Kamis, 14 Maret 2013

BAB 24 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA



BAB 24
MENGUNUNGI NERAKA MENYIRAM AIR PANAS KE TANGAN
TAHUN 1977, CIA GWEE JI CAP SA

Chi Hoet:
Segala usaha di dunia bisa mendatangkan uang, yang penting usaha yang benar, tidak melanggar undang-undang atau peraturan negara, maka di dunia ini tidak ada orang yang mati kelaparan. Lihat masyarakat sekarang, banyak manusia yang tidak bertanggung jawab, kerjaannya hanya mencuri, merampok, membunuh, melahirkan anak yang begini, salah siapa? Sungguh kasihan hati nurani orang tua, betapa susah membesarkan anak, namum tidak benar kelakuannya, berbuat jahat, menganggu keamanan masyarakat, sungguh keterlaluan, waktu masih hidup, menjadi anggota geng. Menguasai satu wilayah. Setelah mati dikurung dalam penjara Neraka, tangan diborgol, dicambuk, dipukul oleh prajurit alam baka. Sungguh kasihan keadaanya manusia di dunia. Kalau tidak percaya, saya akan mengajak Yang Shen ke Alam Baka untuk membuktikannya. Yang Shen siap berkeliling ke Alam Baka, cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Terima kasih atas petunjuk Guru, manusia di dunia kalau mendengar pembicaraan Guru pasti terharu. Saya punya satu pertanyaan, banyak orang bertanya pada waktu saya diajak oleh Guru berkeliling Alam Baka, tetapi dalam waktu yang sama ada orang lain yang minta Guru turun. Apakah Guru bisa memisahkan badan untuk mengurus kedua macam urusan? Tolong jelaskan pada murid.
Chi Hoet:
Benar, pertanyaan ini menjadi teka-teki para umat. Saya akan menjelaskan bahwa bayangan bulan dalam kolam terang menyinari, jika ditangkap hanya percikan air dicontohkan bunga dalam cermin. Bulan dalam air hanya bayangan belaka diartikan Budha. Ilmu Budha tiada terbatas, diartikan Dewa. Kelihaian Dewa luas, kesana kemari Dewa Budha hanyalah gumpalan Roh yang bersinar terang benderang, namun bisa menjelma menjadi apapun dan Dewa Budha seperti bulan yang di atas Langit, semua kali, sungai maupun lautan pasti terlihat bayangan bulan. Bulan hanya satu, kenapa bisa terlihat dimana-mana. Karena dia berada di atas Langit, seperti Vihara Shen Shien namun bagi orang banyak berbuat amal kebaikan atau orang yang pernah membaca buku amal yang diciptakan Vihara, pasti orang lebih mengingatnya. Sebagai contoh, sekarang di dunia banyak televisi, di stasiun TV ada seorang penyiar sedang membawakan acara, namun orang ini dapat dilihat di semua pesawat TV yang membuka channel ini. Maka orang lain yang meminta saya turun dalam waktu yang sama, yang penting batinnya kontak, saya akan turun dalam tempat yang berbeda namun dalam waktu yang sama, hal ini supaya manusia tahu bahwa Chi Hoet hanya ada satu, saya berada di Langit, bagi yang berjodoh satu bisa dirubah menjadi puluhan ribu. Setiap orang bisa menyaksikan dalam kitab, ada pribahasa "Budha jauh di Gunung Roh jangan dicari, karena Gunung Roh terdapat dalam hatimu", setiap manusia mempunyai Pagoda Gunung Roh, carilah ajaran Budha di bawah Pagoda Gunung Roh itu di dalam diri sendiri. Penjelasan ini membuang waktu banyak. Yang Shen cepat naik ke Teratai, siap berkeliling di Alam Baka.
Yang Shen:
Guru, saya sudah duduk di Teratai, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen turun.
Yang Shen:
Siap, sudah terdengar di telinga suara jeritan di depan Neraka, pintu tertulis NERAKA KECIL MENYIRAM AIR PANAS KE TANGAN.
Chi Hoet:
Neraka ini termasuk wilayah yang dikuasai oleh Tingkat ke Empat, cepat kita jalan dan meninjau.
Yang Shen:
Pejabat sudah keluar. Salam jumpa Pejabat, Dewa dan Jendral. Hari ini saya dan Chi Hoet mendapat Titah untuk kemari dan meninjau. Harap memberikan petunjuk.
Pejabat:
Tidak usah sungkan, selamat datang ke Neraka. Saya sudah diberitahu Yiam Wong bahwa kalian akan datang, kalau ada kekurangan harap dimaklumi.
Chi Hoet:
Sudah banyak waktu terbuang, terlambat kemari harap Pejabat jangan mempermasalahkan ini. Yang Shen, cepat ikut Pejabat ke dalam untuk meninjau.
Pejabat:
Mari ikut saya masuk, biar jelas keadaannya.
Yang Shen:
Terima kasih, dalam Neraka ini penuh hawa uap air, suara tangisan dan jeritan menjadi satu. Dalam Neraka, kedua tangan setiap Roh dipaku di kayu. Setiap prajurit Alam Baka mengangkat satu drum air panas yang matang, digayung dan disiram ke tangan Roh dosa. Sehingga mereka menjerit kesakitan dan prajurit Alam Baka yang satunya lagi langsung mencambuknya begitu mendengar ia menjerit. Sangat kasihan, tidak tahu dosa apa yang sudah dibuatnya, ada yang masih muda sudah dihukum demikian.
Pejabat:
Mereka ini dosanya sebagian besar mencuri atau menipu. Saya akan suruh beberapa Roh dosa menceritakan dosa yang telah dibuatnya di dunia.
Yang Shen:
Baik, saya akan menanya dosa apa yang telah mereka lakukan, supaya tercantum dalam buku agar manusia sadar.
Pejabat:
Saya sudah menurunkan tiga Roh dosa. Suruh yang pertama menceritakan perbuatannya waktu hidup di dunia.
Roh:
Aduh, kedua tangan saya hampir hancur, mohon Guru ini bisa menolong saya, minta obat untuk menghilangkan rasa sakit.
Yang Shen:
Lihat kedua tangannya banyak mengeluarkan air berwarna kuning, seperti daging babi yang busuk. Guru, bolehkah saya menolongnya?
Chi Hoet:
Kamu tidak perlu banyak bicara, karena perbuatan dosa, tangannya tidak dapat disembuhkan oleh obat, tangannya sungguh jahat.
Pejabat:
Kurang ajar, jangan sembarangan minta tolong, cepat ceritakan urusan kejahatanmu waktu hidup di dunia.
Roh:
Baiklah. Saya lahir di keluarga yang kaya, sehingga manja dan bergaul dengan pemuda brengsek. Hanya mau makan tidak mau bekerja, sering ke bar, menggoda wanita, hanya tahu main dan bersenang-senang. Kalau dinasehati orang tua, saya tidak peduli. Akhirnya hubungan dengan orang tua putus, hati saya sangat benci dan tidak mau pulang ke rumah lagi, merantau, masuk ke lembah hitam dan diajari teman-teman untuk berbuat jahat, mencopet, sering menggunakan "Sepasang Tangan Dewa" untuk beraksi dalam bus umum atau di tempat umum yang lain.
Pejabat:
Kurang ajar, bicara tidak boleh menggunakan kata "Dewa". Seharusnya "Sepasang Tangan Aneh".
Roh:
Kemudian timbul pikiran, kalau mencopet terus hasilnya tidak banyak, maka mulailah masuk ke rumah orang untuk mencuri harta benda seumur hidup, sehingga terkumpul banyak harta benda dari hasil kejahatan sampai jutaan. Pada suatu saat saya sedang mencuri tapi kepergok, lalu dikejar oleh massa dan akhirnya tertangkap, diserahkan ke polisi dan dipenjara. Setelah bebas, saya tetap tidak menyesal dan mencuri lagi sampai umur 41. Karena terlalu banyak minum arak serta melacur, sehingga mendapat penyakit kanker dan meninggal. Waktu sakit selain menggunakan uang untuk berobat, teman-teman sejenis saya melihat saya sudah tidak berdaya lagi, maka mereka tidak memperdulikan saya lagi, sehingga saya mati dalam keadaan sebatang kara. Setelah mati saya dikawal oleh Jendral Sapi Berwajah Kuda, dicambuki terus dalam perjalanan ke Neraka. Akhirnya saya dihukum di Neraka ini. Baru tahu bahwa umur saya dikurangi sembilan tahun, inilah perbuatan dosa saya. Saya tidak bisa bicara lagi.
Pejabat:
Kamu menyesalpun sudah terlambat, waktu kamu di penjara dan setelah bebas kamu seharusnya insyaf. Baik-baik menjadi manusia, berbuat amal untuk hidup dan menutupi kesalahan, mungkin tidak dikurangi umurmu. Mungkin tidak dihukum di Alam Baka ini, namun sebaliknya kamu tetap mengulangi perbuatanmu, ditambah dosamu tidak berbakti pada orang tua, maka Yiam Wong menghukum kamu selama 32 tahun, cukup untukmu tersiksa disini, Roh dosa yang kedua, cepat ceritakan dosa yang telah kamu lakukan di dunia.
Roh:
Waktu di dunia, saya berdagang barang-barang tambang dan onderdil mesin. Beberapa tahun kemudian cukup mendapat keuntungan, tidak terasa saya mulai bersenang-senang, punya wanita simpanan dan istri saya tidak mengetahuinya. Karena itulah perputaran keuangan saya menjadi kurang lancar, kemudian untuk menutupi pengeluaran, bahan-bahan tambang saya jual ke orang lain. Disamping itu saya banyak memesan onderdil mesin di pabrik, saya jual dengan harga obral, tapi saya membayar pabrik dengan giro dan cheque mundur. Setelah mengumpulkan semua uang, saya kabur dan hanya meninggalkan sedikit saldo di bank. Waktu pengusaha pabrik mau menguangkan cheque saya, ternyata cheque-nya kosong . Akhirnya mereka lapor ke polisi hingga saya ditangkap di rumah saudara saya. Setelah bebas dari penjara, saya tetap bisa hidup tenang. Karena semua uang yang dulu saya kumpulkan, saya simpan di tempat wanita simpanan saya. Walaupun saya tetap dimaki penipu dan tukang kabur, namun mereka tetap tidak bisa berbuat apa-apa. Enam tahun yang lalu saya meninggal karena penyakit jantung dan ditangkap oleh Jendral Sapi Berwajah Kuda, lalu dibawa ke Istana Tingkat Dua. Yiam Wong Chun Chiang Wuang memaki saya membawa kabur uang milik orang lain dan bisa hidup dari uang kotor tersebut, maka dihukum ke Neraka Tanah Kotoran Tinja dan Air Seni. Setelah bebas, kini diserahkan ke Tingkat ke Empat. Yiam Wong Uu Kuang Wuang memaki saya menipu dengan menggunakan cheque kosong, kedua tangan ini berbuat dosa, maka saya dihukum di Neraka Menyiram Air Panas ke Tangan selama sepuluh tahun. Tentang wanita simpanan dan meninggalkan istri yang sah, saya akan dihukum lagi di tempat lain. Yiam Wong memberitahu bahwa setelah dihukum atas semua dosa saya, maka saya akan diserahkan ke Tingkat Ke Sepuluh untuk Reinkarnasi dengan catatan. Kehidupan pertama menjadi manusia berbakat yang badannya cacat, bekerja di perusahaan yang pernah saya bawa kabur uangnya, mencari uang untuk dia dan saya sendiri diberi gaji yang kecil, cukup untuk makan dua kali sehari, agar melunasi uang atau hutang saya pada pengusaha itu untuk membebaskan Karma yang telah saya lakukan. Untuk kehidupan kedua, saya akan dilahirkan dalam keluarga kaya, pelit dan licik itu, karena mau berobat ke dokter, biar tinggal bersama keluarga kaya namun hanya bisa hidup kalau makan obat setiap hari. Si dokter adalah jelmaan pengusaha yang pada Kehidupan Dahulu pernah saya tipu dan kini menagih hutang sebagai dokter kontrak, demikian pembalasan Karma saya yang akan terjadi di Kehidupan Akan Datang. Maka nasehatilah manusia, kalau berdagang harus jujur, sebab uang haram tidak bisa membeli kebebasan, justru pembalasan Karma yang menantikan kita di Kehidupan Akan Datang, seperti saya ini, mau menyesalpun sudah terlambat.
Pejabat:
Berdagang tidak jujur, segala harta juga tidak bisa dibawa setelah meninggal. Menipu uang orang lain, di Kehidupan Akan Datang harus melunasi berikut bunganya. Sudah dapat nama yang tidak baik pada keturunan, juga anak cucu jadi terbawa-bawa. Yang dibicarakan Roh ini memang kenyataan, karena pembalasan Karma akan terjadi pada dirinya. Menurut catatan pengusaha yang uangnya pernah dibawa kabur oleh Roh ini, setelah Reinkarnasi akan menagih hutangnya pada Roh ini, demikian Karma pembalasan kebaikan atau kejahatan berputar. Sungguh aneh tapi nyata, seperti laba-laba melekat dimana-mana dan tidak terlepas. Wahai manusia berkelakuan apapun harus jujur, jangan punya pikiran jahat, berbuat kesalahan yang merugikan orang lain akan tercipta Karma, demikianlah yang banyak terjadi di dunia. Siapa menyangka kehidupan benar-benar menderita.
Chi Hoet:
Karena terbatasnya waktu, saya pikir sudah cukup untuk wawancara dengan kedua Roh ini.
Yang Shen:
Baiklah, saya masih ada sedikit pertanyaan, sekarang di dunia ada hukuman mati, Rohnya dikurung di Neraka yang mana?
Pejabat:
Tentang manusia yang dihukum mati di dunia, Rohnya akan dikurung di penjara yang lebih sadis kalau dibandingkan hukuman yang terdapat di Neraka, lain hari akan kita saksikan.
Yang Shen:
Terima kasih atas penjelasan Pejabat, kami mau pulang sekarang, permisi.
Chi Hoet:
Cepat keluar, naik ke Teratai siap untuk pulang.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh Kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar