Rabu, 13 Maret 2013

BAB 7 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA

BAB 7
MENGUNJUNGI PUU CIN SO
(TEMPAT KURSUS KENG KEMBALI)
TAHUN 1976, LUN PE GWEE CHE KAUW

Chi Hoet:
Hari ini siap berangkat ke Alam Baka. Yang Shen harus duduk mantap di Teratai, tidak boleh bimbang hati.
Yang Shen:
Ya guru. Memandangi Alam Baka sungguh menyedihkan, benar-benar tidak tega melihatnya.
Chi Hoet:
Para Roh sudah pantas dihukum, kamu tidak usah merasa kasihan. Berangkat! Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Rumah ini kenapa begitu gelap, dan terdengar suara rintihan dari dalam.
Chi Hoet:
Inilah tempat KURSUS KENG KEMBALI, kita meninjau dan lihat.
Yang Shen:
Mari jalan ..... di atas pintu tertulis PUU CIN SO, tiga huruf. Disana sudah datang dua Jendral Tidak tahu siapa.
Chi Hoet:
Mereka adalah Jendral penjaga pintu.
Jendral:
Menyambut kedatangan Chi Hoet dan Yang Shen.
Chi Hoet:
Tidak usah sungkan, hari ini saya ajak Titah suci Yang Shen kemari meninjau PUU CIN SO, harap Jendral antar.
Jendral:
Ya, ikutlah saya, kalian boleh masuk ke dalam lewat pintu samping karena pintu depan tidak terbuka jika bukan hari besar, maka akan datang para Dewa Hoet dari arah barat, ada Hoet Co (BUDHA sebutan dalam agama Budha) dan Tao Co(TAOIST sebutan dalam agama TAO) yang datang kemari untuk berceramah pada Ho Sang(biarawan), pendeta, Imam dll.
Yang Shen:
Bisa masuk kemari saja sudah mujur, lewat pintu manapun sama. Di dalam ruangan PUU CIN SO gelap tidak bercahaya, saya lihat disini juga tidak ada apa-apa, tidak usah masuk ke dalam.
Jendral:
Tidak apa-apa, saya ajak kamu jalan, tidak usah takut.
Yang Shen:
Baiklah! Ruangan ini seperti terbuat dari kayu, seperti sudah lama tidak diperbaiki dan agak rusak. Di sekeliling ruangan banyak lubang kecil, di dalamnya terdapat ribuan orang yang berpakaian pendeta, imam atau Ho Sang dengan lampu minyak yang kecil sedang membuka buku-buku KENG(Doa Kitab suci), membaca dan keadaannya sangat menderita.
Chi Hoet:
Mereka itu pendeta, Ho Sang atau Imam, waktu hidup di dunia kerjanya membaca doa Keng untuk orang yang sedang kesusahan(kematian) tetapi tidak sungguh-sungguh membaca doanya, ada yang baca doa bahasanya dikurangi, atau salah baca doa, maka setelah meninggal harus kemari(PUU CIN SO) untuk mengikuti kursus doa-doa lagi dan bahasa Kengnya, dan hanya mengandalkan sinar yang kecil, sekecil kunang-kunang itu untuk membaca. Jika tertinggal satu huruf saja maka akan dihukum baca ulang sampai seratus kali. Setelah lulus membaca, baru ditentukan lagi jasa kehidupannya.
Yang Shen:
Kalau begitu, buku-buku Keng karangan Vihara kami siapa yang berani baca, biar banyak orang yang sungguh-sungguh membaca Keng, namun karena bahasanya tidak tepat suaranya, apakah kemudian dihukum kemari juga?
Jendral:
Bukan begitu, yang datang kemari adalah orang-orang yang kerjanya waktu masih hidup di dunia terima uang orang-orang lain dan kerjanya baca doa untuk orang yang sedang kesusahan. Maksudnya baca Keng untuk menghilangkan kecelakaan, tetapi tidak sungguh-sungguh baca doa hingga habis, maka dihukum kemari, kalau sendiri yang baca Keng (Doa Kitab Suci) karena tujuannya lain dan bukan bermaksud untuk cari uang, biar ada kesalahan namun akan dimanfaatkan oleh Yang Maha Kuasa.
Yang Shen:
Api lampu yang sekecil kunang-kunang itu, seakan-akan mau mati bila ditiup oleh angin Alam Baka. Para pendeta, Ho Sang itu seperti umurnya sudah tua, matapun suram, seperti tidak kelihatan, masih melihat dan membaca huruf-huruf Keng(Doa) yang begitu kecil, sungguh kasihan. Setiap orang kelihatannya sudah kecapaian(lelah) dan sengsara.
Jendral:
Uang satu barangpun satu, sudah menerima uang orang lain, namun tidak beres kerjaannya, harus dihukum sedemikian.
Chi Hoet:
Nasehati para pendeta, Imam dan Ho Sang di dunia. Membaca Keng(doa) sebenarnya bisa untuk sembahyang yang benar dan juga bagus untuk dirinya, namun jika untuk kerjaan maka haruslah hati-hati dan dibaca sungguh-sungguh, tidak boleh asal baca atau mengurangi bahasa Keng(Doa). Kalau tidak, sudah tidak bisa buat selamat bagi orang lain. Sendiripun jadi dapat kecelakaan. Setelah mati harus dihukum baca Keng sampai beribu-ribu kali.
Jendral:
Setiap Che It dan Cap Go(tanggal 1 dan 15 menurut kalender Cina), Hoet Tao (BUDHA TAOIST) dua ketua akan mengajak para muridnya kemari, meninjau dan mengajari bahasa Keng yang benar dan tepat, para umatnya sudah berbuat kesalahan, masih merepotkan para Dewa Hoet turun kemari ikut menderita. Sungguh mulia para Dewa Hoet, maka umat di dunia harus menyadari bahwa setitik, setetes juga tidak dapat terhindar dari tindakan di Alam Baka.
Yang Shen:
Kini saya sudah mengerti, banyak terima kasih atas petunjuk Jendral.
Chi Hoet:
Yang Shen kamu boleh tanya pada Ho Sang ini, kenapa dia sampai kemari?
Yang Shen:
Baik! Ho Sang, kenapa bisa sampai kemari?
Ho Sang:
Kau jangan panggil saya Ho Sang, waktu di dunia saya hanya Ho Sang berkepala merah, kerjanya sehari-hari hanya membaca Keng untuk keluarga yang sedang kesusahan, seperti membaca Keng untuk mengantar Roh. Karena saya tidak sekolah dengan baik maka ada bahasa Keng yang saya sendiripun tidak tahu maka saya hanya mengikuti suara lonceng dan gendang membaca NGI-NGI NGO-NGO. Orang lain tidak tahu apa yang saya baca. Kadang-kadang kalau mau mengejar waktu, maka bahasa Keng saya kurangi membacanya, yang penting saya dapat uang, tidak peduli mereka yang sudah meningggal bisa tiba ke Surga atau tidak, maka setelah saya meninggal, saya dikawal ke TINGKATAN PERTAMA dan dihukum disini, sudah satu tahun tambah dua bulan lagi, seumur hidup. Karena sudah banyak menghilangkan bahasa Keng pada saat membaca, maka saya harus menderita sengsara di sini. Sudah lelah membaca belum juga lulus membaca semua Keng, mata saya sekarang merah dan sangat sakit. Setelah lulus membaca Keng disini, mungkin saya akan dibawa ke TINGKATAN KEDUA untuk menerima hukuman lain. Karena waktu masih hidup saya juga pernah jahat terhadap orang lain, biarpun sekarang saya meyesal sudah terlambat, harap kamu memberitahukan para pendeta, Imam, dan Ho Sang di dunia. Kalau disuruh orang untuk membaca Keng harus benar-benar kerjanya dan jangan seperti saya ini. Sekarang hanya bisa minta tolong pada orang lain.
Yang Shen:
Ho Sang ini sungguh kasihan, apakah guru bisa menolong dia?
Chi Hoet:
Dosa yang diperbuat olehnya harus ditanggung sendiri. Waktu hidup di dunia dia cukup senang. Sekarang biar dia menderita, jangan kamu banyak mencampuri urusan orang lain. Kita disini dapat Titah untuk mengelilingi Alam Baka, urusan lain jangan kita ikut campur, karena ini wewenangnya hukum Alam Baka. Waktu sudah tiba, mari siap untuk pulang.
Yang Shen:
Terima kasih jenderal, kalian para pendeta, Ho Sang baik-baiklah membaca.
Chi Hoet:
Cepat naik ke atas Teratai, Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar