Kamis, 14 Maret 2013

BAB 18 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA



BAB 18
BERKELILING NERAKA GANTUNG TERBALIK
TAHUN 1976, CAP IT GWEE CHE KAUW

Chi Hoet:
Hawa dingin menyerang. Terasa berlapis-lapis orang kaya mempunyai kompor api untuk penghangatan, badan berpakaian mantel tebal, makan makanan yang dihangati api. Lihat orang yang hidup susah, berpakaian tipis, badan kedinginan sampai gemetaran karena tidak berbuat jasa di kehidupan dahulu "Kehidupan kini diacuhkan". Musim dingin tiba, keluargapun kedinginan. Bila manusia mengharap kehidupan di dunia yang berkecukupan, maka haruslah mempunyai pikiran yang baik, menolong kesusahan, membuat jasa keamalan sehingga di kehidupan nanti bisa mempunyai banyak jasa kebaikan dan hidup lebih baik lagi. Kalau tidak hoki habis, di kehidupan nanti akan Reinkarnasi menjadi orang susah, bagi orang pintar mempunyai rencana membuat kebaikan keamalan, harus melakukannya mulai dari sekarang. Hari ini kita siap mengelilingi Alam Neraka. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk mantap, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen turun.
Yang Shen:
Hi, di depan terdengar suara jeritan, seperti kandang tempat pembantaian babi, begitu ramai suaranya.
Chi Hoet:
Jangan banyak bicara, di depan Pejabat dan Jendral sudah datang, cepat beri salam.
Pejabat:
Tidak usah sungkan, sudah lama mendengar nama Vihara Shen Shien untuk mengembangkan ajaran, banyak mencetak buku amal, kitab ajaran dan sebagainya untuk menolong sesama. Benar-benar membuat getaran di Tiga Lapisan, sehingga banyak umat lain menjadi insyaf. Membantu mengurangi Roh dosa yang datang ke Neraka. Hari ini ada jodoh bisa bertemu, cepat masuk ke dalam.
Yang Shen:
Terima kasih, oh disini rupanya tempat NERAKA GANTUNG TERBALIK, tertulis di pintu Neraka.
Chi Hoet:
Ya, hari ini kita akan meninjau ke Neraka Gantung Terbalik. Cepat ikuti Pejabat dan Jendral ke dalam.
Yang Shen:
Disinilah terdengar suara-suara jeritan dan di dalam Neraka ada lapangan luas, di tanah banyak tumbuh rumput berwarna merah.
Pejabat:
Neraka ini termasuk wilayah yang dikuasai Tingkat ke Tiga.
Yang Shen:
Di depan tempat hukuman, di lapangan berdiri berbaris-baris tiang besi, di atasnya dipasang kawat baja. Semua Roh dosa digantung terbalik, kedua kakinya ditembusi kawat kecil dan diikat keatas sehingga kepalanya di bawah, di kakinya terlihat darah sedang mengalir ke bawah, ada yang menjerit, berontak tapi makin gerak makin sakit. Ada yang tujuh lubang terdapat di badan manusia pada keluar darah, tidak bergerak lagi. Pemandangan yang seperti ini bagaikan menjemur berhelai-helai bakmi. Pejabat, megapa begitu banyak Roh dosa dihukum demikian?
Pejabat:
Manusia banyak yang kurang ajar, ketidak sopanan dihalalkan, ajaran yang benar banyak yang hilang. Menghina Pak Guru, tidak bisa bedakan ikatan tua dan muda sehingga yang dihukum disini menjadi banyak. Setelah dihukum, mereka mengalirkan darah ke tanah, maka tumbuhlah rumput berwarna darah itu, karena sudah kelamaan menghisap hawa darah tersebut.
Yang Shen:
Sungguh amis dan menyesakkan, saya ingin muntah.
Chi Hoet:
Tenang, jangan sampai mengganggu tugas mengarang buku.
Pejabat:
Saya akan panggil beberapa Roh dosa, biar mereka ceritakan dosa yang telah dilakukannya.
Yang Shen:
Banyak terima kasih.
Pejabat:
Perintahkan Jendral, bebaskan Roh dosa yang digantung supaya menceritakan dosanya.
Jendral:
Siap! Sudah diturunkan.
Yang Shen:
Tuan, mengapa digantung sehingga ditiup angin dingin?
Roh:
Uh, saya sangat kesakitan, kaki saya sudah tidak kuat berdiri. Sangat sakit, digantung terbalik hingga mau muntahkan seluruh isi perut rasanya. Waktu di dunia, saya tinggal di kota Tai Nan, karena paman saya tidak mempunyai anak, sehingga saya sejak kecil tinggal di rumah paman, dididik hingga dewasa, berpendidikan sampai sekolah lanjutan, karena paman memiliki toko serba ada. Di rumah hanya ada saya anak angkatnya sehingga saya sangat disayang. Segala urusan perusahaan diurus oleh saya, waktu saya berumur 37 tahun, ada tetangga yang memberitahu bahwa sesungguhnya saya bukan anak kandung paman, maka hati sayapun timbul pikiran lain. Kalau bisa balik ke ayah kandung betapa senangnya. Sejak itu saya suka mengambil uang secara sembunyi memindahkan ke tempat ayah kandung dan ayah kandung tidak menghalangi perbuatan saya, sehingga saya menjualkan barang-barang berharga di toko dan banyak membuat cek giro, kemudian minggat dari tempat paman, kembali ke rumah ayah kandung dan hidup bersenang-senang. Setelah paman mengetahui semua itu, marah-marah dan mengomel langit sumpahi bumi. Setelah batas waktu cek giro habis karena tidak punya saldo, maka tagihan pada menumpuk ke tempat paman karena itu atas nama paman. Paman tidak punya jalan lain, bangkrut dan akhirnya bunuh diri. Rohnya sampai ke Yiam Wong, perbuatan dosa saya dan ayah saya diadukan, lalu Yiam Wong mengurusi perkara ini. Setelah paman saya meninggal setahun, saya dan ayah kandung saya kena penyakit. Dengan segala upaya uang, harta, tetap tidak terobati hingga keduanya meninggal. Roh tiba di tempat Yiam Wong, saya baru tahu bahwa umur saya dikurangi. Yiam Wong Tingkat ke Tiga marah-marah dan menghukum saya ke Neraka Gantung Terbalik, ayah kandung saya juga dihukum di tempat lain.
Pejabat:
Kurang ajar, kamu dibesarkan oleh paman, sudah tidak tahu balas budi, malah berpikiran lain, membalikkan kedudukan. Maka dihukum kemari. Jendral, kawal masuk dan dihukum lagi. Turunkan Roh yang kedua ini, cepat ceritakan dosamu agar dicantum dalam buku.
Jendral:
Siap, Roh dosa sudah berada disini.
Pejabat:
Cepat ceritakan dosamu yang kamu lakukan semasa hidupmu pada Yang Shen yang berasal dari Vihara Shen Shien.
Roh:
Sekarang saya sungguh menderita setiap hari dihukum gantung terbalik, punya mulut tidak bisa bicara, kedua mata terasa mau keluar. Waktu masih hidup saya tinggal di kota Tai Chung, punya keluarga dan istri, kemudian saya kenal dengan seorang gadis dan terjadi hubungan badan dari sembunyi-sembunyi sampai terang-terangan. Gadis tersebut sudah tidak punya ayah, hanya tinggal ibunya yang janda dan masih muda lagi, umurnya empat puluhan dan wajanhya cantik. Karena saya sering ke rumahnya karena hubungan saya dengan anaknya, akhirnya saya merayu dia dengan segala macam akal hingga dia tergoda, maka terjadilah perbuatan mesum dengan saya, habislah pendiriannya sebagai janda, demikianlah seterusnya hingga terang-terangan perbuatan saya ini. Ibu dan anak kedua-duanya digarap, hidup dalam kesenangan begitu. Pada suatu hari waktu saya naik motor ditabrak hingga pingsan dan setelah sadar saya sudah berada di Neraka, tangan diborgol rantai besi dan dikawal Jendral wajah Sapi bermuka Kuda. Di cermin dosa terlihat jelas semua dosa saya. Yiam Wong sungguh marah dan menghukum saya kesini 30 tahun. Sekarang baru 2 tahun lebih, hari depan saya terasa lama, kapan baru bisa bebas?
Pejabat:
Binatang, kamu benar-benar seperti ayam atau anjing, tidak kenal kasihan, berbuat mesum adalah kejahatan utama, sudah berbuat mesum dengan gadis orang lain dosanya sudah besar, masih berani maju selangkah dengan merusak pendirian seorang janda. Anak dan ibu kedua-duanya dimakan, sungguh dosa terberat. Setelah masa hukuman disini habis, kamu akan dimasukkan ke APHI TI IH (Neraka Api) dan tidak boleh Reinkarnasi lagi.
Chi Hoet:
Tidak menjaga kesopan-santunan dan merusak ajaran TAO, jika manusia tidak menghormati guru, menghina pada yang lebih tua dari kita, melawan orang tua, berbuat mesum pada anak berikut ibunya, Neraka Gantung Terbalik hanya merupakan hukuman kecil, tetapi APHI TI IH tempat pemakamannya. Manusia harus insyaf, jangan sampai dihukum kemari. Hari ini waktu sudah tiba, kami mau pulang.
Yang Shen:
Banyak terima kasih atas bantuan Jendral dan Pejabat, kami sekarang mau pulang, permisi.
Pejabat:
Tidak usah sungkan, jika ada kekurangan harap maklum.
Chi Hoet:
Baiklah, Yang Shen siap pulang.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar