Selasa, 07 Mei 2013

BAB 34 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA



BAB 34
KUNJUNGAN KETIGA DI NERAKA CONGKEL HATI KETEMU BULAN TUJUH 
(CHIT GWEE) PINTU HANTU DIBUKA
TAHUN 1977, CHIT GWEE CHE SA













Chi Hoet:
Bulan Chit Gwee Pintu Hantu dibuka, sanak saudara datang ke Alam Dunia untuk berjalan-jalan, maka bulan Chit Gwee juga dipanggil Bulan Hantu, mau melakukan segala urusan banyak terdapat pantangan takut berurusan dengan Roh Hantu, kalau manusia di dunia bisa setiap saat senantiasa menghormati Hantu maupun Dewa, maka tidak akan berbuat kesalahan lagi, Pintu Hantu terbuka, tugas mengarang buku di Alam Baka sedikit banyak terganggu, namun ada saya disini setan akan minggir. Yang Shen tidak usah takut.
Yang Shen:
Setan juga jelmaan manusia aneh tidak aneh, yang aneh kita sendiri juga menjadi setan. Saya tidak takut pada mereka.
Chi Hoet:
Begitu lebih bagus, mari naik ke Teratai, siap berkeliling Alam Baka.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Di depan adalah Pintu Hantu, kini sudah dibuka, Roh pada berdesakan keluar, setiap Roh tampak gembira seperti telah menghisap hawa segar.
Chi Hoet:
Bulan Chit Gwee Pintu Hantu dibuka, setiap Roh dari daerah Penduduk Biasa bisa bergiliran keluar. Setiap orang seperti burung yang dibebaskan dalam kandangnya sehingga bersenang-senang menuju ke Alam Dunia.
Yang Shen:
Kenapa Roh itu melihat kita pada minggir semua?
Chi Hoet:
Karena kita mendapat Titah Giok Tee, bersinar memancar, maka Roh takut.
Yang Shen:
Apakah Roh di Alam Baka akan dibebaskan semua setiap bulan Chit Gwee.
Chi Hoet:
Oh tidak, bulan Chit Gwee Pintu Hantu terbuka hanya mengutamakan Roh dari Daerah Penduduk Biasa, karena Roh ini umumnya tidak punya dosa dan tidak punya jasa sehingga menetap di Daerah Penduduk Biasa. Kehidupan sama dengan manusia di dunia, hari biasa tidak boleh meninggalkan daerah itu, kecuali ketemu bulan Chit Gwee baru diizinkan untuk berlibur, bagi Roh dosa ada juga sebagian yang diizinkan pulang ke dunia, namun harus tepat tanggal 15 (Cap Go), maka di ajaran Budha terdapat hari CIO KO untuk Pejabat di Alam Baka, biasanya sudah ada hari yang tertentu untuk istirahat atau berlibur tidak ada pembatasan ini. Inilah sebagian kehidupan di Alam Baka. Yang Shen cepat naik ke Teratai, kita masih mau menuju ke Neraka Congkel Hati lagi.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Ya, Pejabat Neraka sudah datang menyambut, selamat berjumpa lagi Pejabat dan Jendral, hari ini kami mau merepotkan kalian lagi, harap dibantu.
Pejabat:
Tidak usah sungkan, kebetulan sekarang bulan Chit Gwee, di jalanan Alam Baka terjadi kemacetan, kalian berdua sungguh capek.
Chi Hoet:
Tidak apa-apa, kami sudah menyaksikan, melihat Roh pada riang gembira, ketahuilah betapa berharganya kebebasan itu.
Pejabat:
Kalian berdua silahkan masuk untuk meninjau, saya akan periksa berkas-berkas Roh dosa, yang bisa sebagai contoh perbuatan mereka untuk menasehati manusia.
Yang Shen:
Terima kasih, saya melihat Roh dosa yang dikurung di penjara kelihatannya lebih sedih dibanding hari biasa, kenapa ya?
Pejabat:
Karena ini bulan Chit Gwee, segala Roh yang tidak berdosa bisa bebas ke Alam Dunia bermain, Roh dosa disini mungkin waktu di dunia sudah tahu bahwa bulan Chit Gwee adalah bulan liburan untuk Roh Alam Baka dan mereka ingin bebas, namun sekarang tetap diborgol sehingga hilang kebebasan mereka, hati mendambakan kebebasan itu, namun prajurit Alam Baka tidak mengampuni, tetap melaksanakan hukuman mencongkel hati, karena itulah mereka jadi lebih sedih dibanding hari bisa, maka manusia di dunia harus berjaga-jaga, jadilah orang yang baik, banyak melakukan kebaikan, jangan berbuat dosa dan kejahatan, setelah meninggal masuk ke Neraka, tidak akan menemui hari yang terang apalagi kebebasan, sekarang saya akan pilih dua Roh dosa keluar untuk menceritakan dosanya.
Yang Shen:
Terima kasih, prajurit Alam Baka sungguh tidak kenal ampun, menggunakan pisau tajam untuk membelah dada sehingga darah berceceran, sungguh pemandangan yang sadis.
Pejabat:
Saya sudah mengeluarkan dua Roh dosa, cepat ceritakan dosamu pada Chi Hoet dan Yang Shen agar tercantum dalam buku untuk menyadarkan manusia.
Roh:
Sungguh malu kalau diceritakan karena istri saya sudah meninggal, namun nafsu birahi saya tetap membara, suatu hari di kebun luar kampung bertemu seorang gadis di jalan sendirian dan saya lihat di sekeliling tidak ada orang, lalu saya memeluk gadis itu dan menarik paksa ke dalam kebun tebu, gadis itu berontak terus, minta supaya saya membebaskan dia, namun saya sudah kemasukan hawa nafsu setan, menakut-nakuti dia jika tidak menyerah akan saya bunuh, akhirnya dia tidak berdaya dan saya memperkosanya. Sejak kejadian itu saya jadi menyesal, biarpun gadis itu tidak melaporkan pada polisi namun hati saya malu dan sering memarahi diri sendiri dan tidak lama kemudian saya dapat penyakit dan meninggal. Roh saya sampai di Alam Baka, Yiam Wong marah-marah, karena saya berterus terang atas kesalahan saya maka tidak dikawal ke Panggung Cermin Dosa, langsung diserahkan ke Tingkat Lima, dihukum ke Neraka Congkel Hati selama sepuluh tahun, sekarang sudah tersiksa empat tahun, setiap hari menyesali atas kekhilafan saya, namun sudah terlambat.
Pejabat:
Memperkosa seorang gadis, merusak kehormatan dia sungguh dosa yang besar, walaupun kamu sudah menyesal, namun dosa ini sudah terjadi, harus diketahui bahwa segala kejahatan urusan sexsuallah utamanya, kini kamu sudah masuk perangkap, tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, menasehati manusia di dunia untuk menghindari dosa ini, kalau melanggar harus cepat-cepat bersujud di depan Dewa Budha menyesali perbuatanya, mencetak buku Berkeliling di Alam Baka 1000 buku, kemungkinan akan dikurangi hukumannya. Kalau tidak di Nerakalah bagiannya. Sekarang Roh dosa ke-2, ceritakan degan jujur dosa yang kamu lakukan di dunia.
Roh:
Sekarang saya sungguh tersiksa, mau bilang apa, hanya karena pikiran yang menyesatkan saya sehingga berdosa besar, mohon Chi Kung Budha menolong saya.
Chi Hoet:
Kamu dulu sungguh bejat kelakuanmu, cukup membuat kamu bersenang-senang, sekarang sudah menerima pembalasannya. Saya mana bisa mengampuni kamu, mengakulah terus.
Roh:
Ya, Chi Hoet tidak mau menolong saya, saya juga tidak bisa berbuat apa-apa. Waktu saya masih hidup di dunia mencari nafkah sebagai supir taxi, karena waktu kecil kurang sekolah sehingga kelakuan saya cukup kurang ajar, melacur, main judi, mabuk-mabukan, lebih-lebih kehausan soal sex, di dalam mobil taxi saya tersedia kaset porno, jika bertemu penumpang wanita yang sendirian, saya sengaja menyetel kaset tersebut untuk menggoda, memang saya sering dimaki-maki namun perbuatan ini semau saya, suatu malam dapat wanita muda cantik yang sendirian, timbul keinginan saya, selain menyetel kaset porno, saya tambahkan kecepatan mobil, penumpang itu dibawa oleh saya sampai di luar kota dan saya memegang pisau mengancam dan akhirnya penumpang wanita tersebut saya perkosa, perbuatan begini sampai terjadi tiga kali saya lakukan, pada lima tahun yang lalu terjadi tabrakan sayapun mati. Roh saya diborgol oleh Kepala Sapi Berwajah Kuda ke Alam Baka, setelah disidang akhirnya diserahkan ke Tingkat ke-Lima, dihukum 30 tahun, tiap hari tersiksa, menyesal juga sudah terlambat.
Pejabat:
Roh ini sungguh berdosa besar, umurnya dikurangi 10 tahun dan cepat ditarik kembali ke Alam Baka, setelah habis dihukum disini akan dimasukkan ke Neraka APHI, tidak boleh Reinkarnasi lagi. Manusia harus waspada, sex adalah kejahatan utama, berbuat mesum, berhubungan yang tidak sah, memperkosa wanita atau menyetel kaset porno di dalam mobil untuk menggoda orang lain tidak akan diampuni di Alam Baka.
Chi Hoet:
Hukuman Congkel Hati lebih sadis dibanding hukuman yang lain, manusia janganlah berbuat kejahatan, menutupi hatinya, kalau Karma sudah tiba, mau menyesal sudah terlambat. Camkanlah itu. Waktu sudah habis, Yang Shen siap untuk pulang.
Yang Shen:
Terima kasih Pejabat dan Jendral.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar