Selasa, 07 Mei 2013

BAB 46 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA


BAB 46
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL MINYAK PANAS DALAM KUALI
TAHUN 1978, CIA GWEE JI CAP SA


Chi Hoet:
Masih dalam suasana tahun baru, mengadakan kunjungan lagi ke dalam Neraka, musim semi mendatangkan hawanya yang sejuk tanda permulaan yang baik, Yang Shen siap keliling Alam Baka.
Yang Shen:
Siap, saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen turun.
Yang Shen:
Saya sudah turun, hari ini kita mengunjungi Neraka yang mana?
Chi Hoet:
Ke NERAKA KECIL MINYAK PANAS DALAM KUALI, di depan Pejabat dan Jendral sudah berbaris menyambut kita.
Yang Shen:
Benar, dan kelihatannya mereka ramah, selamat berjumpa Pejabat dan Jendral.
Pejabat:
Tidak usah sungkan, hari ini kami sangat gembira atas kedatangan kalian, Neraka ini termasuk wilayah Tingkat ke-Tujuh, tugas kalian sungguh melelahkan tapi juga tinggi jasanya.
Chi Hoet:
Ah tidak, kalian lebih sibuk, setiap hari berbaur dengan Roh dosa, tidak enak juga kan?
Pejabat:
Itu hanyalah kewajiban kami, mau menyadarkan Roh dosa, harus banyak mengeluarkan tenaga, seperti kalian demi menasehati manusia, untuk mengarang buku, semua ini atas nama Langit untuk menolong umatnya, silahkan masuk ke dalam.
Yang Shen:
Sudah tiba di depan Neraka, penjagaan disini ketat, Roh dosa tidak begitu banyak, hanya dikawal masuk dan tidak ada yang keluar lagi, mungkin karena hukumannya makan waktu yang lama dan perlengkapan di dalam Neraka ini tidak begitu bagus, satu baris kuali yang besar seperti kuali yang digunakan untuk memasak babi yang terdapat di kampung-kampung, dibawahnya prajurit Alam Baka sedang memanaskan api, di dalam kuali berisi minyak yang mendidih, para Roh dikawal oleh prajurit Alam Baka menggunakan trisula besi yang lebar mengangkat dan memasukkan Roh dosa ke kuali, terdengar suara jeritan lalu tenggelam dalam kuali dan digoreng, dalam sekejap mata badan Roh dosa sudah menjadi tengkorak. Tanya Pejabat, ini hukuman apa dan menghukum Roh dosa yang melanggar kesalahan apa?
Pejabat:
NERAKA KECIL MINYAK PANAS DALAM KUALI adalah hukuman yang terberat Di Tingkat ke-Tujuh, cara begini kalau di dunia buat menghukum setan-setan, jin-jin yang tersesat, namun di Neraka untuk menghukum Roh-roh dosa yang sungguh berat kejahatannya.
Yang Shen:
Mereka kebanyakan berbuat dosa apa?
Pejabat:
Setiap penjahat di Alam Dunia, tukang jarah, tukang rampok, tukang bunuh atau koruptor yang berat meracuni orang lain sehingga meninggal, membunuh orang lain, setelah meninggal selain dihukum di tingkat lain, masih harus dihukum disini juga.
Yang Shen:
Selain itu masih adakah Roh dosa yang lain dihukum kemari?
Pejabat:
Jika menggunakan ilmu guna-guna mencelakakan orang lain di dunia, dia akan dihukum kemari untuk menghilangkan ilmu sesatnya.
Yang Shen:
Bolehkan panggilkan beberapa Roh dosa yang belum sempat dihukum, agar mereka bisa menceritakan dosa-dosa yang telah dibuat waktu masih hidup di Alam Dunia.
Pejabat:
Boleh, perintahkan Jendral cepat keluarkan beberapa Roh-roh dosa untuk membicarakan dosa-dosa mereka.
Jendral:
Siap, sudah dibawa kemari, silahkan Yang Shen tanyakan mereka.
Yang Shen:
Saya mau tanya nenek ini, kenapa dihukum disini?
Roh:
Waktu masih hidup di dunia, saya sebagai germo di tempat pelacuran, seumur hidup berdagang atau membeli wanita muda untuk mencari keuntungan, setelah meninggal selain dihukum di Neraka Cabut Usus kini diserahkan kemari lagi, Yiam Wong sungguh kejam, waktu masih hidup saya tahunya hanya mencari uang, tidak percaya adanya Dunia Dewa atau Hantu, sampai meninggal baru tahu adanya mereka.
Pejabat:
Hati kamu juga kejam, tidak berpikir bahwa kamu juga wanita, kenapa masih diperjual-belikan? Dan juga membiarkan mereka dinodai, dimana hati nurani kamu? Badan ini kalau tidak digoreng dalam kuali, maka tidak bisa membersihkan kuman-kuman yang terdapat di badan ini.
Yang Shen:
Dan tuan ini, saya melihat kamu masih muda, kenapa juga menerima hukuman yang berat ini, di badan kamu masih terdapat bekas luka tembakan, sedang merintih menahan kesakitan, rambut kamu juga gondrong, juga dandananmu seperti orang gelandangan, kerja apa waktu kamu masih hidup di Alam Dunia?
Roh:
Saya sungguh menyesal, karena kelakuan saya di waktu hidup, saya bergaul dengan teman-teman brengsek,karena kalah main judi, jadi banyak utang, akhirnya sayapun jadi nekat merampok, tetapi ditangkap oleh yang berwajib. Setelah disidang, sayapun dihukum tembak mati, sekarang masih terasa sakit bekas luka tembakan itu, Roh saya selain disidang juga dihukum di tingkat lain, akhirnya diserahkan ke Tingkat ke-Tujuh dan Yiam Wong pun menghukum saya masuk ke Neraka ini, karena itu nasehatilah manusia di dunia agar bisa menjaga kelakuan; karena hasil rampokan tidak bisa dimakan, sia-sia diajari Guru, percuma dibesarkan oleh kedua orang tua, budi pekerti ini, kapan bisa saya membalas kembali mereka?
Chi Hoet:
Hukuman negarapun tidak memandang siapa-siapa, kamu yang mencari penyakit sendiri, akhirnya dihukum mati, menimbang kamu masih punya pikiran menyesal, maka berlatihlah kembali menjadi orang baik-baik di kehidupan yang akan datang.
Yang Shen:
Dan tuan ini, kamu juga kenapa sampai dihukum kemari juga?
Roh:
Hanya karena cemburu, dan saya menjadi khilaf, sehingga membunuh mati dua nyawa dan akhirnya sayapun dihukum mati, setelah meninggal selain dihukum di tingkat lain kini diserahkan kemari, melihat minyak yang panas mendidih di kuali, terasa badanpun menjadi gemetar, menyesali perbuatan saya ini, sehingga berbuat dosa besar.
Pejabat:
Sejak zaman dahulu sudah ada perkataan: "Bunuh orang harus dibayar nyawa." Kamu sudah menganggap nyawa itu seperti semut, kenapa takut dimasuki ke dalam kuali minyak yang mendidih itu? Kalau tidak digoreng badan ini, maka darah yang mengalir dari korban pembunuhan tidak akan kering jadinya.
Yang Shen:
Coba kakek ini, sebab apa kamu juga sampai dihukum keamri.
Roh:
Waktu masih hidup di dunia, diturunkan ilmu oleh Guru saya, sehingga sayapun mampu menggunakan ilmu-ilmu tersebut, jika saya diberi uang sebagai imbalan, sayapun menggunakan ilmu saya untuk berbuat jahat membuat orang lain menjadi gila, juga menggangu ketenangan keluarga orang lain, atau memisahkan perjodohan, semua ini saya kerjakan, juga saya pernah menggunakan ilmu saya membuat pingsan wanita sehingga sayapun memperkosanya, karena perbuatan saya ini, setelah meninggal Yiam Wong mau menghukum saya, sayapun melawannya menggunakan ilmu saya, tidak tahunya saya diserang ramai-ramai oleh prajurit Alam Baka, saya menjadi kalah dan ditangkap, setelah dihukum dan digoreng oleh minyak dalam kuali, ilmu sayapun musnah, mengerti ilmu tidak dipergunakan buat kebaikan seperti saya ini beginilah akibatnya.
Pejabat:
Kamu menganggap dirimu siapa? Menggunakan ilmu menjahati orang adalah manusia setan, di Alam Baka paling pantang orang yang mengerti ilmu justru buat kejahatan, setelah meninggal tidak akan bisa lolos dari hukuman masuk kuali minyak yang mendidih ini, sebaliknya bagi yang mengerti ilmu itu namun mentaati paraturan ajaran Gurunya, memanfaatkan ilmu itu untuk menolong orang lain, maka setelah meninggal mungkin akan diangkat menjadi Dewa, camkanlah baik-baik.
Yang Shen:
Saya mau tanya Pejabat, Roh dosa setelah dihukum dan digoreng menjadi tengkorak, kemudian disiram oleh Air Kembalikan Roh, setelah itu dihukum ulang dan seterusnya, bagaiman perasaan Roh itu?
Pejabat:
Ya, paling tersiksa hukuman ini, setelah masuk ke dalam kuali digoreng, hilanglah keberadaannya badan ini, tinggal tulang tengkorak, waktu dihukum Roh-roh dosa rasanya seperti tenggelam dalam air tidak bisa bernapas, kemudian terasa sakitnya panas itu, lalu akan pingsan tidak sadarkan diri lagi, setiap orang yang memiliki ilmu setan, atau yang meliliki ilmu-ilmu sesat, stelah digoreng ilmu-ilmu tersebut akan musnah semuanya.
Chi Hoet:
Karena waktunya terbatas, kami mau bersiap-siap pulang.
Yang Shen:
Terima kasih atas bantuannya Pejabat dan Jendral, kami mau permisi.
Pejabat:
Perintahkan Jendral berbaris dan antarkan tamu.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat pulang.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shine telah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar