Kamis, 14 Maret 2013

BAB 19 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA



BAB 19
MENGELILINGI ISTANA EMPAT KEHIDUPAN ROH KEMBALI
(EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI)
TAHUN 1976, CAP IT GWEE CAP KAUW

Chi Hoet:
Hari ini siap mengelilingi Alam Baka. Yang Shen ikut saya naik ke atas Teratai
Yang Shen:
Siap, tidak tahu hari ini kita menuju kemana.
Chi Hoet:
Hari ini yang akan kita kelilingi tempat yang lain, ada pandangan lain, kamu bersemangatlah. Tidak usah kaget hingga kurang konsentrasi untuk mengarang buku.
Yang Shen:
Ya, saya sudah duduk mantap, silahkan berangkat. Oh, di bawah kok terlihat cahaya, orang yang di dalam kepalanya bercahaya dan menembus ke Langit.
Chi Hoet:
Siapa yang menyuruh kamu untuk membuka mata untuk melihat. Itu adalah sinar TAO yang memancar dari dalam Vihara Shen Shien. Kita sekarang duduk di dalam bunga Teratai melayang di Langit, karena para Dewa di dalam ruangan Vihara melindungi dan para murid sedang berkonsentrasi Im dan Yang. Dua hawa memadu menjadi satu titik, maka terjadilah cahaya itu karena para umat di dalam Vihara melakukan tugas dengan sungguh-sungguh, maka terlihat adanya sinar itu.
Yang Shen:
Saya mau tanya guru, apakah sinar yang terdapat di atas kepala para umat atau murid di dalam ruangan Vihara itu tidak akan berubah?
Chi Hoet:
Yang meninggalkan ruangan, namun hati TAO tetap teguh dan terus rajin bertapa, cahaya akan semakin kuat dan terik sinarnya, tetapi bagi yang telah meninggalkan ruangan, keyakinan TAO dan ajaranNYA hilang, berbuat semaunya atau berbuat kesalahan maka cahayanya akan lemah dan jadi gelap. Tetapi sekarang karena masih ada di dalam ruangan, tiga lapisan saling menunjang maka sinar TAO jadi istimewa terangnya. Maka, kalau manusia sering mendekati orang yang sudah dapat ajaran dan sering pergi ke Vihara, kelenteng. Setan luar tidak akan mengganggu setelah meninggalkan Vihara, kalau melakukan kejahatan maka lampu hati akan lenyap, karena setan suka kegelapan tapi takut dengan terang. Maka sudah masuk ke badan manusia dan jika pagi hari tiba setanpun akan pergi. Manusia di dunia harus waspada. Yang Shen cepat tutup kedua matamu, siap untuk meninjau Alam Baka.
Yang Shen:
Ya, saya sudah menutup kedua mataku. Guru, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen turun.
Yang Shen:
Oh, di depan kenapa segala binatang atau ayam bebek dan burung menuju ke jalanan ini dan bergerak maju.
Chi Hoet:
Inilah jalanan yang dibuat oleh empat makhluk hidup setelah mati menuju ke Alam Baka dan di depan adalah perbatasan antara Alam Dunia dan Alam Baka.
Yang Shen:
Tempo hari kita lewat disini, kenapa tidak terlihat kejadian seperti sekarang ini?
Chi Hoet:
Karena kamu adalah manusia biasa, saya khawatir kamu melihat terlalu banyak, hingga mengacaukan konsentrasi, maka kugunakanlah sedikit ilmu tutupi keadaannya empat makhluk pulang ke Alam Baka.
Yang Shen:
Kalau begitu, saya sudah dileluconi oleh guru. Semua binatang ini kok kelihatan seperti kaget dan lari seperti diuber-uber orang.
Chi Hoet:
Keempat makhluk waktu masih hidup di dunia, waktu matinya kebanyakan dibunuh, maka Rohnya masih kaget, setelah lepas napas di dunia putus, maka disedot Hawa Im, satu persatu kembali ke Neraka agar melunasi Karma dalam Tiga Kehidupan. Keempat makhluk dosanya agak berat, Rohnya suram, hawa napasnya lemah dan setelah mati tidak perlu dikawal masuk oleh prajurit Alam Baka, akan pulang kemari disedot oleh hawa tanah. Kejadian seperti ini mungkin manusia di dunia tidak tahu.
Yang Shen:
Ya, ini pertama kali mendengar dan melihatnya, kita juga jalan mengikuti mereka.
Chi Hoet:
Ya, kita jalan mengikuti mereka dan mengenai makhluk hidup yang lahirnya berubah bentuk atau lahirnya secara amphibi karena kecil bentuknya setelah mati Rohnya seperti pasir ditiup angin cepat terbangnya. Kalau dilihat dengan mata kurang jelas tetapi setelah terkumpul di Alam Baka, Rohnya jadi satu, baru terima sidang untuk melunasi Karma dalam Tiga Kehidupan.
Yang Shen:
Terima kasih atas penjelasan guru, kalau tidak saya sungguh tidak tahu. Di depan adalah Pintu Hantu. Kenapa Roh keempat makhluk itu tidak masuk melalui pintu?
Chi Hoet:
Karena Pintu Hantu diutamakan untuk Roh manusia, mereka kempat makhluk dosanya lebih berat, maka masuk melalui pintu kecil di sebelah kiri dan kanan.
Yang Shen:
Setelah masuk mereka tidak melapor diri di ruangan menyerahkan daftar catatan diri.
Chi Hoet:
Ada tempat lain yang mengurusi tidak jauh dari sini dan itulah tempatnya. Sekarang kita ikuti mereka, cepat jalan.
Yang Shen:
Oh, di depan ada sebuah lapangan yang besar dan berumput hijau dan di sebelah kiri berdiri sebuah istana dan di atasnya tertulis ISTANA EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI. Para empat makhluk ini semuanya berkumpul di depan Istana. Kepalanya menghadap ke istana, goyang dan menunduk seperti mau melapor.
Chi Hoet:
Di depan itulah Istana Empat Makhluk Roh Kembali. Keempat makhluk kehidupan telah Reinkarnasi di dunia untuk menerima pembalasan Karma dan setelah mati kini kembali ke Istana lagi. Supaya bisa kembali jadi berbentuk manusia lagi, cepat jalan.
Yang Shen:
Dalam Istana sudah keluar tiga Pejabat. Siapa mereka?
Chi Hoet:
Mereka adalah Pejabat dan Chien Suei (Seribu Umur) dari Istana, cepat beri salam.
Yang Shen:
Salam jumpa Chien Suei dan Pejabat Dewa.
Chien-Suei:
Tidak usah sungkan, bangunlah, selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen dari Vihara Shen Shien.
Chi Hoet:
Hari ini saya ajak Yang Shen dari Taiwan kota Tai Chung Vihara Shen Shien kemari untuk meninjau, harap Chien Suei banyak memberikan petunjuk.
Chien-Suei:
Mari, kalian harus cepat mengikuti saya masuk ke dalam.
Yang Shen:
Terima kasih.
Chien-Suei:
Silahkan kalian duduk, Jendral cepat tuang teh.
Yang Shen:
Tempat disini agak asing bagi saya, harap Chien Suei bisa banyak memberikan petunjuk
Chien-Suei:
Istana Empat Makhluk Roh Kembali jarang diketahui oleh dunia, karena Vihara kalian mau mengarang buku Berkeliling di Alam Baka atas Titah Giok Tee, sehingga Istana ini dibuka bebas untuk kalian, benar-benar kali ini terkecualikan.
Yang Shen:
Terima kasih atas kemuliaan Langit, harap Chien Suei banyak memberikan petunjuk.
Chien-Suei:
Tugas saya menguasai Istana Empat Makhluk Roh Kembali bertitel Chien Suei diambil dari kata empat makhluk artinya kira-kira kura-kura yang berjulukan seribu tahun (artinya panjang umur), maka di Istana ini saya dipanggil Chien Suei, tidak dipanggil Yiam Wong. Setiap manusia yang berat dosanya, setelah hukumannya habis dalam sepuluh tingkatan terakhir diserahkan ke Enam Jalanan Kehidupan diantaranya Jalan Empat Makhluk untuk Reinkarnasi. Setelah lahir lagi di dunia akan hilang bentuk badan manusia, namun berbentuk jadi empat makhluk hewan atau yang lain-lain. Lahirnya empat makhluk dibagi lahir dari kandungan, lahir setelah telur menetas, lahir setelah berubah bentuk dan asal kepompong, lahir secara amphibi dibagi menjadi empat bagian atau golongan menurut tingkatan, satu dari kandungan, tingkatan dua dari telur menetas, tingkatan ketiga dari asal kepompong, tingkatan keempat dari amphibi, karena beratnya dosa di dunia, kini menerima pembalasan yang lahir dari kandungan dan telur menetas adalah Roh utuh, namun bagi yang lahirnya asal dari kepompong dan lahir secara amphibi agak berat lagi dosanya disebut Roh tidak utuh, juga agak sulit diurusi kembalinya Roh, harus menunggu Roh yang pecah belah itu utuh menjadi satu, setelah terkumpul baru bisa dijadikan bentuk badan manusia lagi.
Chi Hoet:
Waktunya sudah tiba, kami harus kembali, lain hari baru merepotkan lagi.
Yang Shen:
Sungguh maaf, saya sedang mendengarkan penjelasan, tiba-tiba waktu sudah tiba, terima kasih atas petunjuknya Chien Suei, kami mau pulang.
Chien-Suei:
Tidak apa-apa, jika ada kekurangan mohon dimaklumi, lain kali kemari lagi.
Chi Hoet:
Yang Shen, cepat keluar, siap pulang.
Chien-Suei:
Antarkan tamu.
Chi Hoet:
Memutuskan pembicaraan Chien Suei harap dimaklumi.
Chien-Suei:
Tidak apa-apa, karena waktunya pulang ke dunia sudah tiba, saya juga tidak bisa lama-lama menahan tamu.
Chi Hoet:
Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar