BAB 21
MENGELILINGI
KE TIGA ISTANA EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI
TAHUN
1976, CAP JI GWEE CHE KAUW
Chi Hoet:
|
Jalanan di Alam Baka sunyi,
menyedihkan dan hanya terdengar suara tangisan, orang mati menangis, binatang
setelah matipun tidak henti-hentinya menangis. Empat makhluk yang hidup di
dunia kebanyakan dibunuh/dibantai, nyawa dipotong. Kekagetan terjadi, mau
lari tidak bisa, hanya bisa merintih, menangis dan dan menanti kematian.
Rohnya melayang jatuh ke dalam Alam Baka. Istana Empat Makhluk Roh Kembali
menerima Rohnya, agar kembali ke bentuk manusia, lalu Reinkarnasi lagi ke
dunia, menerima pembalasan Karma yang lain, sampai tuntas atas Karma yang
telah dibuatnya. Manusia di dunia jika tidak mengikuti ajaran yang benar,
hati kejam dengan kelakuan yang jahat, banyak mencelakakan orang lain,
setelah mati akan Reinkarnasi menjadi empat makhluk. Yang Shen siap
berkeliling ke Alam Baka.
|
Yang Shen:
|
Guru, kini di dalam Vihara ada
seorang murid yang bapaknya sudah meninggal. Hati murid itu sungguh sedih, kenapa
Langit tidak mau orang yang baik banyak hidup di dunia, untuk membantu
kegiatan ajaran kebaikan tetapi malah memanggil orang yang baik pulang ke
Langit?
|
Chi Hoet:
|
Sudah tua akan mati karena
penyakit, biar pejabat Jendral yang berpangkat tinggi, kedudukannya enak,
namun setelah tiba waktunya tetap mati. Kalau manusia biasa, yang penting
dalam masa hidup harus berbuat banyak kebaikan, beramal, menjalankan ajaran
kebaikan, maka biar mati dan badannya sudah tiada namun semangat kebaikannya
tetap hidup di dunia. Artinya PAHLAWAN MATI MENINGGALKAN NAMA BAIK UNTUK
DIKENANG, di dunia tidak ada manusia yang tidak mati, kamu juga tidak perlu
banyak bersedih.
|
Yang Shen:
|
Saya ingin berjumpa dengannya
untuk menanyai keadaan dia setelah mati, mendengar anak cucunya bicara bahwa
dua hari sebelum mati, dia sendiri sudah tahu ajalnya akan tiba, akan pulang
ke Langit, tidak tahu sampai ke tingkat berapa tapaannya baru bisa mencapai
tingkat demikian.
|
Chi Hoet:
|
Karena waktu untuk itu belum tiba,
maka sulit untuk mengatur pertemuan dengan si almarhum, mengenai tapaannya
yang bisa mengetahui ajal kapan tiba, ,ini karena perbuatan masa hidup dia,
atas kejujurannya sudah membuat Dewa maupun setan terharu. Maka dia diberikan
tanda/petunjuk kepadanya sebelum tiba ajalnya. Itulah yang bisa membuktikan
bahwa cerita Dewa dan setan tidak omong kosong. Kalau sungguh bertapa
melaksanakan ajaran kebaikannya, hidup dan mati ada di tangan sendiri bisa
mengetahui sebelumnya. Itu bukan urusan aneh, ini namanya kontak batin. Ya,
sudahlah. Jangan banyak bicara lagi, nanti tertunda urusan kita ke Alam Baka.
Mari naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Siap, Guru. Saya sudah duduk,
boleh berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Sudah tiba, turun.
|
Yang Shen:
|
Di depan, Chien Suei dan para
Pejabat Dewa sudah kemari.
|
Chi Hoet:
|
Cepat berikan salam.
|
Yang Shen:
|
Selamat bertemu lagi Chien Suei
dan para Pejabat Dewa. Hari ini kami mau merepotkan lagi. Mohon berikan
banyak petunjuk.
|
Chien Suei:
|
Tidak usah sungkan. Kalian tidak
memperdulikan tempat kami yang penuh dengan binatang ini, sampai tiga kali
mengunjungi. Saya sangat senang, silahkan masuk.
|
Chi Hoet:
|
Terima kasih, karena waktu
terbatas, silahkan Chien Suei mengajak Yang Shen keliling dan meninjau tempat
perlengkapan di Istana Empat Makhluk Roh Kembali, menjelaskan keadaanya agar
bisa ditulis dalam buku Berkeliling di Alam Baka.
|
Chien Suei:
|
Kalau begitu, silahkan ikut saya
ke tempat perlengkapan di dalam Istana.
|
Yang Shen:
|
Perlengkapan disini sungguh aneh,
seperti mesin penyaring kotoran yang terdapat di dunia, nyamuk satu persatu
tidak tahu dari mana disedot kemari dan berkumpul jadi satu gumpal kemudian
jatuh ke bawah dan mesin bergerak lagi.
|
Chien Suei:
|
Nyamuk-nyamuk ini semua mati
dipukul manusia atau disemprot obat nyamuk, disedot oleh hawa tanah sampai ke
Istana ini. Satu gumpalan terdiri dari kira-kira lima ratus nyamuk. Begitu
Roh pecah belah berkumpul jadi satu akan jatuh ke bawah. Setelah disiram Air
Kembalikan Roh, akan kembali ke bentuk manusia.
|
Yang Shen:
|
Perlengkapan seperti ini terdapat
dimana-mana di ruangan ini adalah perbuatan siapa?
|
Chien Suei:
|
Inilah keistimewaan Magnit Bumi,
disedot oleh Hawa Tanah sampai kemari. Karena bentuk nyamuk adalah Roh pecah
belah, badan enteng dan kecil bentuknya. Setelah mati otomatis disedot
kemari. Roh pecah belah akan bersatu seperti kumpulan pasir menjadi Pagoda.
Inilah kuncinya mengembalikan Roh. Kita tinjau tempat lain.
|
Yang Shen:
|
Seluruh lapangan ini penuh diisi
segala macam binatang. Binatang aneh yang tidak pernah saya lihat ada disini:
macan, singa seperti kebun binatang. Ayam, bebek, babi dan lain-lain kembali
ke Istana ini. Tidak tahu bagaimana Chien Suei mengurusinya.
|
Chien Suei:
|
Sekarang saya sedang membereskan
satu perkara. Lihat ayam jantan di depan, sudah datang menghadap. Saya akan
membuka catatan berkas asalnya ayam jantan ini agar kamu lihat. Ayam jantan
ini waktu di Kehidupan Dahulu, hidup sebagai anak orang kaya tinggal di
Taiwan sebelah utara. Karena memiliki kekayaan, hingga sekarang sering
berbuat sewenang-wenang, memperbudak, memperkosa istri dan anak orang. Sering
menggunakan uang untuk membeli perawan untuk memuaskan nafsunya. Dosanya
terlalu berat, maka akan direinkarnasi jadi ayam lima kali ke dunia. Kini
pembalasan sudah lunas dan Roh kembali ke Istana ini memohon untuk menjadi
Roh manusia.
|
Yang Shen:
|
Sungguh menakutkan, ayam asal
perubahan manusia. Kalau begitu orang yang makan daging ayam juga berdosa?
|
Chien Suei:
|
Setiap makhluk punya Roh sendiri,
hanya bentuknya berbeda. Rohnya sama dengan Roh manusia. Manusia suka makan
daging, karena banyak vitaminnya, proteinnya tinggi. Kalau sering makan
daging akan kuat atau sehat badannya, tapi tidak terpikir bahwa empat makhluk
merupakan perubahan manusia jahat dan di badannya sudah memiliki hawa tidak
benar. Waktu manusia membunuh binatang, hatinya takut, binatang memberontak
ingin mempertahankan hidup, maka aliran darah di tubuhnya menjadi tidak
stabil dan menimbulkan bakteri beracun di seisi badannya. Binatang yang sudah
dibunuh, dagingnya dimakan manusia, memang ada baiknya, tetapi kecelakaan
yang sudah tertanam ikut dimakan manusia. Maka manusia sering tegang, kaget,
aliran darahnya menjadi tidak benar. Kalau sering terjadi, lama kelamaan
manusia akan terkena penyakit. Manusia yang sehat, wajahnya terlihat merah
warnanya. Tetapi setelah mati, seluruh badan akan berubah warna menjadi hijau
kehitaman, disebut mayat. Karena asal racun bakteri dari binatang yang sering
dimakan itu. Ilmu pengetahuan zaman sekarang banyak menganjurkan makan
makanan sehat yang berasal dari tanaman, membiarkan dan melestarikan makhluk
hidup, dan bagi orang yang bertapa, biar tidak bisa makan makanan yang
berjiwa, lebih baik mengurangi, jangan sampai hawa kejahatan penuh di badan.
Kalau mau menyempurnakan diri akan sungguh sulit jadinya. Tentang dosa dan
tidak makan daging masih urusan nanti.
|
Yang Shen:
|
Benar apa yang dikatakan Chien
Suei, makan atau tidak terserah hati manusia. Kebaikan dan keburukan sudah
tahu, tinggal memilih sendiri. Tanya Chien Suei lagi, di depan datang
menghadap seekor burung kakak tua dan orang hutan. Burung kakak tua mulutnya
bisa bicara dan tingkah laku orang hutan seperti manusia, apakah mereka lebih
tinggi tingkatannya.
|
Chien Suei:
|
Orang hutan seperti manusia,
otaknya cerdas. Justru karena terlalu pintar di kehidupan dahulu, hingga
mencelakakan dirinya jadi binatang di kehidupan kini. Burung kakak tua walaupun
bisa belajar dari manusia untuk berbicara justru karena hidup di Kehidupan
Dahulu sering mempergunakan mulutnya untuk menjelekkan orang lain,
mencelakakan kehidupan orang lain. Maka dalam kehidupan kini terpaksa hidup
dalam kurungan mendengarkan manusia berbicara, belajar bicara hanya punya
mulut yang tajam namun kini tidak bisa berbuat apa-apa. Gerak-gerik perbuatan
manusia di dunia kalau melanggar hukum dan berdosa, setelah mati Reinkarnasi
menjadi hewan maupun makhluk satwa, maka harus waspada.
|
Chi Hoet:
|
Karena waktu sudah mau habis, saya
rasa sudah cukup meninjau Istana Empat Makhluk Roh Kembali, manusia sudah
bisa mengambil kesimpulan. Disini hanya mengurus tentang mengembalikan Roh,
Reinkarnasi manusia menjadi binatang/empat makhluk di Tingkat ke Sepuluh. Roh
yang belum habis Reinkarnasi, bukan tugas di Istana ini, manusia harus tahu.
Yang Shen, kita siap kembali.
|
Yang Shen:
|
Banyak terima kasih kepada Chien
Suei dan Pejabat. Waktu sudah habis, kami mau permisi pulang ke Vihara.
|
Chien Suei:
|
Tidak apa-apa. Kalau kekurangan
harap maklum, perintahkan Jendral dan Pejabat berbaris antar tamu.
|
Chi Hoet:
|
Cepat keluar, siap naik ke
Teratai.
|
Yang Shen:
|
Saya sudah duduk, Guru boleh
berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang
Shen turun, Roh kembali ke badan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar