Kamis, 07 Maret 2013

BAB 3 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA

BAB 3
MENGUNJUNGI  IM YANG CHIE  MENINJAU
"RUANGAN  PENYERAHAN  BUKU  CATATAN"
BUDHA CHI KUNG TIBA
Tahun 1976, PE GWEE JI CAP SA
 
Chi Hoet:
Yang Shen, siap berangkat!
Yang Shen:
Sudah, saya sudah naik ke atas Teratai dan sudah menutup kedua mata.
Chi Hoet:
Berangkat ..... baik, turunlah!
Yang Shen:
Jalan ini kok ramai benar. Mereka adalah manusia dari dunia, kenapa pada kemari?
Chi Hoet:
Inilah tempat perbatasan antara Alam Dunia dan Alam Baka. Mereka adalah Roh-roh yang datang dari dunia. Sedang mendaftarkan diri di Alam Baka, jangan tanya lagi. Saya ajak kamu ke ruangan penyerahan buku catatan temui Pejabat sana, ada pertanyaan apa, tanyakan saja.
Pejabat:
Selamat tiba Chi Hoet dan Yang Shen, mari masuk ke dalam ruangan, silakan duduk, karena waktu kemarin dulu terbatas waktunya, maka tidak sempat memberitahukan tugas-tugas di ruangan. Coba Yang Shen ada pertanyaan apa?
Yang Shen:
Saya mau bertanya, tempat apakah Im Yang Chie.
Pejabat:
IM YANG CHIE adalah tempat di antara Alam Dunia dan Alam Baka. Tetapi lebih dekat ke Alam Baka, setelah manusia meninggal di dunia, Rohnya akan kemari dan mendaftarkan diri di ruangan ini menyerahkan berkas-berkas dari dunia. Setelah beres mendaftarkan diri, yang banyak jasa amal waktu hidupnya di dunia akan diajak oleh Dewa Hoki untuk meninjau Istana Bumi, sedangkan yang tidak ada jasa amal kebaikan akan dikawal oleh si Hitam dan si Putih masuk ke dalam Pintu Hantu dan diserahkan ke dalam ruangan tingkat pertama untuk menunggu sidang disana.
Yang Shen:
Berkas-berkas diri manusia sebenarnya ada berapa?
Pejabat:
Manusia memiliki TIGA BERKAS tanda diri. BERKAS ASAL DARI SURGA adalah asal kelahirannya, bisa disebut berkas dasarnya. BERKAS TITIPAN tercatat di dunia, BERKAS AKHIR ada di Istana Bumi. Maka seseorang jika sudah meninggal, karena di dunia tidak berbuat jasa amal kebaikan maka disebut BALIK KE IM (BUMI) dan bukan BALIK KE LANGIT. Neraka seperti penjara yang terdapat di dunia adalah tempat menerima hukuman bagi penjahat atau orang-orang berdosa, bukan tempat asalnya manusia. Maka waktu masih hidup di dunia harus banyak berbuat amal dan menjalankan kebajikan agar bisa kembali ke tempat asal yakni di kampung halaman asal : SURGA.
Yang Shen:
Setelah manusia meninggal, sering melihat anak cucunya membakar kertas uang di samping kaki mayat dan menyalakan lampu minyak, apa artinya semua itu?
Pejabat:
Roh manusia sejak meninggalkan jasadnya, rasanya seperti dalam mimpi, bingung serta tidak tahu harus berbuat apa. Walaupun dikawal menuju ke alam baka, namun keluarganya khawatir almarhum dalam perjalanan menuju ke Alam Baka berada di jalan yang gelap, maka dinyalakan lampu minyak maksudnya agar menerangi jalan di Alam Baka dan perjalanannya menjadi lancar, maka dibakarlah uang kertas buat ongkos di jalan. Kelakuan semua ini memang termasuk hati yang berbakti pada almarhum, bisa terpikir demikian, namun perjalanan ke Alam Baka tidak usah dibeli atau dibayar, sudah pasti terlewati. Waktu masih hidup di dunia kalau hatinya gelap, biar diterangi berapa lampu minyakpun tidak akan ada artinya.
Yang Shen:
Sekarang di dunia ini sudah maju, kehidupan tinggi dan modern. Ada yang orang tuanya meninggal, maka anak cucunya membakar rumah-rumahan atau TV berwarna yang terbuat dari kertas. Segala macam mobil-mobilan atau yang lain-lain untuk dipakai leluhurnya. Apakah semua itu sampai diterima di Alam Baka.
Pejabat:
Manusia di dunia sungguh tolol, pikirannya entah pada kemana. Waktu masih hidup di dunia tidak memilki SIM, maka setiba di Alam Baka, jalanan yang kecil nan sempit itu, untuk berjalan saja sudah susah, jika mau mengemudi mobil pasti akan terjadi kecelakaan, lagi pula di Alam Baka tidak terdapat pompa bensin. Maka tidak perlu memakai mobil-mobilan di sini, juga yang seperti TV, kipas angin atau meubel, lebih baik dipakai di dunia. Di Alam Baka sudah tersedia ranjang papan untuk menyambut Roh ke Neraka. Sudah bisa selamat dari hukuman sudah syukur, masih ingin senang. Jika sering berbuat jahat atau dosa di dunia, kini meninggal masuk ke Neraka dihukum, mana bisa bersenang lagi? Manusia di dunia benar-benar bermimpi.
Yang Shen:
Guru. Kemarin kamu mengajak saya mengunjungi Alam Baka pertama kali melihat GUNUNG KEPALA HATI sekarang PERBATASAN ALAM DUNIA DAN ALAM BAKA, saya jadi bingung sekarang.
Chi Hoet:
Kamu ikut saya, akan saya berikan petunjuk agar kamu mengerti. Pejabat, kami mau permisi sekarang.
Pejabat:
Jika kami kurang hormat, harap dimaklumi.
Chi Hoet:
Tidak apa-apa.
Yang Shen:
Terima kasih atas petunjuk, Pejabat. Guru tadi mau menjelaskan tentang GUNUNG KEPALA HATI dan PERBATASAN ANTARA ALAM DUNIA DAN ALAM BAKA, coba katakan.
Chi Hoet:
Kemarin yang kamu kunjungi ialah tempat ini.
Yang Shen:
Oh! Huruf GUNUNG KEPALA HATI tertulis jelas di sini dan pandangan IM YANG CHIE telah hilang.
Chi Hoet:
GUNUNG KEPALA HATI juga adalah IM YANG CHIE. Jika manusia sering berbuat jahat dan banyak dosa waktu di dunia, setelah tiba ajalnya akan dikawal si Hitam dan si Putih kemari. Karena hatinya kotor tidak bersih, maka begitu melihat sinar di atas gunung, matanya akan susah terbuka karena kesilauan, kakinya akan terpeleset dan jatuh ke GOA TANPA DASAR yang berada di bawah GUNUNG KEPALA HATI itu. Namum bagi orang yang berjasa besar amal kebaikannya dan karena sudah sempurna jasa-jasanya, maka begitu Rohnya sampai kemari di atas gunung akan segera muncul sebuah jalan yang bercahaya menuju langit. Bagi yang beramal sedang dan berjasa kecil, maka disamping gunung akan muncul jalanan yang lebarnys dua meter dan diantar oleh Dewa Hoki ke IM YANG CHIE untuk daftar hadir. Kemudian masuk ke Istana Bumi untuk diserahkan pada YIAM ONG (Raja Neraka) dan diperiksa perbuatan si manusia itu waktu masih hidup di dunia dan setelah itu masuk ke RUANGAN KUMPUL AMAL atau bagi yang berjodoh diajak oleh Dewa masing-masing untuk dilatih kembali. Hari ini waktu sudah habis, maka mari kita pulang ke Vihara.
Yang Shen:
Ya, sudah duduk di Teratai.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien telah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar