BAB
31
MENGUNJUNGI
TINGKAT KE-LIMA MENDENGAR TENTANG MEMBELAH DADA AMBIL HATI
TAHUN
1977, SI GWEE JI CAP KAUW
|
Chi Hoet:
|
Tempo hari saya ada sedikit
urusan, hingga Dewa Yo Chian menggantikan saya untuk menemani Yang Shen
keliling Alam Baka. Dewa Yo bertemu dan ke Tingkat ke-Lima, saling bercanda
juga membicarakan ajaran dan mengharapkan manusia di dunia, jika baca buku
kitab harus memahami artinya, jangan hanya sekedar membaca seperti makan
buah-buahan tetapi harus makan isinya. Kalau menggigit kulitnya tidak akan
tahu rasa nikmat dari buah itu. Hari ini siap mengelilingi Alam Baka. Yang
Shen naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Siap, Guru. Tempo hari kamu pernah
cerita bahwa Dewa bisa berubah menjadi banyak, kok tempo hari kamu jadi
hilang kemana?
|
Chi Hoet:
|
Ha ha ha, saya tidak hilang. Hanya
sengaja mengundang Dewa Yo Chian sebagai bintang tamu, beginikan bisa
menyemangatkan para murid. Waktu sudah tiba, siap berangkat.
|
Yang Shen:
|
Saya sudah duduk mantap, silahkan
berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Tingkat ke-Lima sudah tiba, cepat
turun. Yiam Wong dan Pejabat sudah menunggu untuk menyambut kita. Cepat beri
salam.
|
Yang Shen:
|
Salam berjumpa lagi Yiam Wong dan
Pejabat, hari ini saya ikut Chi Hoet kemari untuk meninjau, harap banyak
memberikan bantuan.
|
Yiam Wong:
|
Yang Shen cepat bangun, selamat
datang kamu dan Chi Hoet ke Istana ini, silahkan masuk ke dalam dan
mengobrol.
|
Chi Hoet:
|
Kami atas Titah mengarang buku,
kali ini meninjau ke Tingkat ke-Lima, tugasnya sudah selesai setengah, harap
Yiam Wong memberikan bantuan, agar tugas suci bisa cepat selesai dengan
lancar untuk mengembangkan Sinar Kebaikan.
|
Yiam Wong:
|
Ya, dunia jaman sekarang cukup
maju dan hati manusia jadi angkuh, pelajaran agama pun dijauhi, masih lumayan
kalau di Taiwan ada banyak didirikan Vihara, untuk mengembangkan ajaran
kebaikan mengikuti kamauan Langit hingga banyak menolong manusia di dunia
ini. Di antaranya Vihara Shen Shien yang paling maju di depan dan banyak
berhasil hingga Giok Tee menurunkan Titah untuk mengarang buku Mengelilingi
Alam Neraka. Mulai tahun 1976, Pe Gwee Cap Go di Alam Baka Sepuluh Tingkatan
mendapat Titah mengetahui hal ini. Setelah ditunggu cukup lama baru kalian
tiba. Sekarang istirahat dulu dan mengobrol.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih atas jamuan Yiam
Wong. Di luar Istana, Roh dosa penuh sesak, tiap wajah nampak tidak ceria dan
ketakutan, ada yang melihat kemari.
|
Chi Hoet:
|
Yiam Wong Tingkat ke-Lima sering
terdengar di dunia, kamu tegas tidak kenal ampun, hukuman yang terdapat
disini juga berat, Roh dosa mungkin sudah tahu, maka mereka ketakutan.
|
Yiam Wong:
|
Kalian berdua cepat ke dalam
ruangan.
|
Yang Shen:
|
Terima Kasih.
|
Yiam Wong:
|
Silahkan duduk, perintahkan
Pejabat tuang Teh Dewa.
|
Pejabat:
|
Siap, sudah tuang Teh Dewa.
Silahkan ketua maupun kalian minum, tidak usah sungkan.
|
Yang Shen:
|
Saya sedang haus, coba cicipi.
Wah, sungguh wangi, cocok dengan selera saya.
|
Yiam Wong:
|
Saya paling senang minum Kepala
Dingin Kwan Im Besi.
|
Chi Hoet:
|
Dalam bahasa Yiam Wong terdapat
maksud lain, apakah Yang Shen mengerti?
|
Yang Shen:
|
Yiam Wong Tingkat ke-Lima di dunia
dijuluki PAO KUNG benar lain dari pada yang lain. Kepala Dingin artinya wajah
tegas, Kwan Im Besi disebut hati keras tidak kenal ampun. Ini memang sifatnya
Pao Kung.
|
Yiam Wong:
|
Ha ha, tidak cuma-cuma tinta suci
dari Vihara Shen Shien, dasar TAO-nya mantap. Cerdas, bisa tepat menebak
maksud bahasa saya.
|
Yang Shen:
|
Itu hanya kebetulan.
|
Yiam Wong:
|
Hari ini kalian berdua tiba di
Istana ini saya sungguh senang, panas dinginnya situasi dunia, manusialah
yang di dalam masyarakat itu, cari nama kedudukan sehingga mengabaikan citra
kemanusiaan, dimana-mana terlihat pandangan saling berlomba dan bersaingan.
Kamu menipu sayapun berbohong, demi memajukan usaha diadakan kegiatan yang
menyesatkan, memancing langganan dengan menggunakan muslihat wanita cantik
atau cara lain yang bisa merusak moral sebagai manusia, siang dan malam
ditinjau oleh Alam Baka yang tercatat banyak terdapat hal-hal yang sungguh
terjadi seperti di atas, manusia sekarang moralnya bejat, tempat pelacuran
senang dikunjungi oleh pria, wanita menjual diri setiap hari bertambah, dosa
bertambah terus, saya sebagai pengurus Tingkat ke-Lima tidak kenal ampun,
setiap Roh dosa yang diserahkan kemari pasti ketakutan, nasehatilah manusia
di dunia, cepat insyaf, rubahlah sikap, cari ajaran yang benar, kalau tidak,
tiba disini akan merasakan ketegasan saya. Istana ini boleh disebut Neraka
Besar Berjeritan karena setiap Roh yang dihukum kemari pasti menjerit
kesakitan, apalagi Neraka ke-16, Belah Dada Ambil Hati khusus menghukum hati
manusia yang jahat, hati yang miring, hati yang beracun, hati yang sadis,
hati yang benci, hati binatang, hati yang bejat, hati yang mementingkan diri
sendiri, hati anjing, hati yang tidak bermoral atau hati yang jahat lainnya.
Saya akan memerintahkan Jendral membelah dadanya mengambil hatinya, hukuman
ini sadis, bukan saya tega, namun manusia yang terlalu jahat sehingga dihukum
demikian. Karena waktu sudah tiba, lain hari kalian berdua bisa
menyaksikannya.
|
Chi Hoet:
|
Ya, sudah tiba saatnya kita pulang
ke Vihara.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih atas jamuan dan
nasehat Yiam Wong, kami permisi Yiam Wong dan para Pejabat Dewa.
|
Yiam Wong:
|
Para Pejabat dan Jendral berbaris
mengantar tamu.
|
Chi Hoet:
|
Terima kasih, selamat tinggal.
Yang Shen naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Saya sudah duduk, silahkan Guru
berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Vihara Shen Shien, sudah tiba.
Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar