Kamis, 02 Mei 2013

BAB 26 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA


BAB 26
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL MENGIRIS URAT NADI
DAN MEMATAHKAN TULANG TANGAN
TAHUN 1977, JI GWEE CAP LAK



Chi Hoet:
Waktu untuk berangkat ke Alam Baka sudah tiba. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, saya sudah naik, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Di depan adalah NERAKA MENGIRIS URAT NADI DAN MEMATAHKAN TULANG TANGAN tertulis di pintu Neraka. Pejabat dan Jendral sudah keluar menyambut kita. Selamat berjumpa Pejabat dan Jendral. Murid Yang Shen ikut Chi Hoet kemari untuk meninjau, harap banyak memberikan petunjuk.
Chi Hoet:
Saya mengajak Yang Shen kemari karena mendapat Titah mengarang buku. Karena dunia sekarang banyak ajaran yang sudah dilupakan, lebih mengutamakan harta benda sehingga mengabaikan kebaikan. Karena serakah maka tega berbuat kejahatan, yang penting dapat uang. Tidak peduli lagi hati nurani yang jujur, kalau jujur tidak dapat uang, benar-benar menyedihkan. Karena di Taiwan ada kota Tai Chung, Vihara Shen Shien banyak menciptakan buku-buku, kitab amal dan banyak menyadarkan hati manusia. Hasilnya menggembirakan maka diberikan Titah oleh Giok Tee agar mengarang buku Berkeliling ke Alam Neraka. Saya ditunjuk sebagai penunjuk jalan memberitahukan keadaan Neraka agar diketahui oleh manusia. Hari ini sampai ke Neraka kalian, harap banyak memberikan petunjuk.
Pejabat:
Kalian sungguh terpuji. Atas Titah mengarang buku, kami sudah mendapatkan pemberitahuan, semuanya jelas. Mari ikut saya ke dalam untuk meninjau.
Yang Shen:
Para prajurit Alam Baka sungguh sadis, menggunakan pisau yang tajam untuk mematahkan Roh dosa, agar kesakitan menjerit, tapi karena terikat di tiang kayu, tidak bisa terlepas.
Pejabat:
Inilah NERAKA MENGIRIS URAT NADI DAN PATAHKAN TULANG TANGAN. Prajurit Alam Baka memegang pisau yang tajam, pertama-tama mengiris putus urat nadi tangan, kemudian mengorek daging tulang, memutuskannya dan diberi makan Anjing Besi, agar Roh merasa lebih sakit.
Yang Shen:
Saya lihat setiap Roh sudah pingsan karena hukuman ini. Di sampingnya ada anjing yang makan daging mereka, namun anjing yang makan daging manusia tidak pernah saya lihat. Silahkan tanya Pejabat, anjing itu datang dari mana?
Pejabat:
Ini dinamakan Anjing Besi, hanya ada di Alam Baka. Hidupnya hanya makan daging manusia, karena dirinya sudah tidak kenal apa-apa, tidak punya pikiran maka dipanggil Anjing Besi, beda dengan anjing yang ada di dunia, bisa jaga rumah dan setia pada tuannya. Sekarang di dunia ada anjing yang mahal dan kehidupannya sama dengan manusia bahkan tidur bersama manusia. Kalau Anjing Besi untuk menghukum Roh dosa, maka dipelihara di Alam Neraka. Kerjaannya makan daging Roh dosa, ini dinamakan "Pembalasan adalah bahasa Hati Srigala, Jantung anjing".
Yang Shen:
Benar, apa yang dikatakan Pejabat. Manusia sudah tidak mempunyai kesetiaan, tidak seperti anjing. Lihat, semua Roh pingsan. Dosa apa yang pernah mereka lakukan?
Chi Hoet:
Saya akan mengipasi agar beberapa Roh sadar. Supaya bisa menceritakan dosanya. Lihat saya gunakan ilmu.
Yang Shen:
Ah, benar ternyata beberapa Roh sadar dan utuh lagi anggota badannya.
Pejabat:
Saya akan melepaskan tiga Roh biar mereka cerita, agar bisa tercantum dalam buku. Perintahkan Roh ini menceritakan dosanya.
Roh:
Ya, saya akan ceritakan. Saya sangat tersiksa, anak cucu saya tidak tahu saya dihukum disini. Anggap sudah mati bebaslah semuanya. Waktu masih hidup, saya jualan sayur-sayuran, karena ingin untung banyak maka saya curangi timbangan. Satu kilo sayur saya curangi menjadi delapan ons, demikian seterusnya. Saya tahu berdagang harus jujur, mencuri satu kilo sayur di kehidupan akan datang harus diganti delapan ons, tapi saya anggap omong kosong, tidak pernah mau merubah sikap. Setelah mati, Roh dikirim ke Istana Baka. Di Cermin Dosa terlihat jelas perbuatan saya. Akhirnya dihukum di Tingkat ke Empat selama sepuluh tahun. Tiap hari disiksa, kedua tangan seperti daging ikan, dicincang dan diiris oleh prajurit Alam Baka, sungguh menyesal, manusia yang dagang di dunia harus jujur, timbangan harus tepat, jangan demi keuntungan merugikan orang lain. Yiam Wong paling benci orang yang tidak jujur. Prajurit Alam Baka sadis-sadis. Mau menyesal sudah terlambat.
Pejabat:
Siapa suruh kamu main timbangan, sekarang biar prajurit Alam Baka yang membetulkan penyakit tanganmu. Perintahkan Roh kedua untuk menceritakan dosanya kepada Yang Shen.
Roh:
Ya, di dunia saya hidup dalam keluarga miskin, tidak sekolah, hanya mengumpulkan barang-barang bekas untuk dijual, tiap hari naik sepeda kemana-mana menerima atau membeli barang rongsokan, barang kuno, besi tua. Saya mendengar dari teman, kalau besi barang bekas dengan timbangan yang tepat, untungnya kecil, harus curangi timbangan, maka saya mulai curangi timbangan, sepuluh Kilo dicurangi menjadi tujuh Kilo. Karena banyak orang menjual barang bekas tidak memperhitungkan, asal melepaskan ya sudah, maka saya mendapat banyak untung. Setelah mati, Yiam Wong memaki saya berdagang tidak jujur, merusak peraturan dagang, maka saya dihukum lima belas tahun disini, dihina, dipukul, disiksa oleh prajurit Alam Baka. Mohon Yang Shen minta tolong Yiam Wong meringankan dosa saya, supaya bisa cepat bebas dari hukuman ini. Tolong, tolong.
Yang Shen:
Guru, dia sudah menceritakan keadaannya, lihat dia sungguh kasihan, pakaiannya sobek, saya pikir ringankan dosanya.
Chi Hoet:
Tugas kita hanya mengarang buku, jangan ikut campur urusan lain, biar Pejabat yang mengurusnya.
Pejabat:
Waktu masih hidup tangannya selalu main kotor, kini hanya bisa diiris urat nadinya dan patahkan tangannya. Ini bukan dihitung dengan kiloan, tapi sesekali dengan jeritan sebagai pria berani berbuat harus berani bertanggung jawab, tidak usah mohon ampun. Sekarang ganti Roh yang ketiga, cepat ceritakan dosamu, biar Yang Shen mencantumkan dalam buku untuk menasehati manusia di dunia.
Roh:
Waktu di dunia saya bersuami seorang pegawai kantor pemerintahan, jabatannya cukup tinggi. Waktu suami kerja dan anak-anak sekolah, karena tidak ada kerjaan, diajak ibu-ibu main Mahyong. Mula-mula saya tidak bisa main, setelah diajari mereka sayapun bisa, juga mahir main kartu. Walaupun main kalah menang main tidak besar, namun kebiasaan berjudi tidak memperdulikan urusan rumah tangga maupun mengajari anak-anak, sering dinasehati oleh suami akhirnya sering cekcok. Empat tahun yang lalu, karena sakit jantung sehingga meninggal, Roh tiba di Alam Baka dan dihukum oleh Yiam Wong kesini. Sekarang tinggal setengah tahun lagi baru boleh bebas. Nasehatilah ibu-ibu rumah tangga di dunia, harus menjadi ibu ideal yang mengurus rumah tangga dengan baik, jangan seperti saya dihukum disini, kedua tangan dipatahkan hanya bisa meyesal.
Pejabat:
Sebagai istri harus mengurus rumah tangga dengan baik, jangan berjudi merusak ketertiban masyarakat, karena kamu tidak pernah menipu dan tidak hidup tergantung judi maka Yiam Wong meringankan hukumanmu.
Yang Shen:
Pejabat, saya ingin bertanya. Tentang bandar-bandar yang membuka perjudian, orang yang hidup mengandalkan perjudian dan banyak main curang, mereka dihukum dimana?
Pejabat:
Ini bukan kuasa kami, mereka diserahkan ke Tingkat Tujuh, Tai San Wuang yang menghukum mereka. Nasehatilah manusia, kalau berbuat dosa yang seperti contoh di atas, kini harus insyaf, merubah sikap, mencetak buku ini untuk menasehati dunia, maka dosa kalian akan dihapus, setelah meninggal tidak usah dihukum kesini.
Chi Hoet:
Waktu sudah tiba, Yang Shen siap pulang dan permisi.
Yang Shen:
Banyak terima kasih atas bantuan Pejabat, kami permisi pulang.
Pejabat:
Siap antarkan tamu.
Chi Hoet:
Yang Shen, cepat keluar, siap naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar