Kamis, 14 Maret 2013

BAB 9 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA



BAB 9
MENGUNJUNGI KEMBALI KOTA MATI PENASARAN
TAHUN 1976, LUN PE GWEE CAP KAUW

Chi Hoet:
Kini hati manusia sudah condong ke zaman kemajuan, serta modern sehingga terhadap pelajaran batin dan kepercayaan dianggap omong kosong, tidak tahunya benda bisa rusak. Namun hati nurani tetap hidup. Surga dan Neraka karena pilihan manusia yang sekejab, Surga tidak jauh, mau insyaf bisa ketemu, dan Neraka juga dekat, mau bertapa bisa hindari. Betapa sedihnya pemandangan di dalam Kota Mati Penasaran. Yang Shen bersemangatlah, hari ini kita mengelilingi Alam Baka lagi.
Yang Shen:
Guru, saya sudah siap. berangkatlah.
Chi Hoet:
Sudah tiba.
Yang Shen:
Bukankah kita pernah kemari? Kenapa tidak kita berhenti di luar kota "Kota Mati Penasaran" dan langsung menunggu di sini.
Chi Hoet:
Budha memandang EMPAT KELIHATAN sebagai kelihatan kosong, pintu Nerakapun terlewati, karena KELIHATAN KOSONG, bebas melintasi, tidak akan terhalangi. Pertama kali ketika kamu kuajak kemari, berhenti di luar pintu kota Mati Penasaran supaya kamu bisa maju selangkah demi selangkah, karena hari ini waktunya terbatas, maka langsung menerobos kemari, harap manusia di dunia mengerti, jika bertapa bisa menghilangkan nafsu birahi, akan bebas dari tahanan di penjara, akan seperti saya ini, bebas ke sana kemari.
Yang Shen:
Guru, apa yang kamu ajarkan akan saya terima. Oh di depan ada Pejabat dan Jendral sedang menuju kemari.
Chi Hoet:
Cepat berikan salam.
Yang Shen:
Selamat bertemu lagi, Pejabat dan Jendral, banyak terima kasih atas petunjuk kalian tempo hari, hari ini merepotkan lagi, mohon harap maklum.
Pejabat:
Tidak berani, silahkan Chi Hoet dan Yang Shen ke dalam dan meninjau kembali Kota Mati Penasaran, jelaskan keadaan di sini di dalam buku untuk menasehati para manusia di dunia.
Yang Shen:
Banyak terima kasih, guru. Mari kita ikuti mereka ke dalam.
Chi Hoet:
Kamu ikut Jendral dan Pejabat saja, saya ada urusan lain, mau pergi sebentar.
Yang Shen:
Guru mau kemana, nanti siapa yang mengajak saya pulang.
Chi Hoet:
Kamu tidak usah bingung, setelah waktunya tiba, saya akan kembali menjemput anda.
Jendral:
Yang Shen, kamu tenang saja, ikut saya, jalan!
Yang Shen:
Dalam kamar yang dua ini memisahkan tahanan laki-laki muda dengan wanita muda, ada yang rambutnya terkulai, wajahnya kelihatan sangat pucat dan memandangi saya terus. Pejabat, kenapa mereka dikurung di sini.
Jendral:
Mereka itu pacaran tapi tidak disetujui, sehingga nekat minum obat atau bunuh diri, setelah mati ditahan disini, harap manusia di dunia jangan berbuat nekat karena percintaan, tidak ada artinya. Sudah tidak bisa berpasangan dan sulit untuk hidup berdua.
Yang Shen:
Dalam penjara ini kenapa terkurung orang-orang yang patah kaki, hilang tangan atau otaknya hancur bermandikan darah, sedang merintih, kelihatannya sungguh kasihan.
Pejabat:
Mereka itu meninggal karena kecelakaan atau meninggal ketabrak mobil, karena ajal sesungguhnya belum tiba, termasuk mati penasaran, Rohnya akan ditahan disini, sampai ajalnya yang benar sudah tiba baru diserahkan kepada Yiam Wong untuk disidang, supaya adil.
Yang Shen:
Mana bisa begitu, sudah meninggal karena kecelakaan sudah kasihan, kini ditahan lagi disini, tidak boleh bereinkarnasi lagi, saya pikir ini kurang adil.
Pejabat:
Kamu hanya mengerti urusan pertama, tapi tidak tahu urusan (alasan) lain lagi. Ada yang memang ajal kematiannya ditakdirkan begitu, ada yang karena hal-hal tertentu sehingga dirinya sengaja mati ditabrak mobil. Karena itulah manusia, di dunia suka memaki langit maupun bumi, kenapa orang yang sering berbuat amal kebaikan meninggalnya sering ketabrak mobil. Benar-benar tidak adil atau bertapa cara Budha demi kebaikan, kenapa masih diganggu setan atau cobaan lainnya. Apakah langit tidak punya mata melihatnya? Tidak itu karena sudah takdir yang ditentukan, supaya bisa melatih hati manusia lulus dari segala ujian baru menjadi manusia di atas manusia yang lain. Apalagi badan hanya tubuh belaka biar sudah hancur namun hati dan semangatnya tidak mati.
Yang Shen:
Sudah ada takdir Karmanya dalam TIGA KALI KEHIDUPAN DI DUNIA, KENAPA ADA LAGI YANG DISEBUT MATI PENASARAN. Apakah itu bukan saling bertentangan? Kalau begitu manusia di dunia tidak akan percaya adanya Hukum Karma, coba Pejabat jelaskan, jangan sampai saya kebingungan.
Pejabat:
Karma TIGA KALI KEHIDUPAN di dunia hanyalah sebagian dalam kehidupan manusia, sebenarnya manusia sejak dulu, lahir ke dunia sudah melewati beberapa kalinya kembali menjadi manusia dan Karma kehidupan yang telah terkumpul berapa banyaknya. BUDHA membicarakan TIGA KALI KEHIDUPAN DI DUNIA karmanya. Maka sebutlah Karma yang telah terbuat di KEHIDUPAN TERDAHULU, KEHIDUPAN KINI dan KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG, tetap yang disebut kehidupan dulu adalah kehidupan yang lalu, kehidupan beberapa kali yang dahulu manusia di dunia salah menangkap artinya, bahwa Karma yang terdapat di kehidupan sekarang ini karena akibat perbuatan di kehidupan dulu, bukan begitu yang boleh dikatakan bahwa KEHIDUPAN DULU HANYA BISA DINILAI 7 BAGIAN, KEHIDUPAN SEKARANG HANYALAH 3 BAGIAN artinya takdir tidak bisa dirubah, namun nasib bisa digeser.
Yang Shen:
Oh begitu, sebagian manusia di dunia, apapun yang terjadi dianggap Karma yang dari kehidupan yang dulu sudah takdirnya begitu, hingga timbul pemikiran yang salah, sebetulnya tidak begitu, coba di kamar kurungan depan, terdengar jeritan kesakitan tidak henti-hentinya. Yang dikurung adalah Roh-roh yang berdosa apa lagi?
Pejabat:
Mereka adalah Roh-roh yang mati dibunuh atau roh yang meninggal karena saling membunuh.
Yang Shen:
Apakah membunuh orang atau dibunuh karena Karma, sudah ajal kematian tiba kenapa dikurung di Kota Mati Penasaran juga?
Pejabat:
Alasan yang sama, benar, ada yang memang pembalsan Karma, sehingga mati saling membunuh, namun ada sebagian manusia waktu hidup di dunia tidak berbuat amal kebaikan, namun berbuat jahat itupun asalnya mati penasaran, harap manusia di dunia bisa mengerti uraian ini. Jangan bilang saya membunuh dia karena dia punya hutang nyawa pada saya di kehidupan dulu. Ada pepatah bilang MUSUH BISA DIDAMAIKAN TETAPI JANGAN CARI PERMUSUHAN. Biar saling punya hutang, bisa tidak ditagih, lebih bagus dan dapat jasa kebaikan pula. Jika para manusia bisa menghilangkan pikiran yang mau menang sendiri, rukun dengan orang lain kehidupan yang akur seperti di langit tidak menggangu bumi. Maka penghuni di Neraka akan kosong, Karmapun tidak ada lagi. Karena itu manusia harus menyayangi badan sendiri, jaga perbuatan dan banyak sembahyang dan yang disebut Karma KEHIDUPAN DULU kini terbalas, hanya kebetulan. Tetapi kalau benar-benar berbuat kejahatan, ini merupankan perbuatan dosa baru dan ini menimbulkan Karma di kehidupan yang akan datang.
Jendral:
Yang dikatakan Pejabat benar-benar tepat alasannya. Manusia di dunia harus sadar, jika tidak percaya alasan itu, manusia di dunia tidak perlu bertapa lagi, menyebutkan yang punya tulang Budhapun dasarnya Dewa yang bisa lulus jadi Dewa Hoet atau bilang saya ditakdirkan kaya tetapi tidak mau bekerja itu sudah salah besar.
Chi Hoet:
Saya sudah kembali, yang dikatakan oleh Pejabat dan Jendral tadi adalah alasan yang dari ajaran yang tepat, bisa menyadarkan manusia sejak terciptanya dunia ini, setiap manusia adalah Dewa-dewa Hoet. Karena berbuat kesalahan dengan memikirkan keduniawian saja hingga menutupi hati nurani asalnya. Maka tidak bisa kembali ke asalnya, karena itulah diturunkan ajaran yang benar, agar setiap manusia mau bertapa untuk menyucikan diri dan bisa menghapuskan KARMA hingga kembali ke waktu asal dulu. Para umat di dunia jangan bermimpi lagi, maka cepatlah bertapa agar jadi Dewa dan bagi yang tidak bertapa akan terjatuh ke alam jalanan reinkarnasi. Dewa dan setan juga berasal dari manusia yang dijadikan dan bukan ditentukan oleh langit, lihatlah KOTA MATI PENASARAN bisa dibuktikan. Waktu sudah tiba, bersiaplah Yang Shen untuk pulang dan banyak terima kasih pada Pejabat dan Jendral atas bantuannya untuk mengarang buku ini dan menjelaskan keadaan KOTA MATI PENASARAN dan menghilangkan kepercayaan yang menyesatkan.
Yang Shen:
Benar-benar suatu ilmu pengetahuan yand dalam, jika tidak dapat petunjuk Pejabat serta guru. Manusia di dunia tidak akan mengerti. Harap guru bisa memberikan penjelasan tentang ALASAN AJARAN lebih banyak agar bisa lebih menyadarkan manusia, biar orang yang bertapa dapat pegangan dan petunjuk jangan sampi sudah meninggal masih belum atau tidak mengerti artinya AJARAN.
Chi Hoet:
Itu adalah kewajiban saya untuk menolong manusia menjadi benar dan sempurna, cepat siap pulang.
Yang Shen:
Saya sudah siap dan sudah mantap duduknya, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien telah tiba. Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar