BAB
29
KUNJUNGAN
KETIGA NERAKA KECIL KUMBANG BERACUN
TAHUN
1977, SI GWEE CHE SA
|
||||||
Chi Hoet:
|
Dewa turun menjelma untuk menolong
manusia, namun dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga
merusak citra Dewa, dosa begini harus dihukum berat. Tukang meramal menyebut
dirinya Mulut Besi, tetapi sesungguhnya menggigit orang tidak terlihat darah,
mulut yang bagaikan mulut macan sungguh berbahaya, mereka juga merusak citra
Guru ahli ramal. Kuei Ku Sian Shi setelah mati dihukum berat oleh Yiam Wong,
kemudian hari Reinkarnasi menjadi burung di hutan, biar ci-ci-ca-ca untuk
meramal cuaca. Siap berkeliling Alam Baka lagi, Yang Shen naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Hari ini sungguh panas, tidak tahu
perjalanan ke Alam Baka akan jauh atau tidak?
|
Chi Hoet:
|
Hawanya dingin akan membuat kamu
gemetar, cepat naik ke Teratai, jangan banyak menunda waktu.
|
Yang Shen:
|
Ya, saya sudah duduk, silahkan
berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Sudah tiba, turun.
|
Yang Shen:
|
Hari-hari berkunjung lagi ke
Neraka Kumbang Beracun. Pejabat dan Jendral sudah menyambut kita.
|
Chi Hoet:
|
Karena di dunia banyak penjahat
melakukan kejahatan atas nama Dewa sehingga mencemarkan nama baik Dewa, maka
kita sampai tiga kali kesini mencari bahan untuk menasehati manusia.
|
Pejabat:
|
Kalian ikut saya ke dalam minum
teh dulu ya.
|
Yang Shen:
|
Hari ini agak terlambat tiba
disini, jangan membuang waktu lagi.
|
Pejabat:
|
Kalau begitu Chi Hoet dan Yang
Shen silahkan masuk ke dalam.
|
Yang Shen:
|
Kumbang beracun penuh dalam
ruangan, menetap Roh-roh dosa sebagai kandangnya, namun ini bukan membuat
madu, tapi menyemprotkan cairan racun.
|
Chi Hoet:
|
Dimana kehidupan sudah cukup makan
kemanisan, sekarang merasakan pahitnya racun.
|
Yang Shen:
|
Semua Roh dosa menjerit kesakitan,
mau lari tidak ada jalan.
|
Chi Hoet:
|
Ini namanya, di Surga ada jalan
dia tidak mau kesana, Neraka tidak ada pintu, namun memaksa kemari.
|
Pejabat:
|
Di dunia banyak ketua Kelenteng
menjual nama Dewa untuk menipu atau melakukan kejahatan yang lain, masyarakat
memprotes, benar-benar mencemarkan nama baik tempat suci. Di Neraka Kumbang
Beracun, Roh dosa makin bertambah banyak, sungguh memalukan. Saya akan
memanggil beberapa Roh dosa yang bisa mewakilkan dosa yang telah mereka
lakukan. Ceritakan perbuatan mereka agar tercantum dalam buku.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih atas bantuan Pejabat,
supaya tugas kami cepat selesai.
|
Pejabat:
|
Ini memang kewajiban kami, tidak
usah sungkan, suruh Jendral mengeluarkan dua Roh. Cepat ceritakan dosamu
mengapa sampai dihukum disini.
|
Roh:
|
Di dunia saya hidup sebagai
manusia yang bisa kemasukan Dewa di Tai Chung di Kelenteng A. Mula-mula Dewa
benar-benar masuk ke dalam badan saya untuk mengobati orang yang sakit dan
sangat manjur, sehingga banyak orang yang tertolong. Melihat orang yang
datang ke Kelenteng semakin banyak, waktu Dewa tidak turun, saya pura-pura
kemasukan, membohongi umat ini bahwa dia sudah diganggu setan atau kena
pantangan anu, harus dikias baru bisa sembuh dan sebagainya, tapi orang butuh
pertolongan harus banyak bakar uang kertas, dihargai oleh saya 1000, 2000
atau 3000 Dollar, dengan alasan petunjuk Dewa. Maka saya mendapat banyak
uang, bisa beli rumah, gedung, hidup bersenang-senang, setelah meninggal
dikawal prajurit Alam Baka ke Tingkat ke-Empat. Yiam Wong marah besar, Yiam
Wong bilang "Kamu bisa kemasukan atas nama Dewa seharusnya berbuat
kebaikan, menolong sesama, tapi kamu jual nama Dewa untuk memperoleh
kekayaan, sekarang ditimbang jasa kebaikan dan kejahatan ternyata kejahatan
lebih berat, maka kamu harus dihukum. Kini setiap hari badan digigit kumbang
beracun, sungguh sakit, waktu hidup biar dibacok pisau atau golok tidak
mempan. Sekarang digigit sekali oleh Kumbang beracun rasanya seperti ditusuk
jarum, sakitnya sampai ke hulu hati, menyesal sudah terlambat. Kirim salam
buat orang yang bisa kemasukan, harus berbuat kebaikan untuk menolong sesama,
jangan seperti saya dihukum berat.
|
Chi Hoet:
|
Bisa kemasukan Dewa ke badan untuk
menolong manusia sebenarnya tradisi ajaran TAO untuk membantu mengobati
penyakit yang tidak bisa diobati oleh dokter, maka digunakan tenaga ajaibnya
Dewa. Ini sebetulnya kebaikan Langit yang masih menyayangi umatnya, namun
kalau dipergunakan untuk mencari kekayaan, akan berbalik tujuan Langit dan
disebut dosa, tapi kalau hanya kemasukan untuk menolong manusia, untuk cari
makan, menerima uang pemberian orang lain secara suka rela, masih tidak
apa-apa, namun kalau dipergunakan untuk secara jual beli, bisa kemasukan Dewa
akan jadi kemasukan setan, hukum di Alam Dunia tidak mengijinkannya, apalagi
hukum di Alam Baka.
|
Pejabat:
|
Suruh Roh kedua ceritakan dosanya
yang telah dilakukan.
|
Roh:
|
Waktu di dunia saya adalah Tukang
Meramal nasib, suka menyelidiki ilmu ramalan yang menjadi pegangan kehidupan
saya untuk mencari sesuap nasi. Pada suatu hari, karena tamu sepi, kebetulan
ada seorang pemuda minta saya meramalkan nasibnya, saya lihat pakaiannya dia
seperti orang pendatang, maka saya berkata bahwa dia dalam waktu dekat akan
mendapat kecelakaan dan harus dikias, kalau tidak masa depannya akan suram,
kalau saya merayu dia bahwa saya mengerti ilmu-ilmu untuk merubah nasibnya.
Pemuda itu jadi percaya maka masuklah dia ke perangkap saya, setelah
sembahyang maka saya minta imbalan yang tinggi 1500 Dollar. Kemudian hari
saya suka mempergunakan jurus ini untuk menipu uang orang. Setelah meninggal,
Yiam Wong memaki saya bahwa saya mengerti ilmu meramal bukan memberikan
petunjuk untuk membantu orang lain, tapi untuk menipu, hingga saya dihukum
tiga tahun lebih, masih terdapat banyak sisa hari untuk saya rasakan hukuman
ini. Kumbang tidak memberikan madu namun menyuntikan racun, badan saya sangat
sakit, gatal, bengkak, menyesal kenapa saya bisa berbuat dosa ini.
|
Chi Hoet:
|
Waktu masih hidup pintar merayu,
berkata kamu mengerti segala ilmu, bisa merubah nasib seseorang segala,
sebetulnya seperti seekor kumbang beracun saja, menolong orang sedikit namun
lebih banyak mencelakakan orang, maka dapat pembalasan ini, nasehati bagi
tukang ramal di dunia, harus menggunakan pelajarannya untuk menasehati orang,
dan memberikan petunjuk untuk orang yang sedang kebingungan, maka bisa
mendapat jasa kebaikan. Kalau meramal sembarangan saja, meramal uang di
kantong orang, maka tidak pantas disebut peramal dan bagiannya ada di Neraka.
Sudah tiba waktunya, kami mau pulang.
|
Yang Shen:
|
Bolehkah bertanya Alam Dunia,
tentang dukun-dukun palsu. Apakah dukun palsu kalau meninggal akan dihukum
disini juga?
|
Pejabat:
|
Tidak pasti, ada yang khusus
memperkosa, yang istimewa akan dihukum di Neraka lain, yang dihukum disini hanya
sebagian saja.
|
Yang Shen:
|
Karena terbatasnya waktu, terima
kasih atas petunjuk Pejabat dan Jendral, kami permisi.
|
Pejabat:
|
Antar tamu.
|
Chi Hoet:
|
Terima kasih Alam Dunia. Yang Shen
siap pulang, naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Saya sudah duduk, silahkan Guru
berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang
Shen turun, Roh kembali ke badan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar