Kamis, 14 Maret 2013

BAB 14 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA



BAB 14
MENGELILINGI NERAKA ES MEMBEKU
TAHUN 1976, KAUW GWEE JI CAP KAUW

Chi Hoet:
Musim gugur habis, maka tibalah musim dingin, cuaca kian berubah, para kehidupan akan menghadapi timbulnya macam-macam penyakit karena belum terbiasa, hari ini saya mengajak Yang Shen berkeliling ke NERAKA ES MEMBEKU dan sedang menghadapi musim dingin pula. Tidak tahu Yang Shen kuat bertahan atau tidak.
Yang Shen:
Guru, demam saya baru sembuh, hari ini cuaca begini dingin, saya pikir lain hari baru mengunjungi Neraka Es Membeku. Kita ke tempat lain hari ini, bolehkah guru?
Chi Hoet:
Mana boleh, sudah aturan dan pemberitahuan hari ini mau mengunjungi Neraka Es Membeku kok dibatalkan. Kalau tidak tahan kedinginan, mari saya berikan Pil Hangat, cepat makan, jangan menunda waktu lagi.
Yang Shen:
Terima kasih atas Pil Hangatnya. Guru, saya sudah memakannya. Oh, badan terasa menjadi hangat, tidak terasa dingin lagi.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, boleh berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Di depan sini tidak kelihatan bayangan manusia, gunung yang tandus berwarna putih seperti disaljukan, tidak terlihat pohon-pohonan yang hijau maupun tumbuhan yang lain, hanya ada beberapa pohon yang layu, tidak berdaun, ini tempat apa?
Chi Hoet:
Tempat ini dekat ke NERAKA ES MEMBEKU. Karena pengaruh dingin sepanjang tahun hanya turun salju, sungguh dingin, kita kemari bukan melewati jalanan yang dari Istana Bumi maka tidak kelihatan manusia disini, juga karena kita menumpang Teratai jalannya beterbangan, kamu ikuti saya jalan melewati gunung ini di sebelah kiri, akan tiba ke Neraka Es Membeku.
Yang Shen:
Tempat ini begitu sepi, rumput-rumputan mati kedinginan dan sayapun merasa semakin dingin. Apakah pil obat tadi sudah hilang khasiatnya?
Chi Hoet:
Kekuatan obat belum hilang, itu hanya karena wasiat obat sedang memutar, nanti juga kamu terasa hangat dan kuat bertahan sampai tiga hari, tenang saja kamu. Masa saya mau membiarkan kamu mati kedinginan.
Yang Shen:
Di depan ada sebaris rumah dan semuanya terbuat dari kayu, dicat dengan warna hitam. Di atas rumah masih terdapat segumpal-gumpal salju dan di depan rumah didirikan dua tiang kayu dan di atasnya ada papan palang bertuliskan: NERAKA ES MEMBEKU. Di bawahnya ada sebuah jalan kecil menuju ke dalam rumah itu. Kok keadaannya begini sederhana.
Chi Hoet:
Tempat ini dikurung oleh salju, para Roh dosa kedinginan sampai beku badannya. Maka mereka tidak bisa lari, karena itulah maka bangunan ini cukup sederhana.
Yang Shen:
Di jalanan ada beberapa prajurit Alam Baka sedang mengawal sepuluh lebih Roh pria dan wanita. Apakah mereka akan dihukum ke Neraka ini?
Chi Hoet:
Ya, di depan Pejabat dan Jendral sudah kemari, Yang Shen siap memberikan hormat.
Yang Shen:
Salam jumpa Pejabat dan Jendral, kami dapat Titah mengelilingi alam Neraka, harap banyak memberikan petunjuk.
Chi Hoet:
Chi Hoet dan Yang Shen tidak usah sungkan, tadi kami sudah menerima pemberitahuan Chu Chiang Wuang, bahwa kalian akan kemari untuk meninjau. Sekarang silahkan masuk.
Yang Shen:
Terima kasih.
Chi Hoet:
Kita langsung menuju ke Neraka Es Membeku dan meninjau. Tidak usah lagi mampir ke dalam rumah.
Pejabat:
Baik!
Yang Shen:
NERAKA ES MEMBEKU ada di dalam sini. Di sebelah kiri dan kanan terdapat dua gunung yang tinggi. Neraka ini seperti kolam renang seperti yang terdapat di dunia dan terbagi beberapa puluh ribu kolam, sampai tidak kelihatan di kejauhan. Di dalam kolam ada pria dan wanita hanya berpakaian dalam, sudah tidak kelihatan badan yang separuh lagi, karena sudah tertutup air es yang telah membeku. Setiap muka Roh sudah berubah warna menjadi hijau, bibir hitam dan tangan bergemetaran, sudah tidak ada tenaga lagi untuk menjerit dan kini hanya merintih saja. Di barisan depan ada dua orang tua yang sedang memandangi saya dan kelihatannya ingin berbicara dengan saya. Angkat mereka keluar biar bebas dari dingin yang membekukan ini.
Pejabat:
Saya akan tarik keluar beberapa Roh dosa, agar bisa ditanya.
Yang Shen:
Baik-baik, coba dengan orang tua ini, bagaimana rasanya disini?
Roh:
Langit es bumi salju, badanpun jadi beku, hanya berpakaian celana dalam. Saya sudah tidak kuat lagi untuk berbicara, saya sudah hampir koma.
Pejabat:
Jendral cepat ambil Kuah Jahe biar dia minum.
Jendral:
Cepat minum, baiklah ceritakan pada kami tentang kejahatanmu untuk dimuat dalam buku amal sebagai nasehat buat manusia di dunia. Jangan seperti kamu, setelah mati dihukum disini.
Roh:
Waktu saya masih hidup, kesukaan saya mengumpulkan perangko, uang kuno atau benda antik, dll. Waktu berusia 45 tahun, berkenalan dengan seorang teman yang juga mempunyai kesukaan yang sama, maka kami jadi akrab seperti saudara sendiri. Suatu hari dia mau keluar negeri, tetapi khawatir barang koleksinya yang mahal dicuri orang, maka dititipkan di tempat saya dan akhirnya saya jadi serakah. Barang titipannya saya pindahkan lagi ke tempat lain. Setelah dia kembali dan mau mengambil barangnya kembali saya bilang:"Sungguh menyesal, pada setengah bulan yang lalu telah terjadi pencurian disini sampai barang barang koleksi sayapun disikat habis". Setelah mendengar cerita saya yang palsu, teman saya menjadi sedih dan menangis karena percaya bahwa barangnya telah dicuri orang. Dia tidak bisa ngomong apa-apa lagi dan pada waktu saya berumur 56 tahun dapat penyakit kanker paru-paru. Setelah meninggal, Roh tiba di Alam Baka, tidak tahunya di Alam Baka sudah tercatat perbuatan jahat saya itu, dicerminkan dosa-dosa saya, akhirnya sayapun mengaku, hingga dihukum kemari waktunya lima tahun. Setiap hari badan ditindih es beku, badan dingin dan badanpun terasa membeku, sungguh tersiksa. Mau menyesalpun sudah terlambat, harap kamu bisa mohon pada Pejabat untuk memaafkan dosa-dosaku, biar bisa bebas dari penderitaan ini.
Yang Shen:
Harap Pejabat bisa memaafkan dosa-dosanya boleh atau tidak?
Pejabat:
Ini adalah hukuman mereka, tidak ada perintah dari Yiam Wong. Saya tidak punya hak untuk merubah nasibnya. Sekarang dikasih minum Kuah Jahe sudah cukup bijaksana buat dia. Jangan memohon lagi, sekarang coba tanya nenek ini apa sebabnya dihukum disini.
Yang Shen:
Nenek ini sudah tidak tahan kedinginan lagi hingga jatuh ke tanah, bagaimana suruh dia menjawab, tolong Jendral berikan dia Kuah Jahe biar dia minum, biar bersemangat lagi.
Jendral:
Boleh. Cepat diminum. Ceritakan perbuatan kamu, dosa apa yang telah kamu buat hingga dihukum kemari.
Roh:
Oh, saya sungguh tersiksa kedinginan disini seperti di kamar mayat yang terdapat di Alam Dunia. Cobalah kamu lihat badan saya pucat dan tidak terdapat warna merah. Waktu masih di dunia saya menjadi germo dan mendirikan tempat pelacuran, ada beberapa kamar saya beli sepuluh lebih perempuan muda, ada yang dari udik, ada istri orang dan pelajar yang kabur dari sekolah. Setiap hari saya menyuruh mereka menerima tamu, jika tidak menurut, maka saya kurangi gaji mereka atau menyuruh pengawal memukuli mereka. Sayapun menjadi kaya dari hasil uang kotor tersebut. Di antaranya ada tamu atau keluarganya yang mau menebus badan mereka agar bisa bebas dari lembah hitam dan saya buka harga yang tinggi. Yang cukup uangnya maka dapat ditebus, tetapi yang uangnya tidak cukup maka mereka tidak bisa ditebus. Mereka tidak bisa bebas dan menjadi pelacur seumur hidup. Waktu saya berumur 51 tahun, karena terbiasa minum terlalu banyak alkohol dan merokok hingga meninggal karena pembuluh darah di otak pecah. Setelah meninggal saya baru tahu bahwa umur saya sudah dipotong sepuluh tahun oleh Yiam Wong. Karena dosa saya berat maka saya dihukum di Neraka Tanah Kotoran Air Seni dan Tinja selama lima tahun. Setelah bebas kini dihukum lagi di Neraka Es Membeku selama 31 tahun. Setelah bebas dari sini, tidak tahu harus dihukum ke Neraka mana lagi. Sampai sekarang cukup menderita tersiksa makan kotoran dan badan ini membeku. Masih tidak tahu nanti disiksa hukuman apa lagi, kini hidup hanya bisa mengeluh pada diri sendiri karena perbuatan saya yang banyak dosanya itu.
Pejabat:
Terakhir panggil Roh wanita muda itu. Cepat katakan dosamu dan Jendral berikan minuman Kuah Jahe. Biar dia lancar bicaranya.
Jendral:
Siap, sudah minum dia.
Yang Shen:
Permisi nona, kenapa kamu dihukum kemari?
Roh:
Dibicarakan sungguh saya jadi malu, waktu umur 18 tahun saya ikut rombongan tari. Ikut mereka mengadakan pertunjukan dimana-mana dan untuk menarik penonton diadakan tarian telanjang. Akhirnya bubar karena penonton sepi dan rugi, maka pindah kerjaan menjadi "wanita panggilan". Sering menemani tamu atau pergi menonton tarian telanjang. Kemudian saya kenal seorang pengusaha yang kaya, dan menjadi wanita simpanannya. Pada umur 36 tahun karena kami tidak akur lagi hingga ribut mulut dan pikiran buntu hingga nekad makan obat bunuh diri. Setelah mati dikurung dalam Neraka Mati Penasaran selama lima tahun. Kemudian dihukum kemari sudah tiga tahun, sisa 12 tahun lagi baru boleh bebas, sungguh menderita. Setiap hari ditindih dalam es. Badan, kaki dan tangan menjadi beku. Kini mau menyesalpun sudah terlambat. Nasehatilah, wanita di dunia agar tidak mengikuti jejak saya ini.
Pejabat:
Roh ini waktu masih hidup di dunia tidak bekerja di jalan yang benar, namun menunjukkan tarian telanjang. Sungguh memalukan adat. Waktu hidup sudah tidak suka berpakaian, setelah mati dihukum ke Neraka Es Membeku. Biar dia mau cari pakaian yang tebal untuk menutupi badan yang kedinginan tidak bisa, demikianlah pembalasannya. Kalau waktu hukuman para Roh sudah habis akan diserahkan ke Tingkat lain untuk diproses lebih lanjut. Harap wanita di dunia jangan mencontoh. Jendral, cepat masukkan lagi ketiga Roh ini.
Yang Shen:
Keadaan di Neraka ini seperti asap putih dan terasa dingin.
Chi Hoet:
Ini karena hawa dingin.
Pejabat:
Setiap orang di dunia yang menerima titipan uang, harta benda, namun dengan sengaja memilikinya atau mengurangi nilainya atau usaha pelacuran dan tidak boleh ditebus anak buahnya atau hidup terlalu mewah, boros dan memandang rendah orang lain, tidak mau barang buatan dalam negeri dan hanya memakai barang atau pakaian luar negeri saja. Menonjolkan dirinya kaya hingga tidak menyisakan untuk membeli kasur, selimut atau pakaian lain untuk dipakai oleh orang miskin. Wanita yang suka menonjolkan bagian tubuhnya untuk memancing perhatian pria atau suka model-model pakain rok mini. Perbuatan yang tidak takut masuk angin, serakah akan model pakaian, setelah mati harus dihukum kemari, biar mereka merasakan kedinginan.
Chi Hoet:
Hari ini sudah tiba waktunya untuk pulang ke Vihara.
Yang Shen:
Banyak terima kasih atas penjelasan Pejabat dan Jendral, selamat tinggal.
Jendral:
Antar tamu.
Chi Hoet:
Yang Shen naik ke atas Teratai, berangkat. Vihara Shen Shien telah tiba. Turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar