BAB 17
BERKELILING
NERAKA BAJA BESI KUPAS WAJAH
TAHUN
1976, CAP GWEE JI CAP KAUW
Chi Hoet:
|
Perjalanan kehidupan banyak
rintangan, yang bertapa akan menghadapi cobaan yang macam-macam, siapa yang
benar-benar lancar sehingga menuju ke Surga, meneguhkan kepercayaan diri
sampai meninggalpun tidak menyesali berkorban demi ajaran dirinya akan
sempurna, bertemu rintangan harus lebih giat, meyakinkan diri menghadapi
cobaan angin setan hujan jin, biar di perjalanan banyak halangan, cabutkan
pedang murni, babatkan setelah menderita siksaan lewat akan tercium wanginya
bunga dari hasil sempurna. Hari ini siap berangkat lagi ke Alam Baka, bersemangatlah
Yang Shen. Setelah melewati perjalanan ini sampai di ujung baru bisa disebut
Pria yang Tabah.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih atas nasehat guru,
saya juga tahu sungguh berat perjalanan hidup ini, rintangan dan percobaan
yang berat tetap saya akan hadapi, guru tidak usah khawatir, saya sudah duduk
dengan mantap mengikuti guru berkeliling alam Neraka.
|
Chi Hoet:
|
Sudah tiba, cepat turun, hari ini
kita berdua meninjau NERAKA BAJA BESI MENGUPAS WAJAH.
|
Yang Shen:
|
Oh, di depan Pejabat dan Jendral
sudah datang menyambut, salam jumpa para Pejabat Dewa, saya dari Vihara Shen
Shien, hari ini diantar Chi Hoet kemari meninjau Neraka untuk mengisi
karangan buku buat menasehati manusia, mohon Pejabat banyak memberikan bantuan.
|
Pejabat:
|
Sungguh sungkan kamu, cepat
bangun, selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen, silahkan masuk.
|
Jendral:
|
Neraka ini disebut Neraka Baja
Besi Mengupas Wajah, khusus menghukum manusia yang tidak tahu malu, tidak sayang
dengan kulit wajah sendiri, silahkan kalian masuk
|
Yang Shen:
|
Di depan Neraka terlihat para
prajurit Alam Baka sedang mengawal Roh dosa, pria dan wanita, umurnya
berbeda-beda, setiap orang kelihatan ketakutan, mulai didaftar hadir di
samping pintu masuk Neraka itu, kemudian dikawal masuk ke dalam.
|
Chi Hoet:
|
Jangan melihat lagi, cepat kita
ikut Pejabat dan Jendral masuk ke dalam meninjau.
|
Yang Shen:
|
Ai, suara jeritan terdengar di dalam
penjara, para Roh dosa diikat di tiang besi, prajurit Alam Baka yang
Berkepala Sapi Berwajah Kuda sedang melaksanakan hukuman, menggunakan pisau
besi atau baja mengupasi wajah orang seperti mengupasi kulit babi sehingga
semua Roh dosa kesakitan dan menjerit. Di wajahnya sudah tidak terlihat
apa-apa, hanya darah yang berceceran, tinggal daging di wajah, saya mau tanya
Pejabat, dosa apa yang telah dibuat oleh mereka, sehingga menerima hukuman
yang begini sadis.
|
Pejabat:
|
Sudah dijelaskan lebih baik suruh
beberapa Roh keluar biar kamu tanya.
|
Yang Shen:
|
Begini lebih bagus ada cerita yang
bisa dibuktikan.
|
Jendral:
|
Roh pria ini cepat keluar,
ceritakan dosa apa yang kamu perbuat di dunia, harus cerita dengan jujur,
biar Yang Shen dari dunia ini mendengarkannya.
|
Yang Shen:
|
Coba ceritakan kenapa kamu sampai
dihukum kemari?
|
Roh:
|
Waktu di dunia, karena kedua orang
tua saya meninggal muda sehingga saya kurang dapat pendidikan dan bekerja sebagai
pembantu, merasa kerjaan berat, dipikir-pikir lebih baik jadi pengemis. Kalau
satu rumah bisa dapat satu dollar, seratus rumah sudah dapat 100 dollar, bisa
hidup, tidak usah bermodal, kerjaannya enak, tetapi badan saya besar dan
gagah, takut orang lain tidak mau kasih uang, maka saya sengaja diet, hanya
makan bubur dan minum air. Akhirnya badan saya jadi lemah, kurus dan
menaburkan tanah kotor ke wajah, pakai baju yang robek, pura-pura pincang
maka pergi kemana-mana untuk mengemis, bilang saya hidupnya susah, sudah
tidak punya keluarga, kaki juga pincang, banyak orang melihat saya menjadi
kasihan dan memberikan uang. Hasilnya satu bulan bisa mendapat empat sampai
lima ribu dollar, setelah pulang ke rumah hatipun menjadi senang, gampang
benar mencari mencari uang. Malam hari saya keluar memakai baju baru, makan
besar, pesta dan minum atau ke tempat pelacuran cari kesenangan. Kemudian
karena ingin cepat kaya, bila meminta uang satu dollar, tiga dollar tidak
mau. Maunya sepuluh dolar ke atas, maka menjadi sering dimarahi orang lain
atau tidak melayani saya lagi. Setelah mati dihukum Yiam Wong masuk ke
Neraka, tiap hari kulit wajah saya dikupas, sangat sakit, mau menyesali sudah
terlambat.
|
Pejabat:
|
Brengsek, orang ini sungguh
keterlaluan, sudah di "Kehidupan Dahulu" tidak punya jasa, kini
hidup di keluarga yang miskin, masih muda tenaga kuat bukan baik-baik cari
kerjaan malah pura-pura cacat mengemis. Bagi orang yang pikirannya sehat,
kalau bukan sungguh terpaksa, siapa mau menjadi pengemis, sudah begitu masih
menghamburkan uang hasil minta-minta untuk bersenang-senang, benar-benar
kurang ajar, waktu masih hidup sudah tidak tahu malu, setelah mati biar dia
tidak punya muka menghadapi orang, maka dikupas kulit mukanya yang tidak tahu
malu ini, cepat masuk. Saya panggil Roh lain keluar, Yang Shen boleh tanya
lagi, silahkan.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih Pejabat. Saya rasa
tuan paling berumur 30 tahun, kenapa belum tua sudah meninggal dan dihukum
kemari?
|
Roh:
|
Sungguh malu kalau diceritakan, saya
sudah memalukan leluhur sendiri waktu berumur 17 tahun sampai 18 tahun. Waktu
sekolah lanjutan atas, diajak teman sering bermain ke taman, lihat ada wanita
digodain, mengucapkan kata-kata kotor sehingga sering dimarahi oleh wanita
"kurang ajar, tidak tahu malu" dan lain-lain. Dimarahi, hati saya
menjadi lebih senang, sering bersembunyi di jalanan gelap menggoda wanita
atau dari belakang memeluk wanita dengan tiba-tiba, naik sepeda melewati
wanita yang sedang berjalan kaki, memegangnya sambil lewat, juga pernah
memperkosa wanita muda, walaupun tidak pernah ditangkap polisi, namun suatu
ketika saya ingin jahili wanita lagi waktu naik sepeda, wanita yang jadi
mangsa saya berteriak, saya kaget dan tidak hati-hati sehingga masuk ke kali
dan mati. Ketemu Yiam Wong, dia marah-marah dan bilang sungguh saya ini tidak
bisa tobat, maka umur saya dikurangi 10 tahun, kemudian saya dihukum kemari,
sudah 5 tahun, sisa 13 tahun baru bebas karena masih ada dosa lain akan
diserahkan ke tingkat lain untuk dihukum lagi. Sungguh kasihan saya ini,
harap orang ini bisa memohon pada Yiam Wong untuk memaafkan dosa saya.
|
Pejabat:
|
Sungguh lancang kamu waktu hidup
tidak menjaga kesopanan, mengganggu dan menggoda wanita, harus tahu urusan
segala kejahatan, urusan porno yang utama jahatnya, percuma berpendidikan,
memalukan orang tua. Waktu hidup tidak tahu malu, kini dapat pembalasan
tentang dosa memperkosa wanita, setelah bebas dari sini kamu akan diserahkan
ke tingkat lain untuk dihukum lagi, Jendral kawal masuk Roh durhaka ini.
|
Jendral:
|
Siap.
|
Chi Hoet:
|
Karena waktunya terbatas, kamu mau
pulang ke Vihara, Yang Shen keluarlah
|
Pejabat:
|
Kalau ada kekurangan harap Chi
Hoet dan Yang Shen maafkan.
|
Yang Shen:
|
Tidak berani malah kami berterima kasih
banyak atas bantuan Pejabat dan Jendral, supaya bisa selesai tugas mengarang
buku ini, permisi.
|
Chi Hoet:
|
Cepat naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Sudah duduk, guru boleh berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Sudah tiba, Yang Shen turun dan Roh
kembali ke badan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar