Kamis, 14 Maret 2013

BAB 25 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA



BAB 25
MENGUNJUNGI NERAKA MENUSUK MULUT
TAHUN 1977, JI GWEE CHE LAK

Chi Hoet:
Di kehidupan ini penuh dengan suka duka, kegembiraan dan kesusahan, perpisahan yang menyedihkan dan perjumpaan yang membahagiakan. Bertapapun tidak mudah, kalau mau bersungguh-sungguh harus banyak berjuang, bukan hanya berbicara saja. Tetap tidak tergoda dan berkeyakinan tinggi. Hari ini mau keliling Alam Baka lagi, Yang Shen siap naik ke Teratai.
Yang Shen:
Guru, kenapa kamu banyak tarik napas hari ini?
Chi Hoet:
Hati manusia berbeda-beda, berlainan, ada yang bilang asin, ada yang bilang manis, pahit atau asam. Hal masing-masing punya pendapat yang berlainan tentang perjalanan hidup ini, hingga manusia dibuat jadi bingung sendiri.
Yang Shen:
Ala, orang yang bertapa harus mempunyai pandangan luas, berprinsip biar mereka pada bingung, kita tetap tenang.
Chi Hoet:
Kamu lebih pintar, Chi Kung hampir tersesat, sekarang sudah mempunyai jalanan yang lurus dan terang. Jangan bicara lagi, naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap.
Chi Hoet:
Sudah tiba, turunlah meninjau.
Yang Shen:
Di depan Pejabat dan Jendral sudah datang. Saya adalah Yang Shen dari Vihara Shen Shien, hari ini diajak Chi Hoet kemari, harap banyak memberikan bantuan.
Pejabat:
Kalian tidak usah sungkan, Neraka ini dinamakan NERAKA KECIL MENUSUK MULUT Tingkat ke Empat. Kami sudah diberitahu Yiam Wong bahwa kalian akan datang meninjau, kalau ada kekurangan harap dimaklumi.
Chi Hoet:
Para Pejabat tidak usah merendahkan diri, kami terima Titah untuk mengarang buku, harap Pejabat dan Jendral banyak memberikan petunjuk.
Pejabat:
Siap, silahkan kalian berdua mengikuti saya meninjau ke dalam.
Yang Shen:
Di pintu tertulis NERAKA MENUSUK MULUT, saya pikir, pasti sangat tersiksa.
Pejabat:
Ikuti saya masuk, jangan banyak membuang waktu.
Yang Shen:
Tidak salah di dalam Neraka terdengar jeritan yang menggemparkan, prajurit Alam Baka sedang menggunakan satu batang jarum tajam yang terbuat dari besi dengan ganasnya menusuk mulut Roh dosa yang terikat di tiang kayu itu seperti mau mematikan, Roh itu kesakitan sampai menjerit sejadi-jadinya, hukuman yang sadis ini diberikan pada Roh yang berbuat dosa apa?
Pejabat:
Saya akan melepaskan beberapa Roh, kamu bisa tanya sebab-sebabnya.
Yang Shen:
Terima Kasih.
Pejabat:
Perintahkan Roh dosa ini cepat menceritakan dosa apa yang telah dibuat waktu di dunia pada Yang Shen yang dari kota Tai Chung, Vihara Shen Shien.
Roh:
Mulut saya sungguh sakit, dulu saya sudah mengaku di depan Yiam Wong, kenapa saya disuruh cerita lagi?
Chi Hoet:
Bikhu saya ada disini, mau minta sedekah apa tidak boleh?
Pejabat:
Ini adalah Chi Kung Budha, terima Titah untuk mengarang buku Berkeliling di Alam Baka. Kalau kamu mau tidak menceritakan dosamu berarti melanggar hukuman yang lebih berat lagi, kamu mau pergi ke Neraka Aphi?
Roh:
Oh, ini Chi Kung Budha. Waktu di dunia sering mendengar nama besarmu, saya sungguh terlalu, mohon diampuni. Baiklah saya akan bercerita, waktu di dunia karena punya bakat dan bersuara bagus, saya sering ke restoran night club bernyanyi, diundang oleh perusahaan obat, mengadakan show ke kota lain. Sebagai penyanyi, demi kesenangan pengunjung saya sering menyanyikan lagu porno, hasil ciptaan saya sendiri mengadakan gerakan erotis sehingga mendapat sambutan yang meriah, bertepuk tangan, berteriak bagus. Karena bahasa porno itulah setelah mati dihukum Yiam Wong. Kenapa tidak menyanyikan lagu kebangsaan atau lagu sehat yang bisa menyehatkan, memberi semangat hati nurani orang. Yang dinyanyikan oleh saya adalah lagu porno yang bisa merusak sopan-santun masyarakat, maka mulut saya harus dihukum selama sepuluh tahun. Sungguh sakit, tiap hari menerima hukuman demikian, benar-benar punya mulut kini tidak bisa bicara. Di dunia saya masih melakukan dosa lain, Pejabat memberitahu saya, setelah bebas dari Neraka ini harus dihukum ke Neraka lain. Kini mau menyesal sudah terlambat. Harap penyanyi di dunia jangan menyanyikan lagu yang tidak sehat dan cengeng, nyanyikanlah lagu kesedihan terus di Alam Baka.
Pejabat:
Kirim salam pada penyanyi di dunia, nyanyikanlah lagu yang sehat, jangan menyanyikan lagu yang berbau porno, tidak sopan terhadap umum, ini perbuatan dosa. Sekarang Roh dosa kedua, ceritakan dosa-dosa yang telah kamu lakukan, cepat.
Roh:
Mulut saya masih sakit, masih menetes air darah, pikir-pikir waktu masih hidup karena sifat saya yang suka main-main keluar, setelah kawin sering ribut dengan suami, kalau membuka mulut mengomel pasti memaki Langit dan Bumi, dan juga sering ribut dengan tetangga. Dosa yang paling banyak adalah sering mengadu domba sehingga keluarga tetangga hidupnya tidak tenteram. Pernah saya ribut dengan tetangga, karena hati tidak puas maka saya menyebarkan kata-kata bahwa istri si anu ada main dengan suami si anu, bertemu berduaan di tempat anu dan dilihat oleh saya, berita ini tersebar kemana-mana, sehingga keluarga mereka menjadi berantakan dan saya pernah memisahkan perjodohan orang lain. Mulut saya sungguh banyak berdosa. Setelah meninggal, Yiam Wong menghukum saya ke Neraka Menusuk Mulut selama delapan tahun. Saya masih mempunyai dosa lain, tapi saya tidak mau bicara lagi.
Pejabat:
Cukuplah, karena mulutmu telah berbuat dosa terlalu banyak.
Chi Hoet:
Waktunya tidak banyak, Yang Shen masih banyak pertanyaan?
Yang Shen:
Biarkan Roh yang satu lagi menceritakan dosanya.
Pejabat:
Roh ini cepatlah ceritakan.
Roh:
Waktu masih di dunia, karena ayah saya mengerti ilmu kedokteran sering menggunakan jamu rumput-rumputan untuk menolong orang yang sakit. Akhirnya sayapun mengerti. Setelah ayah meninggal, ada orang yang sakit minta tolong maka saya berkata "Ayah saya waktu masih hidup sudah menurunkan resep leluhur semuanya pada saya, biar penyakit apapun saya bisa mengobatinya." Bahan obat terdapat dalam hutan dan di gunung, tidak mudah untuk mendapatkannya, ini obat mahal dan yang sakitpun percaya, maka saya menjualnya dengan harga tinggi. Di antaranya memang ada yang sembuh tapi ada yang tidak, kalau ada yang menanyakan resep obat saya, saya tidak kasih tahu dengan alasan resep leluhur tidak boleh dibocori. Karena alasan ini saya dapat uang yang banyak, karena orang lain terpaksa minta tolong pada saya, sehingga saya jadi kaya. Setelah meninggal, Yiam Wong tidak kenal ampun dan menghukum saya kemari.
Pejabat:
Kamu memanfaatkan lidahmu yang panjang, buka mulut tutup mulut, ialah resep leluhur. Kamu tidak tahu itu hanya resep ayahmu. Walaupun kamu menolong orang sakit, namun minta bayaran tinggi, itu bukan citra seorang Shin She, makanya kamu dihukum. Setiap manusia kalau memiliki resep leluhur harus dipergunakan untuk menolong orang lain dan memberitahukan kepada umum tentang resepnya. Tidak boleh digunakan dengan imbalan yang mahal atau membesar-besarkan jamu rumput dengan mengatakan obat yang mahal. Ini namanya bohong. Kamu akan mendapat hukuman menusuk mulut.
Chi Hoet:
Waktu sudah tiba, Yang Shen siap untuk pulang. Terima kasih Pejabat dan Jendral, kami mau permisi.
Pejabat:
Antar tamu, kalau ada kekurangan harap dimaafkan.
Yang Shen:
Terima kasih.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai, siap pulang.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Kalau suka berbohong, suka mengadu domba di belakang orang atau orang yang tidak tahu berbicara dengan baik, memisahkan perjodohan orang lain, memaki orang yang lebih tua di belakang dia. Harus hati-hati, karena kalau tidak mau merubah sikap akan menjadi setan di Neraka Menusuk Mulut. Manusia harus banyak mengucapkan terima kasih, minta maaf, jauhkan kecelakaan dan mendatangkan rezeki. Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar