BAB 20
MENGELILINGI
LAGI ISTANA EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI
TAHUN 1976,
CAP IT GWEE JI CAP KAUW
Chi Hoet:
|
Siapa bilang di dunia ini tidak
ada balasan, lihat empat makhluk itu sapi, kuda, ayam, bebek, ikan, lalat,
nyamuk atau lalat dan lain-lain. Karena berbuat dosa berat di kehidupan dahulu,
terjadi Hukum Karma, maka dalam kehidupan sekarang bentuknya berubah, sebagai
manusia adalah makhluk hidup tertinggi, maka harus menyayangi badan ini,
cepat mencari ajaran, untuk melatih diri juga menasehati umat yang kini telah
menjadi empat makhluk, jagalah pendirian masing-masing agar melunaskan utang
Karma dalam kehidupan sebagai binatang membukakan jalan yang menuju
keterangan supaya bisa cepat pulang untuk kembali sebagai manusia, jangan
seperti laba-laba di atap rumah membuat sarang jebakan sendiri, juga hidup
dalam kurungan lingkaran itu, tidak bisa bebas. Yang Shen siap berkeliling
lagi ke Alam Baka.
|
Yang Shen:
|
Siap, saya sudah duduk dalam
Teratai.
|
Chi Hoet:
|
Sudah tiba di depan Istana Empat Makhluk
Roh Kembali, Chien Suei dan Pejabat sudah keluar dari Istana untuk menyambut.
|
Yang Shen:
|
Salam jumpa lagi Chien Suei dan
Pejabat, hari ini kami mau merepotkan lagi, harap banyak memberikan petunjuk.
|
Chien Suei:
|
Tidak usah sungkan, tempo hari
tidak bisa mengobrol lebih lama, hari ini selamat datang lagi untuk Chi Hoet
dan Yang Shen, cepat masuk istirahat, di jalanan capek tidak?
|
Yang Shen:
|
Tidak, karena naik Teratai, hanya
terdengar suara angin.
|
Chi Hoet:
|
Mari kita ikut Chien Suei masuk ke
dalam.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih atas sambutan Chien
Suei.
|
Chien Suei:
|
Silahkan minum teh, tidak usah
sungkan.
|
Yang Shen:
|
Vihara kami terima Titah mengarang
buku dan saya sebagai tamu di alam baka sungguh merasa bangga, namun karena
pengetahuan ajaran saya kurang, maka kurang mengerti keadaan apa di Alam Baka
ini, mohon Chien Suei memberikan penjelasan mengenai keadaan Empat Makhluk
Roh Kembali agar manusia di dunia punya pegangan, jangan sampai terjadi lagi
Reinkarnasi yang dijadikan binatang.
|
Chien Suei:
|
Saya akan mengajak kamu ke tempat
mereka dan di samping itu menjelaskan, dengan begitu kamu lebih cepat
mengerti.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih.
|
Chien Suei:
|
Ikut saya ke ruangan utama.
|
Yang Shen:
|
Siap. Oh, menjangan atau rusa
hutan ini kenapa menundukkan kepala kepada Chien Suei seperti mau bicara.
|
Chien Suei:
|
Ya, rusa ini di kehidupan dahulu
adalah murid dalam biara Budha, karena di badannya terdapat penyakit berat,
hati mengeluh bahwa Budha tidak melindunginya sehingga tidak Ciak Cai
(Vegetarian/Puasa hanya makan sayur) lagi, pulang kampung balik ke duniawi,
kawin kemudian punya anak dan sering menghina Dewa Budha, setelah meninggal dihukum
menjadi badan rusa. Kali ini sudah ketiga kali Reinkarnasi, rusa hidup di
dalam hutan makan rumput, minum air gunung, seumur hidup menderita di alam
ganas ini, terima pembalasan Karma dari Kehidupan Dahulu, demikian
kehidupannya, seperti bertapa yang tinggal dalam hutan, itulah Karma yang
diterima olehnya. Kini rusa itu telah habis menerima pembalasan Karma. Rohnya
disedot oleh Hawa Im kembali ke Alam Baka menundukkan kepala seperti
memberikan hormat maksudnya supaya saya membebaskannya kembali ke bentuk
manusia.
|
Yang Shen:
|
Sungguh menakutkan, hanya karena
kesalahan niat hatinya, maka mendapat hukuman pembalasan yang berat ini,
tidak bisa lolos dari hukuman Alam Baka, tetapi saya masih kurang paham kenapa
Empat Makhluk setelah mati Rohnya bisa otomatis disedot Hawa Bumi masuk ke
Alam Baka, ini bagaimana terjadinya?
|
Chien Suei:
|
Saya akan menjelaskan, Langit ada
Hawa Langitnya, Bumi ada Hawa Buminya dan manusia punya Hawa Manusia. Langit,
Bumi dan manusia setiap saat saling menghisap dan mengeluarkan hawa napas.
Jika Hawa Langit habis Langit akan runtuh, Bumi napasnya habis tanah akan
terbelah, kalau manusia telah habis napasnya artinya manusia meninggal, hawa
aslinya MAGNIT HATI. Sekarang di dunia sudah ditemukan MAGNIT BUMI, tidak
tahunya masih ada MAGNIT LANGIT DAN MANUSIA yang ringan melayang ke atas
karena disedot Magnit Langit, turun dan jatuh karena Magnit Bumi, perasaan
yang timbul dalam hati manusia itu karena Magnit Hati, ketiga tenaga magnit
ini yang menjadikan benda dan makhluk di dunia seimbang. Keempat makhluk
lahirnya karena dosa yang dibuat, sehingga Reinkarnasi setelah meninggal
disedot oleh Magnit Bumi, jatuh sendiri ke Alam Baka dan menerima sidang,
kalau ada yang bertapa Rohnya sempurna akan melayang sendiri ke Langit, mau
ditangkap prajurit Alam Baka dibawa ke Nerakapun tidak mampu melaksanakan
tugasnya seperti balon besar berisi penuh dengan gas, akan melayang ke atas,
manusia mau tarik dia tidak bisa namun manusia sendiri yang bisa ditarik ke
atas. Untuk itu, kalau manusia ingin menjadi Dewa Budha harus dari hasil
bertapa sendiri di masa hidup mau menolongi Roh leluhur harus banyak membuat
jasa kebaikan, jasa utama ialah mencetak buku amal karena Dewa Budha lahir ke
dunia tujuan utamanya untuk menolong manusia bebas dari penderitaan dan kitab
buku amal adalah suara hatinya Dewa Budha untuk menolong manusia melatih hati
dan berbuat kebaikan, itulah tujuannya dengan jasa ini baru bisa punya jalan
untuk menolong leluhur lepas dari penyiksaan, jika ingin Liam Keng (membaca
Budha Sutra) juga harus punya buku pegangan atau Kitab Keng. Sebagai manusia
harus tahu, selain harus berbuat amal, urusan sosial yang bermanfaat bagi
umum, menolong orang yang dalam kesusahan dan lain-lain.
|
Yang Shen:
|
Punya alasan benar apa yang
dikatakan oleh Chien Suei ajaran Dewa Budha memang tercatat dalam kitab.
Kalau mau menyebarkan kitab atau mencetak buku amal akurlah maksud Dewa
Budha, jasa itu sungguh besar. Maka Roh leluhur akan disedot oleh Magnit Langit
bebas dan gembira.
|
Chi Hoet:
|
Yang Shen benar katanya Kitab
Langit ialah buku amal di dunia, manusia bisa melaksanakan ajarannya, bisa
sempurna menjadi Dewa.
|
Chien Suei:
|
Rusa ini sudah tiga kali Reinkarnasi
ke dunia, melunaskan Karmanya. Saya akan menghapuskan dosanya. Jendral
perintahkan membawa rusa ini ke Surau kembalikan Roh, kasih makan Kuah
Kembalikan Roh.
|
Jendral:
|
Siap, silahkan Yang Shen mengikuti
saya menyaksikan keadaan.
|
Yang Shen:
|
Ya, banyak terima kasih Jendral.
Disini ada bangunan Surau, di atasnya tertulis SURAU KEMBALIKAN ROH, di
dalamnya ada seorag kakek membagikan segelas Kuah untuk bermacam-macam
makhluk untuk diminum. Mereka segera berubah bentuk menjadi manusia lagi, ada
pria, wanita, ada yang tua dan muda.
|
Jendral:
|
Yang Shen, coba kamu berdiri
disini untuk melihat. Saya mau ambil segelas Kuah kembalikan Roh dan berikan
kepada rusa ini untuk diminum.
|
Yang Shen:
|
Silahkan, oh, seperti main sulap. Rusa
hutan ini setelah minum langsung berubah bentuk menjadi orang tua yang
berumur 50-an, rambut tidak panjang, di atas kepala ada tandanya Bikhu. Wajah
ini menunjukkan dia telah keluar dari biara dan kembali ke duniawi, betulkan?
|
Jendral:
|
Benar, dia sudah tinggalkan biara,
hidup duniawi, Reinkarnasi tiga kali menjadi binatang. Kini setelah minum
Kuah Kembalikan Roh berubah bentuk menjadi manusia lagi.
|
Yang Shen:
|
Sekarang manusia rusa ini harus
diapakan?
|
Jendral:
|
Rusa ini sampai kembali ke bentuk
manusia adalah tugas Istana ini. Setelah berbentuk manusia akan diserahkan ke
Yiam Wong tingkat ke Sepuluh mengikuti Karmanya Reinkarnasi lagi menjadi
manusia di dunia. Biasanya Reinkarnasi lagi menjadi manusia, mereka dilahirkan
ke dunia dalam keluarga miskin atau badannya cacat. Kini dilatih lagi menjadi
manusia di dunia, kalau yang punya jasa kebaikan atau bertapa, di kemudian
hari akan lebih baik hidupnya.
|
Chi Hoet:
|
Yang Shen, karena waktu telah
tiba, kita permisi pada Jendral dan balik ke Istana permisi pada Chien Suei.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih Jendral, karena
terbatasnya waktu, kami mau pulang ke Vihara. Selamat tinggal.
|
Chi Hoet:
|
Terima kasih Chien Suei, karena
waktu sudah tiba. Lain kali bertemu lagi.
|
Chien Suei:
|
Saya juga tidak bisa menghalangi.
Selamat datang kesini lagi.
|
Chi Hoet:
|
Istana Empat Makhluk Roh Kembali,
banyak para umat yang tidak mengetahui tempat ini. Saya berencana mengajak
Yang Shen kesana untuk meninjau lagi. Supaya manusia di dunia mengetahui maka
tidak akan merepotkan lagi di kemudian hari.
|
Chien Suei:
|
Ya, begitupun boleh. Jendral, siap
antar tamu.
|
Yang Shen:
|
Tidak apa-apa. Terima kasih Chien
Suei dan para Dewa, kami permisi.
|
Chi Hoet:
|
Cepat naik ke Teratai, siap
pulang.
|
Yang Shen:
|
Saya sudah duduk. Berangkat
pulang.
|
Chi Hoet:
|
Sudah kembali ke Vihara, Yang Shen
turun, Roh kembali ke badan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar