Selasa, 07 Mei 2013

BAB 55 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA


BAB 55
MENGUNJUNGI TINGKAT KE-SEPULUH BERJUMPA CHUAN LUN WUANG
TAHUN 1978, GO GWEE CHE KAUW



Chi Hoet:
Meninjau di Alam Baka sudah sampai ke Tingkat Sepuluh, buku MENGELILINGI ALAM BAKA sudah mendekati tamat namun tamatnya sadis suaranya, itu karena berisiknya suara RODA PERPUTARAN, para umat diputar sampai mabuk, juga linglung sudah tidak mengenal timur dan barat atau arah selatan atau utara, karena itulah setelah umat lahir kembali ke Alam Dunia, merekapun sudah lupa keadaan Kehidupan Yang Lalu, untuk itu sebagai pertapa, jika tanya kepada diri sendiri SIAPAKAH SAYA INI SEBENARNYA, jika bisa tahu KAU ADALAH SIAPA, maka dia sudah berhasil dari pertapaannya, hari ini siap berkeliling Alam Baka. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Tunggu dulu, saya mau tanya Guru, ada orang tanya pada saya, jika mau mencetak buku Mengelilingi Alam Baka, jika ada permintaan harus memohon di depan DEWA DAPUR, namun di dunia semuanya sekarang sudah menggunakan kompor gas, di dapur tempat masak bukan terbuat dari batu atau tanah liat seperti yang terdapat di zaman dahulu, apakah DEWA DAPUR masih ada?
Chi Hoet:
Perubahannya bangunan rumah sekarang dari rumah kayu sampai rumah bertembok semen hingga bertingkat, isi di dalamnya tetap manusia, Dewa Dapur tidak akan hilang hanya karena perubahan dapur karena perlengkapan kompor gas, justru perlengkapan semakin baik, tidak seperti zaman dahulu yang penuh asap kayu bakar, Dewa lebih suka turun ke rumah itu, setiap makanan manusia semuanya dibuat di dapur, karena makanan maupun minuman manusia baru bisa hidup, yang mengatur semuanya ini adalah Dewa Dapur kompor gas, kompor minyak sama penggunaannya, bisa menyalakan api untuk memasak, karena itu Dewa Dapur juga bisa disebut Dewa Api atau Huo Thek Sin Ciun, contohnya Dewa Lampu, dahulu menyalakan lampu minyak, kini dinyalakan dengan lampu listrik, tidak akan mempengaruhi kedatangan Dewa di Kelenteng maupun di Vihara, harus ingat biar zaman mau maju seperti apa, jika Rohani manusia tidak hilang, maka selamanya Dewa ada di samping kiri dan kanan kamu.
Yang Shen:
Oh begitu, biar perlengkapan dapur mau modern kayak apa jika mau masak tetap menggunakan bumbu masak dapur. Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Di depan Istana Tingkat Sepuluh banyak manusia berkumpul seperti mau menyambut kita.
Chi Hoet:
Ya, Tingkat Sepuluh Chuan Lun Wuang telah memimpin pasukannya menyambut kita, cepat kau berikan salam.
Yang Shen:
Salam jumpa Chuan Lun Wuang, saya adalah Yang Shen dari Tai Chung Vihara Shen Shien, atas Titah keliling Alam Baka untuk mengarang buku, kini tiba di Tingkat Sepuluh, harap Yiam Wong bisa banyak membantu.
Yiam Wong:
Tidak usah sungkan, kalian berdua keliling Alam Neraka dari Tingkat Pertama sampai Tingkat Sepuluh, sungguh perjalanan yang melelahkan, namun karena tugas juga berjasa besar, cepat ikut ke dalam Istana istirahat sebentar.
Yang Shen:
Terima kasih Yiam Wong.
Chi Hoet:
Karena waktunya terbatas, saya pikir tidak usah istirahat lagi, kita langsung mengajak Yang Shen meninjau daerah-daerah Tingkat Sepuluh, bagaimana pendapat Yiam Wong?
Yang Shen:
Para Roh dosa di Tingkat Sepuluh paling istimewa banyaknya, tingkatan lain tidak terlihat suasana yang begitu ramai, ini apa sebabnya?
Yiam Wong:
Istana ini adalah tingkat yang terakhir yang terdapat di Alam Baka, tugasnya mengurus Roh dosa yang akan Reinkarnasi ke dunia dan merupakan perbatasan untuk menuju ke Alam Dunia, semua Roh dosa pada berkumpul disini, juga kerjaan di Tingkat Sepuluhpun paling sibuk, saya akan mengajak Yang Shen meninjau ke Panggung Melihat Kehidupan.
Yang Shen:
Terima kasih, panggung ini sungguh tinggi, tangga-tangga melingkar sehingga menembus ke atas awan, sungguh lelah menaikinya.
Chi Hoet:
Saya akan membantu kamu naik ke atas.
Yang Shen
Terima kasih atas bantuan Guru.                                              
Chi Hoet:
Mau naik tangga Langit harus menggunakan tenaga seperti bertapa, jika tidak ingin maju mana bisa ke atas.
Yang Shen
Sudah sampai di atas, dari panggung atas melihat ke bawah hanya terdengar suara yang berbisik, hanya nampak bayangan, tidak kelihatan apa-apa, itu tempat apa?
Chi Hoet:
Mau naik ke Panggung Melihat Kehidupan, harus melalui 360 tingkat tangga ini, merangkap hitungan satu minggu sekarang kita berada di Panggung Langit, sudah jauh dari Alam Baka, bayangan yang dilihat oleh kamu itu adalah empat benua yang terdapat di Alam Dunia, karena kedua matamu belum murni benar, maka terbatas kelihatannya, saya akan melemparkan satu Mutiara Sinar.
Yang Shen:
Begitu Mutiara Sinar Guru dilempar, kinipun terang dalam kegelapan, pemandangan di depan sudah jelas kelihatan, seperti berada di atas Langit, melihat keadaan di bawah muka dunia, disana sepertinya tempat tinggal orang Amerika, keberadaannya manusia beserta bangunannya seperti menonton film dalam bioskop.
Chi Hoet:
Tidak salah, itulah negaranya Amerika, di Panggung Langit bisa jelas melihat keadaan empat besar benua ini juga kelihatan roda berputar di Tingkat Sepuluh seperti memancarkan bunga-bunga, jatuh dan dilahirkan di seluruh pelosok dunia, bisa kelihatan dari Panggung Langit ini, mari kita turun.
Yang Shen:
Baiklah.
Chi Hoet:
Karena waktunya terbatas, lain kali baru kita meninjau ke Tingkat Sepuluh, mohon diri pada Yiam Wong.
Yiam Wong:
Waktunya sudah tiba, sayapun tidak bisa memaksa, perintahkan seluruh Pejabat berbaris mengantarkan tamu.
Chi Hoet:
Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien telah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar