasi enam kehidupan, kini melihat dunia sekarang, berlebih-lebih hati manusia berbuat kejahatan. Tidak banyak yang mengenal kebaikan lagi, hawa kebenaran telah hilang, terjadilah kecelakaan, bencanapun tidak putus-putusnya datang silih berganti, namun Langit sebenarnya menyayangi manusia dan tidak tega melihat semua umat menjadi tersesat, maka menurunkan ajaran kebaikan untuk menghindari kecelakaan dan malapetaka, menolongi umat yang baik dermawan. Kini ada kekuasaan Langit selatan di kota Tai Chung Vihara Shen Shien banyak berbuat amal. LANJUTKAN CITA-CITA Nabi Kong Hu Chu menerima ajaran Budha untuk mengembangkan pendidikan kebaikan. Menolong para umat di dunia, hasilnya menggembirakan dan kini saya mau kasih tahu keadaan sebenarnya di Neraka. Maka memberikan Titah ke Vihara Shen Shien untuk mengarang buku BERKELILING DI ALAM NERAKA. Memerintahkan Budha Chi Kung untuk mengajak Titah Suci Yang Shen agar Rohnya mengelilingi sepuluh tingkatan Neraka, agar tugasnya para Pejabat di Neraka untuk menghukum para Roh dosa dan keadaannya diberitahukan pada dunia dan sambil mengelilingi Alam Neraka juga sambil membeberkan nasehat ajaran yang benar. Menghilangkan ajaran yang menyesatkan dalam karangan buku itu. Jika Chi Hoet ajak Yang Shen tiba, perintahkan para Pejabat Neraka untuk menyambut dan membantu mengarang buku itu, supaya buku itu cepat jadi dan diterbitkan di dunia. Pengumuman ini harap ditaati dan jika ada yang melanggar akan dihukum dan tidak diberi ampun, tertanggal 1976 Pe Gwee Cap Go. Oh, ini adalah pengumuman Giok Tee untuk para Pejabat di Neraka.
Chi Hoet:
Ya, mau mengarang buku MENGELILINGI ALAM NERAKA. Selain menurunkan Titah ke alam manusia, juga diumumkan di Alam Baka. Cepat jalan ke depan ke TINGKAT KE TIGA menemui Sung Ti Wuang.
Yang Shen:
Apakah tingkat ke Tiga jauh dari sini? Di jalanan hanya terlihat para Roh dan prajurit Alam Baka mundar-mandir dan tidak terlihat adanya Istana Baka.
Chi Hoet:
Tidak jauh lagi. Naik ke Teratai untuk mengirit waktu.
Yang Shen:
Baiklah, berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun. Itulah tempat TINGKAT KE TIGA, cepat menyembah Yiam Wong, lihat Sung Ti Wuang, Pejabat dan hakim sedang keluar dari Istana Baka menyambut berdua.
Yang Shen:
Ya, salam jumpa Sung Ti Wuang dan para Pejabat Dewa. Hari ini kami atas perintah Titah mau mengarang buku kemari, harap banyak berikan petunjuk.
Yiam Wong:
Silahkan bangun, tidak usah sungkan. Sering mendengar Vihara kalian demi mengembangkan ajaran suci telah banyak menyadarkan orang yang jahat sehingga insyaf dan banyak menolong orang yang mau bertapa buat kebaikan untuk mencapai kesempurnaan, sungguh mengagumkan. Silahkan kalian berdua masuk ke Istana dan mengobrol.
Chi Hoet:
Cepat! Kalau sampai tenggelam ke dasar kolam akan menjadi repot nantinya.
Yang Shen:
Terima kasih atas pujian Yiam Wong, kami tidak bisa apa-apa hanya dipimpin oleh ketua Chiu, semua murid bekerja sama menyebarkan ajaran hanyalah tugas kami saja tidak bisa bilang jasa.
Chi Hoet:
Tidak usah sungkan, mari kita masuk duduk istirahat.
Yiam Wong:
Silahkan duduk, meja dan bangku kayu kasar, tidak seperti meubel di dunia enak diduduki, Jendral, tuang teh.
Jendral:
Siap, kalian berdua silahkan minum.
Yang Shen:
Terima kasih, ruangan tamu ini sungguh bersih, banyak bergantungan lukisan-lukisan seperti ruangan yang sangat santai.
Yiam Wong:
Ya, tempat ini memang untuk para Pejabat santai dan istirahat disini, karena para Pejabat juga dari dunia. Mereka waktu masih hidup banyak melakukan amal kebaikan, kini diangkat maka bisa punya lingkungan yang santai. Di Neraka seperti saya bisa berkelakuan bebas, jika hati tidak pernah berbuat jahat namun banyak berbuat amal kebaikan di dunia, setelah meninggal Rohnya ke Istana Tanah, kamipun menghormatinya. Hal ini supaya manusia di dunia tahu, jika sering berbuat jahat dan setelah mati akan diborgol rantai besi, kepala dijepit papan, dicambuk dan dihukum, mana bisa bersenang-senang lagi.
Chi Hoet:
Hari ini waktu sudah habis. Yang Shen siap pulang, banyak terima kasih atas petunjuk Yiam Wong. Lain hari jika ada jodoh kita akan ketemu lagi.
Yang Shen:
Terima kasih atas jamuan Yiam Wong, karena waktu terbatas, kami mau permisi.
Yiam Wong:
Tidak usah sungkan, antar tamu, harap kalian kemari lagi.
Chi Hoet:
Cepat ke depan siap pulang.
Yang Shen:
Waktu cepat berlalu, sudah waktunya pulang.
Chi Hoet:
Tidak usah banyak omong. Kita siap pulang. Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar