Kamis, 02 Mei 2013

BAB 29 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA


BAB 29
KUNJUNGAN KETIGA NERAKA KECIL KUMBANG BERACUN
TAHUN 1977, SI GWEE CHE SA















Chi Hoet:
Dewa turun menjelma untuk menolong manusia, namun dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga merusak citra Dewa, dosa begini harus dihukum berat. Tukang meramal menyebut dirinya Mulut Besi, tetapi sesungguhnya menggigit orang tidak terlihat darah, mulut yang bagaikan mulut macan sungguh berbahaya, mereka juga merusak citra Guru ahli ramal. Kuei Ku Sian Shi setelah mati dihukum berat oleh Yiam Wong, kemudian hari Reinkarnasi menjadi burung di hutan, biar ci-ci-ca-ca untuk meramal cuaca. Siap berkeliling Alam Baka lagi, Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Hari ini sungguh panas, tidak tahu perjalanan ke Alam Baka akan jauh atau tidak?
Chi Hoet:
Hawanya dingin akan membuat kamu gemetar, cepat naik ke Teratai, jangan banyak menunda waktu.
Yang Shen:
Ya, saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, turun.
Yang Shen:
Hari-hari berkunjung lagi ke Neraka Kumbang Beracun. Pejabat dan Jendral sudah menyambut kita.
Chi Hoet:
Karena di dunia banyak penjahat melakukan kejahatan atas nama Dewa sehingga mencemarkan nama baik Dewa, maka kita sampai tiga kali kesini mencari bahan untuk menasehati manusia.
Pejabat:
Kalian ikut saya ke dalam minum teh dulu ya.
Yang Shen:
Hari ini agak terlambat tiba disini, jangan membuang waktu lagi.
Pejabat:
Kalau begitu Chi Hoet dan Yang Shen silahkan masuk ke dalam.
Yang Shen:
Kumbang beracun penuh dalam ruangan, menetap Roh-roh dosa sebagai kandangnya, namun ini bukan membuat madu, tapi menyemprotkan cairan racun.
Chi Hoet:
Dimana kehidupan sudah cukup makan kemanisan, sekarang merasakan pahitnya racun.
Yang Shen:
Semua Roh dosa menjerit kesakitan, mau lari tidak ada jalan.
Chi Hoet:
Ini namanya, di Surga ada jalan dia tidak mau kesana, Neraka tidak ada pintu, namun memaksa kemari.
Pejabat:
Di dunia banyak ketua Kelenteng menjual nama Dewa untuk menipu atau melakukan kejahatan yang lain, masyarakat memprotes, benar-benar mencemarkan nama baik tempat suci. Di Neraka Kumbang Beracun, Roh dosa makin bertambah banyak, sungguh memalukan. Saya akan memanggil beberapa Roh dosa yang bisa mewakilkan dosa yang telah mereka lakukan. Ceritakan perbuatan mereka agar tercantum dalam buku.
Yang Shen:
Terima kasih atas bantuan Pejabat, supaya tugas kami cepat selesai.
Pejabat:
Ini memang kewajiban kami, tidak usah sungkan, suruh Jendral mengeluarkan dua Roh. Cepat ceritakan dosamu mengapa sampai dihukum disini.
Roh:
Di dunia saya hidup sebagai manusia yang bisa kemasukan Dewa di Tai Chung di Kelenteng A. Mula-mula Dewa benar-benar masuk ke dalam badan saya untuk mengobati orang yang sakit dan sangat manjur, sehingga banyak orang yang tertolong. Melihat orang yang datang ke Kelenteng semakin banyak, waktu Dewa tidak turun, saya pura-pura kemasukan, membohongi umat ini bahwa dia sudah diganggu setan atau kena pantangan anu, harus dikias baru bisa sembuh dan sebagainya, tapi orang butuh pertolongan harus banyak bakar uang kertas, dihargai oleh saya 1000, 2000 atau 3000 Dollar, dengan alasan petunjuk Dewa. Maka saya mendapat banyak uang, bisa beli rumah, gedung, hidup bersenang-senang, setelah meninggal dikawal prajurit Alam Baka ke Tingkat ke-Empat. Yiam Wong marah besar, Yiam Wong bilang "Kamu bisa kemasukan atas nama Dewa seharusnya berbuat kebaikan, menolong sesama, tapi kamu jual nama Dewa untuk memperoleh kekayaan, sekarang ditimbang jasa kebaikan dan kejahatan ternyata kejahatan lebih berat, maka kamu harus dihukum. Kini setiap hari badan digigit kumbang beracun, sungguh sakit, waktu hidup biar dibacok pisau atau golok tidak mempan. Sekarang digigit sekali oleh Kumbang beracun rasanya seperti ditusuk jarum, sakitnya sampai ke hulu hati, menyesal sudah terlambat. Kirim salam buat orang yang bisa kemasukan, harus berbuat kebaikan untuk menolong sesama, jangan seperti saya dihukum berat.
Chi Hoet:
Bisa kemasukan Dewa ke badan untuk menolong manusia sebenarnya tradisi ajaran TAO untuk membantu mengobati penyakit yang tidak bisa diobati oleh dokter, maka digunakan tenaga ajaibnya Dewa. Ini sebetulnya kebaikan Langit yang masih menyayangi umatnya, namun kalau dipergunakan untuk mencari kekayaan, akan berbalik tujuan Langit dan disebut dosa, tapi kalau hanya kemasukan untuk menolong manusia, untuk cari makan, menerima uang pemberian orang lain secara suka rela, masih tidak apa-apa, namun kalau dipergunakan untuk secara jual beli, bisa kemasukan Dewa akan jadi kemasukan setan, hukum di Alam Dunia tidak mengijinkannya, apalagi hukum di Alam Baka.
Pejabat:
Suruh Roh kedua ceritakan dosanya yang telah dilakukan.
Roh:
Waktu di dunia saya adalah Tukang Meramal nasib, suka menyelidiki ilmu ramalan yang menjadi pegangan kehidupan saya untuk mencari sesuap nasi. Pada suatu hari, karena tamu sepi, kebetulan ada seorang pemuda minta saya meramalkan nasibnya, saya lihat pakaiannya dia seperti orang pendatang, maka saya berkata bahwa dia dalam waktu dekat akan mendapat kecelakaan dan harus dikias, kalau tidak masa depannya akan suram, kalau saya merayu dia bahwa saya mengerti ilmu-ilmu untuk merubah nasibnya. Pemuda itu jadi percaya maka masuklah dia ke perangkap saya, setelah sembahyang maka saya minta imbalan yang tinggi 1500 Dollar. Kemudian hari saya suka mempergunakan jurus ini untuk menipu uang orang. Setelah meninggal, Yiam Wong memaki saya bahwa saya mengerti ilmu meramal bukan memberikan petunjuk untuk membantu orang lain, tapi untuk menipu, hingga saya dihukum tiga tahun lebih, masih terdapat banyak sisa hari untuk saya rasakan hukuman ini. Kumbang tidak memberikan madu namun menyuntikan racun, badan saya sangat sakit, gatal, bengkak, menyesal kenapa saya bisa berbuat dosa ini.
Chi Hoet:
Waktu masih hidup pintar merayu, berkata kamu mengerti segala ilmu, bisa merubah nasib seseorang segala, sebetulnya seperti seekor kumbang beracun saja, menolong orang sedikit namun lebih banyak mencelakakan orang, maka dapat pembalasan ini, nasehati bagi tukang ramal di dunia, harus menggunakan pelajarannya untuk menasehati orang, dan memberikan petunjuk untuk orang yang sedang kebingungan, maka bisa mendapat jasa kebaikan. Kalau meramal sembarangan saja, meramal uang di kantong orang, maka tidak pantas disebut peramal dan bagiannya ada di Neraka. Sudah tiba waktunya, kami mau pulang.
Yang Shen:
Bolehkah bertanya Alam Dunia, tentang dukun-dukun palsu. Apakah dukun palsu kalau meninggal akan dihukum disini juga?
Pejabat:
Tidak pasti, ada yang khusus memperkosa, yang istimewa akan dihukum di Neraka lain, yang dihukum disini hanya sebagian saja.
Yang Shen:
Karena terbatasnya waktu, terima kasih atas petunjuk Pejabat dan Jendral, kami permisi.
Pejabat:
Antar tamu.
Chi Hoet:
Terima kasih Alam Dunia. Yang Shen siap pulang, naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar