Kamis, 14 Maret 2013

BAB 21 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA



BAB 21
MENGELILINGI KE TIGA ISTANA EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI
TAHUN 1976, CAP JI GWEE CHE KAUW

Chi Hoet:
Jalanan di Alam Baka sunyi, menyedihkan dan hanya terdengar suara tangisan, orang mati menangis, binatang setelah matipun tidak henti-hentinya menangis. Empat makhluk yang hidup di dunia kebanyakan dibunuh/dibantai, nyawa dipotong. Kekagetan terjadi, mau lari tidak bisa, hanya bisa merintih, menangis dan dan menanti kematian. Rohnya melayang jatuh ke dalam Alam Baka. Istana Empat Makhluk Roh Kembali menerima Rohnya, agar kembali ke bentuk manusia, lalu Reinkarnasi lagi ke dunia, menerima pembalasan Karma yang lain, sampai tuntas atas Karma yang telah dibuatnya. Manusia di dunia jika tidak mengikuti ajaran yang benar, hati kejam dengan kelakuan yang jahat, banyak mencelakakan orang lain, setelah mati akan Reinkarnasi menjadi empat makhluk. Yang Shen siap berkeliling ke Alam Baka.
Yang Shen:
Guru, kini di dalam Vihara ada seorang murid yang bapaknya sudah meninggal. Hati murid itu sungguh sedih, kenapa Langit tidak mau orang yang baik banyak hidup di dunia, untuk membantu kegiatan ajaran kebaikan tetapi malah memanggil orang yang baik pulang ke Langit?
Chi Hoet:
Sudah tua akan mati karena penyakit, biar pejabat Jendral yang berpangkat tinggi, kedudukannya enak, namun setelah tiba waktunya tetap mati. Kalau manusia biasa, yang penting dalam masa hidup harus berbuat banyak kebaikan, beramal, menjalankan ajaran kebaikan, maka biar mati dan badannya sudah tiada namun semangat kebaikannya tetap hidup di dunia. Artinya PAHLAWAN MATI MENINGGALKAN NAMA BAIK UNTUK DIKENANG, di dunia tidak ada manusia yang tidak mati, kamu juga tidak perlu banyak bersedih.
Yang Shen:
Saya ingin berjumpa dengannya untuk menanyai keadaan dia setelah mati, mendengar anak cucunya bicara bahwa dua hari sebelum mati, dia sendiri sudah tahu ajalnya akan tiba, akan pulang ke Langit, tidak tahu sampai ke tingkat berapa tapaannya baru bisa mencapai tingkat demikian.
Chi Hoet:
Karena waktu untuk itu belum tiba, maka sulit untuk mengatur pertemuan dengan si almarhum, mengenai tapaannya yang bisa mengetahui ajal kapan tiba, ,ini karena perbuatan masa hidup dia, atas kejujurannya sudah membuat Dewa maupun setan terharu. Maka dia diberikan tanda/petunjuk kepadanya sebelum tiba ajalnya. Itulah yang bisa membuktikan bahwa cerita Dewa dan setan tidak omong kosong. Kalau sungguh bertapa melaksanakan ajaran kebaikannya, hidup dan mati ada di tangan sendiri bisa mengetahui sebelumnya. Itu bukan urusan aneh, ini namanya kontak batin. Ya, sudahlah. Jangan banyak bicara lagi, nanti tertunda urusan kita ke Alam Baka. Mari naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, Guru. Saya sudah duduk, boleh berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, turun.
Yang Shen:
Di depan, Chien Suei dan para Pejabat Dewa sudah kemari.
Chi Hoet:
Cepat berikan salam.
Yang Shen:
Selamat bertemu lagi Chien Suei dan para Pejabat Dewa. Hari ini kami mau merepotkan lagi. Mohon berikan banyak petunjuk.
Chien Suei:
Tidak usah sungkan. Kalian tidak memperdulikan tempat kami yang penuh dengan binatang ini, sampai tiga kali mengunjungi. Saya sangat senang, silahkan masuk.
Chi Hoet:
Terima kasih, karena waktu terbatas, silahkan Chien Suei mengajak Yang Shen keliling dan meninjau tempat perlengkapan di Istana Empat Makhluk Roh Kembali, menjelaskan keadaanya agar bisa ditulis dalam buku Berkeliling di Alam Baka.
Chien Suei:
Kalau begitu, silahkan ikut saya ke tempat perlengkapan di dalam Istana.
Yang Shen:
Perlengkapan disini sungguh aneh, seperti mesin penyaring kotoran yang terdapat di dunia, nyamuk satu persatu tidak tahu dari mana disedot kemari dan berkumpul jadi satu gumpal kemudian jatuh ke bawah dan mesin bergerak lagi.
Chien Suei:
Nyamuk-nyamuk ini semua mati dipukul manusia atau disemprot obat nyamuk, disedot oleh hawa tanah sampai ke Istana ini. Satu gumpalan terdiri dari kira-kira lima ratus nyamuk. Begitu Roh pecah belah berkumpul jadi satu akan jatuh ke bawah. Setelah disiram Air Kembalikan Roh, akan kembali ke bentuk manusia.
Yang Shen:
Perlengkapan seperti ini terdapat dimana-mana di ruangan ini adalah perbuatan siapa?
Chien Suei:
Inilah keistimewaan Magnit Bumi, disedot oleh Hawa Tanah sampai kemari. Karena bentuk nyamuk adalah Roh pecah belah, badan enteng dan kecil bentuknya. Setelah mati otomatis disedot kemari. Roh pecah belah akan bersatu seperti kumpulan pasir menjadi Pagoda. Inilah kuncinya mengembalikan Roh. Kita tinjau tempat lain.
Yang Shen:
Seluruh lapangan ini penuh diisi segala macam binatang. Binatang aneh yang tidak pernah saya lihat ada disini: macan, singa seperti kebun binatang. Ayam, bebek, babi dan lain-lain kembali ke Istana ini. Tidak tahu bagaimana Chien Suei mengurusinya.
Chien Suei:
Sekarang saya sedang membereskan satu perkara. Lihat ayam jantan di depan, sudah datang menghadap. Saya akan membuka catatan berkas asalnya ayam jantan ini agar kamu lihat. Ayam jantan ini waktu di Kehidupan Dahulu, hidup sebagai anak orang kaya tinggal di Taiwan sebelah utara. Karena memiliki kekayaan, hingga sekarang sering berbuat sewenang-wenang, memperbudak, memperkosa istri dan anak orang. Sering menggunakan uang untuk membeli perawan untuk memuaskan nafsunya. Dosanya terlalu berat, maka akan direinkarnasi jadi ayam lima kali ke dunia. Kini pembalasan sudah lunas dan Roh kembali ke Istana ini memohon untuk menjadi Roh manusia.
Yang Shen:
Sungguh menakutkan, ayam asal perubahan manusia. Kalau begitu orang yang makan daging ayam juga berdosa?
Chien Suei:
Setiap makhluk punya Roh sendiri, hanya bentuknya berbeda. Rohnya sama dengan Roh manusia. Manusia suka makan daging, karena banyak vitaminnya, proteinnya tinggi. Kalau sering makan daging akan kuat atau sehat badannya, tapi tidak terpikir bahwa empat makhluk merupakan perubahan manusia jahat dan di badannya sudah memiliki hawa tidak benar. Waktu manusia membunuh binatang, hatinya takut, binatang memberontak ingin mempertahankan hidup, maka aliran darah di tubuhnya menjadi tidak stabil dan menimbulkan bakteri beracun di seisi badannya. Binatang yang sudah dibunuh, dagingnya dimakan manusia, memang ada baiknya, tetapi kecelakaan yang sudah tertanam ikut dimakan manusia. Maka manusia sering tegang, kaget, aliran darahnya menjadi tidak benar. Kalau sering terjadi, lama kelamaan manusia akan terkena penyakit. Manusia yang sehat, wajahnya terlihat merah warnanya. Tetapi setelah mati, seluruh badan akan berubah warna menjadi hijau kehitaman, disebut mayat. Karena asal racun bakteri dari binatang yang sering dimakan itu. Ilmu pengetahuan zaman sekarang banyak menganjurkan makan makanan sehat yang berasal dari tanaman, membiarkan dan melestarikan makhluk hidup, dan bagi orang yang bertapa, biar tidak bisa makan makanan yang berjiwa, lebih baik mengurangi, jangan sampai hawa kejahatan penuh di badan. Kalau mau menyempurnakan diri akan sungguh sulit jadinya. Tentang dosa dan tidak makan daging masih urusan nanti.
Yang Shen:
Benar apa yang dikatakan Chien Suei, makan atau tidak terserah hati manusia. Kebaikan dan keburukan sudah tahu, tinggal memilih sendiri. Tanya Chien Suei lagi, di depan datang menghadap seekor burung kakak tua dan orang hutan. Burung kakak tua mulutnya bisa bicara dan tingkah laku orang hutan seperti manusia, apakah mereka lebih tinggi tingkatannya.
Chien Suei:
Orang hutan seperti manusia, otaknya cerdas. Justru karena terlalu pintar di kehidupan dahulu, hingga mencelakakan dirinya jadi binatang di kehidupan kini. Burung kakak tua walaupun bisa belajar dari manusia untuk berbicara justru karena hidup di Kehidupan Dahulu sering mempergunakan mulutnya untuk menjelekkan orang lain, mencelakakan kehidupan orang lain. Maka dalam kehidupan kini terpaksa hidup dalam kurungan mendengarkan manusia berbicara, belajar bicara hanya punya mulut yang tajam namun kini tidak bisa berbuat apa-apa. Gerak-gerik perbuatan manusia di dunia kalau melanggar hukum dan berdosa, setelah mati Reinkarnasi menjadi hewan maupun makhluk satwa, maka harus waspada.
Chi Hoet:
Karena waktu sudah mau habis, saya rasa sudah cukup meninjau Istana Empat Makhluk Roh Kembali, manusia sudah bisa mengambil kesimpulan. Disini hanya mengurus tentang mengembalikan Roh, Reinkarnasi manusia menjadi binatang/empat makhluk di Tingkat ke Sepuluh. Roh yang belum habis Reinkarnasi, bukan tugas di Istana ini, manusia harus tahu. Yang Shen, kita siap kembali.
Yang Shen:
Banyak terima kasih kepada Chien Suei dan Pejabat. Waktu sudah habis, kami mau permisi pulang ke Vihara.
Chien Suei:
Tidak apa-apa. Kalau kekurangan harap maklum, perintahkan Jendral dan Pejabat berbaris antar tamu.
Chi Hoet:
Cepat keluar, siap naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, Guru boleh berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar