Selasa, 07 Mei 2013

BAB 35 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA


BAB 35
KEEMPAT KALI MENGUNJUNGI NERAKA CONGKEL HATI
TAHUN 1977, CHIT GWEE CAP LAK












Chi Hoet:
Orang yang tidak punya kerjaan, dirinya jadi suka malas-malasan, apalagi suka judi akan lebih celaka lagi, banyak manusia yang tergoda sehingga masuk jurang judi, rumah tangga jadi berantakan, anak-anak jadi terlantar, contohnya yang belum lama di Tai Chung terjadi perampokan. Itupun karena judi. Hutang banyak, setelah kalah main sehingga nekad menjadi perampok, dari perkara mencuri sampai ke perkara besar merampok. Itu akibatnya main judi, nasehatilah manusia, jauhilah main judi, jangan sampai terjerumus sehingga menyesal seumur hidup, sex adalah kejahatan utama, yang melanggar sungguh terhina, sebagai wanita yang baik-baik harus menjaga diri, jangan menyeleweng berbuat mesum di luar rumah tangga, dosa ini besar, sama dengan judi. Coba dengarkan jeritan di Alam Baka, apakah kamu tidak takut? Yang Shen hari ini siap ikut saya ke Neraka Congkel Hati lagi, cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Saya sudah turun, hari ini kelihatan di Alam Baka lain dari pada biasanya, di jalanan sungguh ramai, para Roh mondar-mandir, suasana agak santai, kenapa ya?
Chi Hoet:
Karena ini hari CIO KO, di Vihara atau Kelenteng diadakan pesta CIO KO, sekalian bagi-bagi makan dan untuk fakir miskin dan bagi Roh yang ringan dosanya diizinkan keluar dari Neraka untuk terima sedekah.
Yang Shen:
Oh begitu, di depan Pejabat dan Jendral sudah menyambut kita.
Pejabat:
Selamat datang lagi. Karena Chit Gwee ketemu hari CIO KO di Alam Baka berikan kebebasan. Sehingga agak kacau suasananya, harap kalian maklum.
Chi Hoet:
Tidak apa, justru kami yang selalu merepoti, harap Pejabat dan Jendral maklum.
Pejabat:
Karena ini Titah untuk mengarang buku, jasapun besar, mana berani melanggar. Silahkan cepat masuk ke dalam Neraka untuk meninjau.
Yang Shen:
Terima kasih, di dalam terdengar suara jeritan.
Chi Hoet:
Yang dihukum di Neraka Congkel Hati adalah Roh yang berdosa berat, maka tidak dibebaskan, dan tidak bisa menikmati suasana bebas dan terima sedekah di dunia.
Pejabat:
Hari ini saya keluarkan Roh dosa yang lain untuk menceritakan kisah mereka.
Roh:
Ya, waktu di dunia saya kerjanya di bagian luar di perusahaan, tiap hari mengorder di luar kota. Sering menginap di hotel dan kenal seorang calo tukang main, lalu sayapun diajaknya. Mula-mula hanya iseng, namun akhirnya jadi ketagihan, kalau tidak main sehari rasanya gatal, hatipun penasaran, akhirnya menjadi kebiasaan, walau kerja hasilnya lumayan namun karena sering kalah main, tidak bisa balik modal, habis-habisan dan meminjam uang disana-sini, tidak mengurus rumah tangga lagi, hidup begitu terus sampai umur 43 tahun. Waktu habis minum saya mengendarai motor, terjadi tabrakan dan sayapun meninggal, Roh saya dikawal ke Neraka, baru tahu umur saya dikurangi 5 tahun. Setelah disidang di Tingkat Pertama sampai ke-Lima. Shen Lo Wuang marah-marah, dan menghukum saya ke Neraka Congkel Hati selam 13 tahun, tiap hari dibelah dada dan dicongkel hati yang suka berjudi, sungguh tersiksa. Harap manusia jangan suka berjudi, di Neraka paling pantang tukang judi, begitu Shen Lo Wuang lihat terhukum, tukang judi akan dikawal duluan dan dihukum cambuk 100 kali dengan papan, baru disidang lagi. Tukang judi pantatnya paling keras karena tiap hari duduk di meja judi, kurang olah raga, pantat itu harus dipukul biar berolah raga sedikit, sudah terhina, kulit pantatpun sakit, sungguh sakit. Mohon Chi Hoet tolong saya.
Chi Hoet:
Tukang judi paling kejam, kamu tidak usah memohon pada saya dengan tangan kotor, terimalah hukuman.
Pejabat:
Kamu jangan sembarangan memohon ampun, setelah menyembuhkan hati yang suka berjudi, kamu akan diserahkan ke Neraka Panggang Jari untuk dihukum disana, siapa suruh kamu hidup dengan hobby main judi, setelah mati terimalah pembalasan ini, jangan menyalahkan orang lain. Roh kedua cepat ceritakan dosamu.
Roh:
Begitu banyak orang, saya malu cerita jadinya. Setelah berumah tangga, sifat saya yang suka menyeleweng senang bergaul dengan pria, berbuat mesum, mencari kesenangan, kalau dihitung teman pria saya ada lima orang, sering berjanji dan berhubungan di luar, suami saya sama sekali tidak tahu. Umur 54 tahun saya meninggal karena sakit jantung. Roh saya dikawal oleh si Hitam dan si Putih, setelah dicerminkan dosa saya yang memalukan itu, saya tidak bisa memungkiri, saya mengaku dan diserahkan ke Tingkat ke-Lima dan dihukum dalam Neraka Congkel Hati selama 20 tahun, tiap hari hati terasa sakit dicongkel, mau menyesalpun sudah terlamat, mohon Chi Hoet bisa minta tolong pada Yiam Wong mengampuni dosa saya.
Chi Hoet:
Sebagai wanita, harus menjaga citra sebagai wanita, suka berbuat amoral namun tidak suka berbuat kebaikan, saya tidak bisa membantu.
Pejabat:
Chi Hoet tidak usah meladeni dia, waktu masih hidup suka berbuat amoral, maka "hati yang suka berbuat amoral" harus dicongkel, karena ini akibat perbuatan kamu, mau minta tolong pada Chi Hoet harus waktu masih hidup, mohon pada Dewa atau Budha, mungkin bisa dikurangi dosamu, kalau sampai mati tidak menyesal, sekarang tidak bisa diampuni lagi.
Chi Hoet:
Benar apa yang dikatakan Pejabat, setiap orang yang suka judi atau berbuat amoral, harus cepat-cepat insyaf, lakukan amal kebaikan dan berjanji banyak mencetak buku Mengelilingi Alam Baka, dosamu bisa dihapuskan. Waktu sudah tiba, Yang Shen siap untuk pulang.
Yang Shen:
Siap, banyak terima kasih atas petunjuk Pejabat dan Jendral, kami mau permisi.
Pejabat:
Para Jendral berbaris, antarkan tamu.
Chi Hoet:
Yang Shen cepat naik ke Teratai, siap pulang.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar