BAB 23
MENGUNJUNGI
NERAKA KECIL MENCEKOKI OBAT
TAHUN
1977, CIA GWEE CAP KAUW
Chi Hoet:
|
Di dunia banyak manusia yang tega
hatinya, karena suka uang demi kekayaan sehingga tidak memperdulikan
prikemanusiaan, seperti salah mengobati orang-orang sebagai dukun palsu atau sengaja
membuat obat palsu untuk dijual ke umum, menganggap nyawa manusia sebagai
mainan. Benar-benar dosa yang besar, biarpun hukuman di dunia cukup berat,
namun masih ada penjahat-penjahat yang nekat. Maka harus dihukum berat di
Alam Baka. Kalau tidak percaya, saya ajakYang Shen mengelilingi Alam Baka dan
buktikan yang saya katakan itu benar. Hari ini saya siap berangkat ke Alam
Baka. Yang Shen naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Hari ini kita menuju kemana?
|
Chi Hoet:
|
Ke Neraka yang di bawah kuasa Tingkat
Empat, siap.
|
Yang Shen:
|
Saya sudah mantap duduk di
Teratai, Guru berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Sudah tiba, cepat turun.
|
Yang Shen:
|
Dalam penjara Neraka di depan
sudah terdengar suara rintihan dan muntahan, di atas pintu Neraka tertulis NERAKA
KECIL TEMPAT CEKOKI OBAT, Jendral Sapi Berwajah Kuda sedang mengawali Roh
dosa pria dan wanita masuk ke dalam. Oh, Pejabat dan Jendral sudah berada di
depan pintu, tahu bahwa kita akan kemari.
|
Chi Hoet:
|
Ya, di depan para Pejabat dan
Jendral sedang mau menyambut kita, cepat beri salam.
|
Pejabat:
|
Selamat datang di Neraka, Chi Hoet
dan Yang Shen, kami sudah dapat surat pemberitahuan dari Yiam Wong bahwa
kalian akan meninjau kemari untuk dicantumkan dalam buku agar manusia di
dunia percaya keadaan Neraka. Kalian ikut saya masuk ke dalam.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih, di samping pintu
Neraka banyak terdapat bermacam-macam obat, dekati dan lihat mereknya dari
bahasa Mandarin, Inggris, Jepang. Bungkusnya rapi, saya mau tanya Jendral, disini
juga menjual obat-obatan, kenapa tersedia begitu banyak obat? Di toko obat
dunia yang terbesarpun kalah banyak persediaannya.
|
Pejabat:
|
Neraka tidak menjual obat. Ini
adalah obat palsu yang dibuat oleh manusia di dunia. Di dunia setelah tercipta
satu macam benda, di Alam Baka otomatis timbul benda tersebut. Kalau membuat
obat palsu hanya sebotol, di Alam Bakapun mengetahui, karena itulah barang
bukti yang diciptakan di dunia tersedia disini. Tidak akan meleset sedikitpun
seperti disinari matahari dan bulan. Manusia dunia harus tahu, jangan
menganggap bisa berbuat kejahatan di kamar gelap, tidak tahunya disaksikan
oleh Dewa dan setan dalam kegelapan. Kalau tidak begitu, mana terdapat
pembalasannya? Dalam Buku Ilmu Kebatinan sudah tertulis KECELAKAAN MAUPUN
KEMULIAAN TIDAK ADA PINTUNYA, NAMUN MANUSIA YANG MEMBUKA PINTUNYA, PEMBALASAN
KEJAHATAN MAUPUN KEBAIKAN SEPERTI BAYANGAN YANG SELALU IKUT DI BADAN.
|
Chi Hoet:
|
Kebanyakan manusia tidak percaya
ada pembalasan Karma, harus diketahui pembalasan atas perbuatan manusia
selalu ada, seperti bayangan yang tetap mengikuti diri kita, jangan dikira di
bawah sinar lampu akan terlihat bayangan, setelah masuk ke kamar gelap sudah
hilang, bayangannya berbuat apa tidak akan diketahui orang lain. Tidak tahunya
tempat gelap justru tempat kesenangan hantu, masuk perangkap sendiri mau
menyalahkan siapa lagi?
|
Pejabat:
|
Silahkan kalian masuk ke dalam
meninjau.
|
Yang Shen:
|
Penjara di dalam dipisahkan oleh kawat
besi, bisa dilihat Roh dosa yang sedang merintih dan menjerit, prajurit Alam
Baka sedang menggunakan tong yang penuh berisi cairan hitam mencekoki ke
dalam mulut Roh dosa. Setiap Roh dosa berontak mau menghindari.
|
Chi Hoet:
|
Saya ajak kamu ke depan melihat
Roh dosa yang tempo hari disidang oleh Yiam Wong, kini dihukum.
|
Pejabat:
|
Baik, coba kita saksikan.
|
Yang Shen:
|
Sungguh kasihan, Roh dosa ini
tempo hari masih berada di ruangan Tingkat ke Empat dan wajahnya masih merah ceria.
Setelah beberapa hari sudah nampak lagi, hanya terlihat di mulut, hidung dan
seluruh mukanya masih penuh cairan hitam, cairan apa itu?
|
Pejabat:
|
Waktu di dunia Roh dosa ini
membuat obat palsu, hingga mencelakakan banyak orang. Obat ini sungguh pahit
dan beracun, setelah mati dihukum dengan dicekoki obat berwarna hitam, sampai
di usus rasanya seperti dikocok, sangat sakit dan ingin muntah, tetapi tidak
bisa dimuntahkan. Ini pembalasan membuat obat palsu.
|
Yang Shen:
|
Sekarang Roh dosa yang memakai jas
dikotori oleh cairan hitam, cahaya kedua matanya sudah hilang.
|
Roh:
|
Minta tolong. Bikhu dan manusia
dari dunia cepat tolong saya. Saya sungguh tidak tahan lagi. Kalau bisa
menolong saya, dalam Kehidupan Akan Datang, saya akan jadi sapi atau anjing,
mengikuti kalian sebagai imbalan atas budi kebaikan kalian. Saya masih banyak
uang di dunia dan bisa suruh anak cucu saya untuk memberikannya pada kalian.
|
Pejabat:
|
Ngawur, ini adalah Chi Kung Budha,
bukan Bikhu dari dunia. Kamu mau kasih uang padanya, apa gunanya? Melepaskan
kamu? Cepat ceritakan perbuatanmu waktu masih hidup. Ini Yang Shen dari
Vihara Shen Shien, kota Tai Chung datang kemari karena dapat Titah untuk
mengarang buku amal. Kalau kamu bicara terus terang, mungkin hukumanmu akan
dikurangi.
|
Roh:
|
Terima kasih, sungguh malu jika
diceritakan, juga memalukan keturunan saya. Waktu masih hidup saya suka buka
toko obat, berdagang obat Cina dan luar negeri. Lama kelamaan saya mendapat
pengetahuan tentang obat-obatan dan ingin cepat kaya. Saya membeli satu mesin
dan dengan memakai terigu dan bahan lain meniru obat-obatan luar negeri.
Memalsukan bungkusannya dan menjualnya sendiri dan menjual ke toko lain,
hingga mendapat banyak keuntungan. Dalam tahun baru ini saya sakit dan
meninggal pada umur 52. Setelah mati, dikawal oleh Jendral Sapi Berwajah Kuda
ke Panggung Cermin Dosa, terlihat jelas waktu saya masih hidup, membuat obat
palsu dan menjual ke toko lain. Saya jadi ketakutan, tidak tahu bahwa di Alam
Baka ada mesin yang begitu canggih, maka tidak bisa bicara apa-apa lagi.
Akhirnya dikawal ke Tingkat ke Empat. Uu Kuang Wuang menghukum saya ke
Neraka, dicekoki obat selama 30 tahun. Waktu dikawal kesini saya kaget,
karena obat yang pernah saya palsukan berikut bungkusannya tersedia juga
disini, sungguh hebat. Barang bukti komplit, saya mau omong apa? Dalam
beberapa hari ini saya dicekoki obat hitam terus, sungguh tersiksa, tidak mau
minum pasti dipukuli, setelah dipaksa minum, perut rasanya mau pecah dan
sangat sakit, mau dimuntahkan tidak bisa, kini sangat menyesal, harap
orang-orang yang satu usaha seperti saya jangan menyiru saya, supaya mereka
bebas dari hukuman ini.
|
Pejabat:
|
Brengsek, kamu masih banyak
melakukan kejahatan yang lain, cepat ceritakan, jangan disimpan. Kalau tidak,
rasakan hukuman yang lebih berat.
|
Roh:
|
Baik, akan saya ceritakan. Supaya
untung lebih besar, secara sembunyi saya menjual obat perangsang birahi kepada
pemuda dan pemudi, biar mereka teler sehingga banyak menimbulkan kejadian
yang menyesatkan. Saya benar-benar berdosa, masih ada satu lagi. Ada teman
memberikan saya buku amal dari Vihara, supaya dibaca agar bisa berbuat
kebaikan. Setelah saya baca beberapa halaman, isinya hanya ceramah Dewa,
hanya orang-orang yang tolol yang mau percaya akan hal-hal demikian. Tidak
tahunya setelah meninggal, Yiam Wong menambahkan hukuman lima tahun lagi atas
dosa saya menghina Dewa Budha, dan membuang buku amal. Oh, manusia ini juga
dari Vihara di dunia, saya sungguh tersesat, harap Chi Hoet dan Yang Shen
bisa membantu saya memohon pada Pejabat Neraka agar membebaskan saya.
|
Yang Shen:
|
Guru, Roh dosa ini masih memiliki
hati nurani, masih tahu Vihara, apakah boleh dosa Roh ini dringankan.
|
Chi Hoet:
|
Waktu masih hidup tidak percaya
adanya Dewa Budha maupun setan, menganggap dunia sudah maju, setelah mati
baru menyesal. Sekarang kamu berada di tangan Dewa atau setan mau menyesal
sudah terlambat. Karena kamu sudah menceritakan dosamu dengan jujur, setelah
buku Berkeliling di Alam Baka sudah jadi dan bisa menyadarkan manusia, maka
jasamu bisa mengurangi dosa-dosamu.
|
Pejabat:
|
Sudah berbuat dosa harus dihukum, tidak
usah banyak memohon. Walaupun kamu buat obat palsu, tidak langsung membunuh
orang, namun sudah banyak mencelakakan manusia, bisa juga dianggap sudah
langsung membunuh orang maka Yiam Wong menghukum berat pada kamu.
|
Chi Hoet:
|
Waktunya sudah tiba, Yang Shen
siap pulang ke Vihara. Lain kali ada kesempatan meninjau lagi.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih pejabat dan Jendral,
saya mau ikut Guru, permisi.
|
Chi Hoet:
|
Cepat naik ke Teratai, siap untuk
pulang.
|
Yang Shen:
|
Saya sudah duduk, silahkan Guru
berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Sudah tiba di Vihara, Yang Shen
turun, Roh kembali ke badan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar