Rabu, 13 Maret 2013

BAB 8 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA


BAB 8
MENINJAU KOTA MATI PENASARAN
TAHUN 1976, LUN PE GWEE CAP LAK




Chi Hoet:
Tahun ini dua kali TAN CIU sejak menerima Titah untuk mengarang buku MENGELILINGI ALAM BAKA sampai kini sudah hampir satu bulan, waktu cepat benar berlalu. Harap manusia di dunia cepat sadar dari mimpi, apakah bulan selalu purnama? Tahun kapan lagi bisa ketemu dua kali TAN CIU? Betapa gembiranya manusia di dunia, mengobrol dan cari angin di bawah sinar bulan purnama. Namun sebaliknya di Neraka tidak nampak sinar matahari dan cahaya bulan. Para Roh disiksa sambil menjerit-jerit, benar-benar menyedihkan, Yang Shen siap keliling Alam Baka.
Yang Shen:
Ya, waktu cepat berlalu, sudah satu bulan, masih belum selesai mengarang buku yang seperti sepuluh tahun rasanya. Saya takut sulit menyelesaikan tugas ini.
Chi Hoet:
Yang penting berprinsip teguh dan jujur. Tetapkan hati nurani, niscaya pintu Neraka sepuluh tingkatpun akan terbuka lebar-lebar agar kamu bisa jelas melihatnya. Jangan bimbang, cepat naik ke atas Teratai.
Yang Shen:
Sudah mantap duduknya, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Hari ini ke tempat KOTA MATI PENASARAN. Di depan terdapat sebuah kota, pintunya sedang tertutup dan di atasnya tertulis HUANG SI CHEN (Kota Mati Penasaran). Tiga huruf, apakah mau masuk ke dalam untuk meninjau?
Chi Hoet:
Ya, memang hari ini kita mau meninjau KOTA MATI PENASARAN, mari kita masuk ke dalam.
Yang Shen:
Kenapa pintu kota ini tertutup, bagaimana kita bisa masuk?
Chi Hoet:
Pintu kota ini adalah pintu otomatis. Seperti pintu otomatis yang terdapat di toko serba ada di dunia, para Roh yang mati penasaran pasti dikawal kemari, karena dia matinya tidak wajar. Hawa Rohnya tidak rela sampai di depan pintu, terjadilah kontak, hingga pintupun terbuka sendiri, karena benda-benda yang terdapat di Alam Baka semua terbuat dari Hawa Langit dan Bumi (IM dan Yang) berubah menurut hati, mari saya kipaskan dan pintu akan terbuka.
Yang Shen:
Guru, ilmumu sungguh hebat, bolehkah saya pinjam kipas ini ke alam dunia dan menunjukkan kehebatan, biar manusia di dunia melihatnya?
Chi Hoet:
Kau jangan serakah, terlalu serakah akan cepat kemasukan setan, orang yang bertapa tidak usah meminta Dewa untk menjelma, bertapa harus tenang hati, biar tidak ada urusan hati harus tetap bersemangat, ialah "Dewa Kecil" buat apa mengambil kipas ini, akan merepotkan.
Yang Shen:
Ya, terima kasih atas petunjuk guru. Saya jadi malu, di depan sedang datang sebaris orang, siapa mereka?
Chi Hoet:
Mereka adalah Pejabat dan Jendral dari Kota Mati Penasaran, siap menyambut kita.
Pejabat:
Menyambut Chi Hoet dan Yang Shen dari dunia untuk meninjau kemari, silahkan ikut kami masuk ke dalam kota.
Jendral:
Selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen di sini sudah dapat pemberitahuan bahwa kalian akan kemari untuk meninjau dan mengarang buku menasehati dunia.
Yang Shen:
Selamat bertemu para Dewa, saya dan guru hari ini tiba di sini harap diberikan banyak petunjuk.
Pejabat:
Tidak usah sungkan, cepat berdiri, ikut kami ke dalam kota.
Yang Shen:
Di sini seperti penjara yang besar, luasnya tidak terhitung, apakah manusia begitu banyaknya dalam Kota Mati Penasaran ini.
Pejabat:
Tiap hari ada Roh yang mati penasaran kemari, saya ajak kamu meninjau dari kamar penjara pertama.
Yang Shen:
Kamar ini terdapat banyak anak-anak kecil, pada berdarah di mukanya dan tidak berhenti menangis, ada yang sedang tiduran di tanah, sungguh menyedihkan dan kasihan. Kenapa tidak dibebaskan?
Jendral:
Mereka adalah anak-anak yang keguguran, dibuat manusia di dunia, karena sudah jadi manusia, hati nuraninya sudah meninggal hingga kemari, karena manusia di dunia tidak mau melahirkan lalu kandungannya digugurkan atau anak-anak hasil hubungan gelap, sehingga belum dilahirkan sudah dibuat meninggal digugurkan dalam kandungan, kini hati nuraninya menjadi benci kepada kedua orang tuanya, selain menghambur-hamburkan uang, kedua orang tuanya di Alam Baka ini juga masih ada lagi pembalasan bila orang tuannya meninggal dunia, karena itu nasehatilah para manusia di dunia, jangan sembarangan menggugurkan kandungan, perbuatan itu sungguh tidak berkemanusiaan. Masih terciptanya hubungan badan yang tidak benar, maka bagi yang pernah menggugurkan kandungan mulai kini harus memperbaiki perbuatan masing-masing dan berbuatlah banyak amal kebaikan supaya bisa mengurangi dosa nantinya di Alam Baka.
Yang Shen:
Oh begitu, saya mau tanya Jendral, apakah orang yang meninggal karena kecelakaan juga datang ke kota Mati Perasaan ini?
Jendral:
Tidak demikian seperti para Jendral atau prajurit yang meninggal karena membela negaranya mereka berkorban demi negara, yang dijuluki sebagai pahlawan, mereka selain tidak usah ke Kota Mati Penasaran. Namun Roh mereka akan diperlakukan istimewa, ada yang masuk ke Surga, ada yang menjadi Dewa, ada yang bereinkarnasi kembali menjadi manusia yang benar, seperti di dunia juga terdapat Tugu Pahlawan untuk disembahyangi. Itulah pembalasan kebaikan para pahlwan, dengan para manusia dinasehati haruslah mencintai negara, sejak dulu yang telah berbakti dan berjasa pada negara akan selalu dikenang.
Yang Shen:
Benar apa yang dikatakan Jendral.
Jendral:
Langit dan Bumi mencintai KEBAKTIAN. Sejak dulu para pahlwan demi berbakti pada negaranya sehingga mengorbankan nyawanya, bisa menggemparkan Langit dan Bumi, Dewa dan setanpun menangisinya. Karena itu banyak yang menjadi Dewa, hari ini waktunya sudah tiba, saatnya kita pulang. Yang Shen cepat permisi pada Jendral dan Pejabat.
Yang Shen:
Terima kasih Pejabat dan Jendral. Karena waktu tidak mengijinkan kami mau permisi sekarang.
Pejabat:
Kalau ada kekurangan harap Chi Hoet dan Yang Shen memakluminya.
Chi Hoet:
Tidak apa-apa, kami guru dan murid sekarang mau pulang. Yang Shen naik ke atas Teratai.
Yang Shen:
Guru, saya sudah duduk.
Chi Hoet:
Menyesali manusia di dunia benar-benar kejam, hanya tahu percintaan hingga tega membuang yang masih dalam kandungan, sungguh sedih. Para Dewa Hoet pun tidak tega melihatnya. Wahai manusia perbaikilah perbuatan kalian, jangan hanya karena nafsu belaka hingga berbuat dosa, lebih baik berumah tangga yang benar, hidup rukun dan menyambung keturunan dari kenikmatan sementara. Lebih baik menyimpan tenaga yang benar dan berbuat kebaikan untuk masyarakat. Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar