Kamis, 07 Maret 2013

BAB 1 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA

BAB 1
MENGUNJUNGI GUNUNG SHIN TUO (GUNUNG KEPALA HATI) 
UNTUK MELIHAT GOA NERAKA
BUDHA CHI KUNG TIBA
Tahun 1976, PE GWEE CAP LAK

Syair:
Surga dan Neraka di kepala hati, baik dan jahat tergantung niat, kini Chi Hoet sebagai Pengantar Yang Shen mengikuti aku naik Teratai berkeliling.
Chi Hoet:
Yang Shen malam ini kita berdua mengelilingi/mengunjungi Alam Neraka, apa perasaanmu?
Yang Shen:
Pertama-tama saya harus banyak berterima kasih atas kemuliaan hati Sang Maha Kuasa memberikan kesempatan ini untuk mengunjungi Neraka, betapa senangnya hatiku.
Chi Hoet:
Dari langit selatan menuju Vihara Shen Shien para murid rajin mengembangkan usaha kebaikan, menasehati dunia, menyebar luaskan buku-buku kebaikan serta kitab suci untuk dibaca oleh manusia, hawa TAO kebaikan menembus bumi, sebab itu Giok Tee memberikan titah untuk mengarang buku MENGUNJUNGI ALAM NERAKA, membuka rahasia Neraka, yang akan kita kunjungi adalah tempat-tempat yang tidak pernah dikelilingi oleh orang lain. Setelah kamu menyaksikan, kamu harus memberitahukan para manusia di dunia. Dulu Yang Shen pernah menulis dan saya pernah menjelma untuk mengajari, maka terikatlah guru dan murid. Kini Yang Maha Kuasa mengatur kita berdua lagi untuk mengunjungi dan dibuatkan buku karena senang dengan sifat saya yang jujur dan serius. Yang paling bisa menyadari hati manusia dan mengajak para manusia untuk berbuat kebaikan, sekarang marilah kita berangkat.
Yang Shen:
Terima kasih atas ajaran guru, saya pernah dengar, kalau ke Neraka harus naik kuda Dewa atau duduk di Teratai, kok guru suruh saya jalan kaki.
Chi Hoet:
Betapa polosnya hati kamu, jalanan ke Neraka mana enak dijalani. Kamu masih ingin terbang, sekarang di dunia ini sudah maju dan modern, mau kemana bisa naik pesawat atau mobil. Kamu juga ingin mendudukinya. Sebenarnya Neraka tidak memiliki pintu, tetapi manusia sendiri yang mendatangi, janganlah bermimpi lagi, setelah melewati jalanan yang betapa susahnya, baru bisa ke Surga.
Yang Shen:
Saya lihat guru seperti mabuk minum ya?
Chi Hoet:
Memang saya habis minum, karena sudah lihat semuanya di dunia ini, betapa menakutkan hatinya manusia, susah menebak hati manusia, hingga hatiku pun sedih dibuatnya, hanya bisa minum arak untuk melepaskan kesedihan. Saya lihat lebih baik kamu juga minum, biar mabuk sekalian.
Yang Shen:
Saya tidak biasa minum arak, guru bisa saja membuat lelucon.
Chi Hoet:
Baiklah! Waktunya terbatas, saya akan menjelmakan sebatang kembang Teratai, kamu dan saya naik Teratai ya!
Yang Shen:
Guru kamu memang hebat, hanya dengan jampean(menyulap) sebatang Teratai Putih langsung timbul, kaki saya tidak bersih, tidak berani naik.
Chi Hoet:
Jika hati bersih, tidak apa menaikinya. Ada pepatah "Teratai timbul di tanah yang kotor, namum tetap bersih".
Yang Shen:
Kalau begitu saya akan coba, saya sudah duduk dan sekarang kita mau ke arah yang mana?
Chi Hoet:
Coba tutuplah matamu, saya yang akan mengantari kamu.
Yang Shen:
Ya, saya turuti.
Chi Hoet:
Sekarang kamu boleh buka matamu.
Yang Shen:
Ini ada dimana? Kenapa di depan ada sebuah gunung tinggi dan di tembok gunung tertulis SHIN TUO SAN (Gunung Kepala Hati), hurufnya terang menyinari.
Chi Hoet:
Gunung ini dinamakan GUNUNG KEPALA HATI, menuju ke atas gunung ialah PINTU KE SURGA. Coba kamu lihat, disamping gunung ada sebuah goa, gelap dan tidak terlihat dasarnya, itulah GOA NERAKA. Jika hati manusia mulia dan tulus, setelah meninggal akan menuju ke atas gunung. Jika banyak berbuat dosa, setelah meninggal Rohnya akan sampai kemari. Setelah melihat huruf : SHIN TUO SAN kedua mata akan susah terbuka, tidak terasa dan jatuh ke dalam jurang goa Neraka, sebab itu ada perkataan orang suci dulu : "Hati bisa membuat Surga dan hatipun bisa membuat Neraka" hanya tergantung perbuatan yang membedakan Surga atau ke Neraka.
Yang Shen:
Oh sebenarnya begitu, Surga atau Neraka terserah manusianya, mau jadi Dewa atau mau jadi setan.
Chi Hoet:
Karena malam ini waktunya terbatas, sampai disinilah kunjungan kita, bersiaplah untuk pulang, cepat naik ke atas Teratai.
Yang Shen:
Ya guru.
Chi Hoet:
Cepat tutup matamu, karena mata orang biasa tidak tahan serangan angin hawa Im (hawa Alam Baka).
Yang Shen:
Ya, kencang benar angin itu, saya tidak tahan.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien telah tiba, turunlah Yang Shen, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar