BAB
55
MENGUNJUNGI
TINGKAT KE-SEPULUH BERJUMPA CHUAN LUN WUANG
TAHUN
1978, GO GWEE CHE KAUW
|
Chi Hoet:
|
Meninjau di Alam Baka sudah sampai
ke Tingkat Sepuluh, buku MENGELILINGI ALAM BAKA sudah mendekati tamat namun
tamatnya sadis suaranya, itu karena berisiknya suara RODA PERPUTARAN, para
umat diputar sampai mabuk, juga linglung sudah tidak mengenal timur dan barat
atau arah selatan atau utara, karena itulah setelah umat lahir kembali ke
Alam Dunia, merekapun sudah lupa keadaan Kehidupan Yang Lalu, untuk itu
sebagai pertapa, jika tanya kepada diri sendiri SIAPAKAH SAYA INI SEBENARNYA,
jika bisa tahu KAU ADALAH SIAPA, maka dia sudah berhasil dari pertapaannya,
hari ini siap berkeliling Alam Baka. Yang Shen naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Tunggu dulu, saya mau tanya Guru,
ada orang tanya pada saya, jika mau mencetak buku Mengelilingi Alam Baka,
jika ada permintaan harus memohon di depan DEWA DAPUR, namun di dunia
semuanya sekarang sudah menggunakan kompor gas, di dapur tempat masak bukan
terbuat dari batu atau tanah liat seperti yang terdapat di zaman dahulu,
apakah DEWA DAPUR masih ada?
|
Chi Hoet:
|
Perubahannya bangunan rumah
sekarang dari rumah kayu sampai rumah bertembok semen hingga bertingkat, isi
di dalamnya tetap manusia, Dewa Dapur tidak akan hilang hanya karena
perubahan dapur karena perlengkapan kompor gas, justru perlengkapan semakin
baik, tidak seperti zaman dahulu yang penuh asap kayu bakar, Dewa lebih suka
turun ke rumah itu, setiap makanan manusia semuanya dibuat di dapur, karena
makanan maupun minuman manusia baru bisa hidup, yang mengatur semuanya ini
adalah Dewa Dapur kompor gas, kompor minyak sama penggunaannya, bisa
menyalakan api untuk memasak, karena itu Dewa Dapur juga bisa disebut Dewa
Api atau Huo Thek Sin Ciun, contohnya Dewa Lampu, dahulu menyalakan lampu
minyak, kini dinyalakan dengan lampu listrik, tidak akan mempengaruhi
kedatangan Dewa di Kelenteng maupun di Vihara, harus ingat biar zaman mau
maju seperti apa, jika Rohani manusia tidak hilang, maka selamanya Dewa ada
di samping kiri dan kanan kamu.
|
Yang Shen:
|
Oh begitu, biar perlengkapan dapur
mau modern kayak apa jika mau masak tetap menggunakan bumbu masak dapur. Saya
sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Sudah tiba, cepat turun.
|
Yang Shen:
|
Di depan Istana Tingkat Sepuluh
banyak manusia berkumpul seperti mau menyambut kita.
|
Chi Hoet:
|
Ya, Tingkat Sepuluh Chuan Lun
Wuang telah memimpin pasukannya menyambut kita, cepat kau berikan salam.
|
Yang Shen:
|
Salam jumpa Chuan Lun Wuang, saya
adalah Yang Shen dari Tai Chung Vihara Shen Shien, atas Titah keliling Alam
Baka untuk mengarang buku, kini tiba di Tingkat Sepuluh, harap Yiam Wong bisa
banyak membantu.
|
Yiam Wong:
|
Tidak usah sungkan, kalian berdua
keliling Alam Neraka dari Tingkat Pertama sampai Tingkat Sepuluh, sungguh
perjalanan yang melelahkan, namun karena tugas juga berjasa besar, cepat ikut
ke dalam Istana istirahat sebentar.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih Yiam Wong.
|
Chi Hoet:
|
Karena waktunya terbatas, saya
pikir tidak usah istirahat lagi, kita langsung mengajak Yang Shen meninjau
daerah-daerah Tingkat Sepuluh, bagaimana pendapat Yiam Wong?
|
Yang Shen:
|
Para Roh dosa di Tingkat Sepuluh
paling istimewa banyaknya, tingkatan lain tidak terlihat suasana yang begitu
ramai, ini apa sebabnya?
|
Yiam Wong:
|
Istana ini adalah tingkat yang
terakhir yang terdapat di Alam Baka, tugasnya mengurus Roh dosa yang akan
Reinkarnasi ke dunia dan merupakan perbatasan untuk menuju ke Alam Dunia,
semua Roh dosa pada berkumpul disini, juga kerjaan di Tingkat Sepuluhpun
paling sibuk, saya akan mengajak Yang Shen meninjau ke Panggung Melihat
Kehidupan.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih, panggung ini sungguh
tinggi, tangga-tangga melingkar sehingga menembus ke atas awan, sungguh lelah
menaikinya.
|
Chi Hoet:
|
Saya akan membantu kamu naik ke
atas.
|
Yang Shen
|
Terima kasih atas bantuan
Guru.
|
Chi Hoet:
|
Mau naik tangga Langit harus
menggunakan tenaga seperti bertapa, jika tidak ingin maju mana bisa ke atas.
|
Yang Shen
|
Sudah sampai di atas, dari
panggung atas melihat ke bawah hanya terdengar suara yang berbisik, hanya
nampak bayangan, tidak kelihatan apa-apa, itu tempat apa?
|
Chi Hoet:
|
Mau naik ke Panggung Melihat Kehidupan,
harus melalui 360 tingkat tangga ini, merangkap hitungan satu minggu sekarang
kita berada di Panggung Langit, sudah jauh dari Alam Baka, bayangan yang
dilihat oleh kamu itu adalah empat benua yang terdapat di Alam Dunia, karena
kedua matamu belum murni benar, maka terbatas kelihatannya, saya akan
melemparkan satu Mutiara Sinar.
|
Yang Shen:
|
Begitu Mutiara Sinar Guru
dilempar, kinipun terang dalam kegelapan, pemandangan di depan sudah jelas
kelihatan, seperti berada di atas Langit, melihat keadaan di bawah muka
dunia, disana sepertinya tempat tinggal orang Amerika, keberadaannya manusia
beserta bangunannya seperti menonton film dalam bioskop.
|
Chi Hoet:
|
Tidak salah, itulah negaranya
Amerika, di Panggung Langit bisa jelas melihat keadaan empat besar benua ini
juga kelihatan roda berputar di Tingkat Sepuluh seperti memancarkan
bunga-bunga, jatuh dan dilahirkan di seluruh pelosok dunia, bisa kelihatan
dari Panggung Langit ini, mari kita turun.
|
Yang Shen:
|
Baiklah.
|
Chi Hoet:
|
Karena waktunya terbatas, lain kali
baru kita meninjau ke Tingkat Sepuluh, mohon diri pada Yiam Wong.
|
Yiam Wong:
|
Waktunya sudah tiba, sayapun tidak
bisa memaksa, perintahkan seluruh Pejabat berbaris mengantarkan tamu.
|
Chi Hoet:
|
Yang Shen naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Saya sudah duduk, silahkan Guru
berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Vihara Shen Shien telah tiba, Yang
Shen turun, Roh kembali ke badan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar