Jumat, 08 Maret 2013

BAB 5 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA

BAB 5
MENGELILINGI  TINGKAT  SATU  DAN
NGOBROL  DENGAN  CHING KHANG WUANG 
(YIAM WONG CHING KHANG)
BUDHA CHI KUNG TIBA
Tahun 1976, PE GWEE JI CAP KAUW
 
Chi Hoet:
Hari ini siap berangkat ke Alam Baka. Yang Shen kenapa kamu nampaknya tidak tenang?
Yang Shen:
Banyaknya urusan di dunia ini menimbulkan berbagai pikiran, maka rasanya tidak tenang.
Chi Hoet:
Mengelilingi Alam Baka bukanlah urusan buat main-main. Jika hati tidak tenang, Roh manusia sulit masuk ke Istana Tanah, tetapi kalau hari ini batal mengunjungi Alam Baka, maka akan terbuang banyak waktu. Saya berikan kamu Pil Tenang Hati, cepat dimakan dan siap berangkat.
Yang Shen:
Terima kasih guru, pil sudah saya makan. Badan terasa segar, pusingpun hilang.
Chi Hoet:
Cepat naik ke atas Teratai, berangkat ..... sudah tiba.
Yang Shen:
Ini tempat apa? Di depan nampak sebuah ruangan besar dan banyak bayangan manusia, tidak jelas melihatnya.
Chi Hoet:
Di depan ialah TINGKAT PERTAMA di Istana Baka, mari temui Yiam Wong (Raja Neraka).
Yiam Wong:
Menyambut Chi Kung Budha dan Yang Shen dari Tai Chung, Vihara Shen Shien datang kemari.
Yang Shen:
Salam bertemu Ching Khang Wuang, hari ini saya dan Chi Hoet kemari untuk merepotkan, jika ada kesalahan harap dimaafkan.
Yiam Wong:
Tidak usah sungkan. Ikutilah saya ke dalam ruangan dan duduk sebentar di ruangan tamu. Jendral cepat antarkan Teh Dewa.
Jendral:
Siap!
Yiam Wong:
Chi Hoet, Yang Shen silahkan minum teh!
Chi Hoet:
Yang Shen, cepat diminum, kok sepertinya ragu-ragu.
Yang Shen:
Saya tidak berani minum, pernah dengar orang bicara bahwa orang biasa datang ke dalam Alam Baka, makan atau minum tidak akan bisa kembali lagi ke Alam Dunia, oleh karena itu silahkan kalian saja yang minum.
Yiam Wong:
Yang Shen, kamu sudah keliru, yang dibicarakan manusia jangan makan makanan di Alam Baka. Itu terhadap orang lain, Alam Dunia dan Alam Baka punya ketentuan sendiri, memang tidak disamakan, namun kamu lain, karena dapat Titah perintah kemari, termasuk tamu agung kami dan juga kamu diantar oleh Chi Hoet, kenapa tidak bisa balik kembali ke dunia lagi.
Chi Hoet:
Yang Shen kamu tenang saja dan minumlah, ada Titah Maha Kuasa, setan mana yang berani menghalangi. Jika berani melawan Titah akan dihukum dan tidak akan diberi ampun, silahkan minum.
Yiam Wong:
Manusia di dunia memang takut menjelang kematian, tetapi yang seperti Yang Shen takut mati tidak berani minum, masih ada alasan. Namun ada manusia di dunia sudah tahu berbuat dosa, hanya menuju jalan kematian dan masih tidak mau insyaf, berani menempuh ke kuburan, benar-benar menyedihkan.
Yang Shen:
Saya akan minum karena saya juga sedang haus, saya mau tanya, di luar begitu banyak orang yang antri kemari, karena apa?
Yiam Wong:
Tugas saya memegang jabatan di TINGKATAN SATU di sini, setelah manusia meninggal dan setelah mendaftarkan diri di RUANGAN MENYERAHKAN CATATAN DIRI maka dikawal petugas Alam Baka ke sini dan menyerahkan catatan kartu berikut berkas-berkasnya. Saya akan periksa perbuatan baik maupun jahat waktu hidup di dunia. Yang terdapat banyak jasa amal kebaikan akan diantar ke dalam Istana Bumi ke tingkatan lain untuk meninjau atau diambil oleh guru masing-masing yang berjodoh dibawa dan dilatih kembali, juga ada yang diserahkan ke tempat KUMPULAN AMAL. Yang berbuat banyak dosa, Rohnya diserahkan ke tingkat kedua untuk disidang dan dihukum. Jika bertemu dengan Roh yang berdosa sangat berat, maka akan dikawal ke PANGGUNG CERMIN DOSA untuk melihat perbuatan yang pernah dilakukan hingga mengakui dosa-dosanya, baru dimasukkan ke Tingkat Dua.
Yang Shen:
Di luar Roh sedang menangis, seperti sedih benar, ada yang tua, muda, laki-laki dan perempuan. Kenapa menangis begitu?
Yiam Wong:
Manusia setiba disini, baru mengerti bahwa dirinya sudah meninggalkan dunia. Waktu masih di dunia, tidak percaya adanya setan, Dewa atau Hukum Karma. Baru setelah tiba di sini menyadari bahwa kematian bukanlah menghilangkan segala urusan, seperti : JIKA AJAL TELAH TIBA, SEGALA MENJADI HAMPA, KINI TINGGAL DOSA MENGIKUTI BADAN KE ALAM BAKA. Para Roh kini baru menyadari bahwa mereka akan menerima sidang dan dihukum. Maka mereka ketakutan dan menangis serta menyesali perbuatan mereka, juga karena sudah berpisah dengan keluarganya, istri, suami, kakak, rumah dan gedung bertingkat. Kini tinggal sendirian di Alam Baka, dipikir kembali menjadi sedih dan menangis.
Yang Shen:
Mengapa para prajurit di Alam Baka tidak menghormati para Roh yang sudah dikawal mempergunakan trisula besi, memukul dan mencambuk lagi. Para Roh jadi ketakutan, kasihan betul mereka.
Yiam Wong:
Para Roh waktu masih hidup di dunia tidak menjaga kelakuannya, maka para prajurit Alam Baka tidak sungkan lagi, karena dosa mereka ialah ORANG JAHAT PASTI DIBALAS JAHAT. Syukur bisa lewat, namun tetap akan disidang, jika manusia banyak berbuat kebaikan untuk menolong sesama, setelah meninggal, para prajurit Alam Baka, dan Dewa Hoki akan menghormatinya. Perbuatan manusia sendiri yang dirasakan maka kini kamu tidak usah mengasihaninya.
Yang Shen:
Waktu hidup di dunia. Jika tidak menyayangi badan sendiri dan berbuat kejahatan, setelah meninggal sungguh kasihan. Anak-anak, cucu-cucu keturunannya jika tahu almarhum leluhurnya yang kini berada di Alam Baka seperti terdakwa yang berdosa, dipukuli oleh prajurit Alam Baka pasti tidak akan tega. Untuk berbakti dan membalas jasa leluhurnya, hanya dengan banyak berbuat amal kebaikan, banyak sembahyang, semedi agar mendapat banyak jasa untuk menebus leluhurnya dari hukuman.
Chi Hoet:
Jika manusia di dunia tidak menjaga peraturan keluarga lagi dan berbuat kejahatan, maka kelahiran mereka terbawa-bawa, artinya: TUJUH TURUNAN SEMBILAN AKAR darah membaliknya sama. Hukum Karma berputar terus, harus waspada. Waktu untuk hari ini sudah habis, siap untuk pulang.
Yiam Wong:
Antar tamu!
Chi Hoet:
Yang Shen cepat naik ke atas Teratai, siap berangkat.Vihara Shen Shien telah tiba. Yang Shen turun Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar