Selasa, 07 Mei 2013

BAB 32 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA



BAB 32
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL CONGKEL HATI
TAHUN 1977, GO GWEE CAP LAK













Chi Hoet:
Budaya dan ajaran Cina, sebenarnya asal terkumpulnya dari hawa murni Langit dan Bumi sebab itu bisa bertahan lama, turun temurun tetap untuk kepercayaanya. Sayangnya manusia sekarang lebih condong kepada kenyataan melihat bukti terang, sehinga mengabaikan budaya sendiri mengikuti budaya barat, segala apapun ala kebarat-baratan sehingga melupakan leluhur sendiri, malu menjadi anak cucu keturunan ala timur. Apalagi sekarang zaman kemajuan manusia bisa sampai ke Bulan, menganggap manusia bisa melebihi Langit, tidak tahunya ini hanya ombak kecil dalam lautan besar, menggunakan alat canggih merusak Alam Dunia, akibatnya mencari penyakit sendiri, manusia harus hati-hati. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yiam Wong:
Selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen, kemari lagi, di jalanannya cepat.
Chi Hoet:
Hari ini mau merepotkan lagi, harap Yiam Wong tunjukan jalan.
Yiam Wong:
Tempo hari saya sudah bilang saya akan mengajak kalian meninjau Neraka Mencongkel Hati. Ikutilah saya, para Jendral mendampingi.
Yang Shen:
Terima kasih atas perhatian Yiam Wong, di depan Neraka Kecil ke-16 Congkel Hati sudah terdengar suara jeritan kesakitan, saya melihat pemandangan yang lebih sadis lagi.
Yiam Wong:
Para umat sudah merubah hati, maka di Neraka mau tidak mau hatinya harus dicongkel untuk diobati.
Yang Shen:
Pejabat Neraka sudah datang, saya mau memberikan salam.
Pejabat:
Menyambut yang mulia, Chi Hoet dan Yang Shen tiba kemari, kalau kami ada kekurangan, harap dimaklumi.
Yang Shen:
Saya mengikuti Guru kemari karena mau mencari bahan untuk dicantumkan dalam buku, harap banyak memberikan petunjuk.
Yiam Wong:
Suruh Jendral bukakan pintu.
Jendral:
Siap, sudah dibuka, silahkan meninjau.
Yang Shen:
Ai, tidak tega mendengarkan suara jeritan ini. Lihat prajurit setan menggunakan pisau yang tajam untuk membelah dada Roh dosa dan mencongkel hatinya, seperti membantai babi, congkel hati babi. Roh dosa diikat kencang di tiang kayu, dadanya terbelah, hanya sekali jeritan sudah pingsan, tidak tahu dosa apa yang mereka lakukan.
Pejabat:
Saya akan menyiram mereka dengan Air Mengembalikan Roh, biar sadar.
Yang Shen:
Sungguh ajaib, Roh disiram Air Mengembalikan Roh sadar lagi dan dadanya kembali seperti semula.
Pejabat:
Saya akan menyuruh beberapa Roh keluar dan menceritakan dosanya.
Yiam Wong:
Para Roh dosa dengarkan. Inilah Chi Kung Budha dan Yang Shen dari Tai Chung Vihara Shen Shien, kemari mencari bahan Alam Baka. Cepat ceritakan kepada mereka dosa yang kamu lakukan di dunia dan tidak boleh disimpan, agar dapat dicantumkan dalam buku amal, tidak boleh dilanggar.
Roh:
Siap, mohon Yiam Wong bisa meringankan dosa saya, bolehkah?
Yiam Wong:
Coba kamu ceritakan dulu. Saya akan mempertimbangkannya.
Roh:
Ya, waktu di dunia, karena pendidikan tinggi hingga jadi mahasiswa, terpengaruh pikiran yang modern hingga ikut kebarat-baratan, di sekolah ada seorang profesor beragama Kristen, dia menasehati saya masuk agam Kristen. Selain bisa memperdalam bahasa Inggris masih ada kesempatan untuk keluar negeri. Saya pikir demi masa depan, akhirnya saya turuti, kalau ada kesempatan ikut ke gereja mendengarkan ceramah pendeta. Pertama bisa memperdalam ilmu pengetahuan, kedua bisa bergaul dengan pemuda-pemudi, banyak kegiatan urusan agama. Setelah dibaptis, hati memikirkan bahwa di kampung halaman sendiri sembahyang Dewa, menghormati Budha sudah ketinggalan zaman, hanya menyembah patung ajaran sesat. Waktu liburan, saya bertekad merubah kepercayaan di rumah, bilang pada ayah dan ibu, jangan menyembah patung lagi, namun orang tua berpendirian teguh, tidak mau menerima saran saya. Saya jadi marah dan mengambil tempat abu leluhur, papan namanya dibuang ke tanah, melihat ini orang tua saya marah besar, mengambil kursi dan memukul saya. Setelah kejadian itu, saya nekad tidak mau pulang ke rumah lagi. Setelah lulus saya ikut pendeta kemana-mana menyebarkan agama Kristen dan bertugas di gereja. Pada suatu hari saya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas, setelah Yesus Kristus tidak datang menjemput saya kembali ke Surga, namun ditangkap oleh dua setan jahat dibawa ke Neraka dan disidang oleh Yiam Wong, dihukum ke Neraka Mencongkel Hati, mohon Yiam Wong meringankan dosa saya.
Yiam Wong:
Kepercayaan keagamaan tidak dipaksakan, agama apapun boleh dianut, namun kamu telah lupa diri, sehingga merusak tempat abu, dan merusak nama papan leluhurmu sendiri. Cara menganut agama seperti kamu itu tidak bisa diajarkan kepada orang lain, bahwa minum air harus ingat asal mata airnya, walaupun pendeta bilang jangan menyembah patung namun kamu sendiri tidak sadar. Salib, Alkitab dan Pendeta adalah patung. Kenapa kamu menyembahnya. Yang disebut "Basmikan patung" artinya agar kamu menyadari akan duniawi, jangan hanya tahu hidup bersenang-senang, sehinga lupa mengisi kekosongan batin diri sendiri. Kamu salah paham atas ajaranmu, merusak tempat abu leluhur sama dengan memutuskan hubungan dengan leluhur, coba kamu pikir asalmu dari mana? Kamu marganya siapa? Semua ini adalah pemberian dari leluhurmu. Langit disebut Tuhan Allah Yang Maha Besar. Leluhur adalah Tuhan Allah Yang Kecil. Kamu sudah lupa asal dirimu bahkan menghina leluhurmu. Ini bukan tujuan Tuhan Allah, maka Surga tidak menampung kamu, harus diturunkan ke dalam Neraka. Karena mengaku terus terang, saya akan meringankan hukumanmu dikurangi dua bulan, setelah bebas hukuman akan Reinkarnasi ke Enam Jalanan.
Chi Hoet:
Tujuan mempercayai agama sebenarnya untuk melatih diri, menenangkan hati, bukanlah cari gara-gara saling mengejek menyebutkan dirinya agama yang paling benar. Langit sudah menurunkan peraturanNYA, kalau saling menghina agama masing-masing, itu sudah timbul hati yang membeda-bedakan. Hilanglah sudah maksud kedamaian atas kasih sayang sesama umat. Kalau manusia yang macam begini menyebarkan agama, apakah sudah pantas? Bukankah Dewa itu sudah mementingkan diri sendiri. Lihat orang percaya agama apa baru dilindungi. Kalau begini akan timbul perselisihan antara Dewa dan Nabi. Surga akan menjadi medan pertempuran dan tidak bisa disebut dunia yang penuh kegembiraan dan suci lagi. Waktu sudah habis, lain hari kemari lagi. Yang Shen siap pulang.
Yiam Wong:
Perintahkan Pejabat dan Jendral berbaris, antarkan tamu.
Yang Shen:
Karena terbatasnya waktu, tidak bisa lama disini, terima kasih atas bantuan Yiam Wong, Pejabat dan Jendral, kami permisi.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar