BAB
59
MENGUNJUNGI
DAERAH PENDUDUK BIASA
TAHUN
1978, LAK GWEE CHE KAUW
|
|||||
Chi Hoet:
|
Di dunia ratusan usaha bersaing,
di Alam Baka biarpun di bawah sinar bintang-bintang juga penuh suasana berusaha,
belum bisa menghilangkan perasaan duniawinya, di Alam Bakapun mengadakan
kegiatan. Coba kamu pikir aneh tidak. Hari ini saya mengajak kamu meninjau ke
DAERAH PENDUDUK BIASA, kamu akan menyaksikan sendiri, Yang Shen naik ke
Teratai, sudah tiba cepat turun.
|
Yang Shen:
|
Dalam kota ini sungguh ramai
suasananya, begitu banyak Roh mondar-mandir, mereka banyak tersenyum, tidak
terlihat prajurit Alam Baka yang mengawasi mereka, sungguh bebas, di atas
pintu kota tertulis DAERAH PENDUDUK BIASA, bagaimana keadaan di dalam kota
ini?
|
Chi Hoet:
|
DAERAH PENDUDUK BIASA ialah DAERAH
ROH BIASA, setiap Roh disini adalah manusia yang setelah meninggal dirinya
seimbang dengan kelakuannya, karena hubungan dengan manusia di dunia tidak
terdapat sangkut pautnya lagi, maka tidak usah Reinkarnasi, didaftar dan
menetap di Daerah Penduduk Biasa, dalam kota ini boleh bebas melakukan
kegiatan bertani atau berdagang, seperti yang pernah dilakukannya waktu masih
hidup di dunia, namun disini diutamakan sebagai petani dan pedagang, harus
berdikari, tidak seperti keadaan di dunia yang sudah begitu maju, tidak usah
capai-capai bekerja, namun disini harus mengandalkan kedua tangan untuk
bekerja untuk menghidupi dirinya, mari kita masuk ke dalam.
|
Jendral:
|
Dewa dari mana, sembarangan masuk
kemari?
|
Chi Hoet:
|
Saya Chi Kung Budha atas Titah
mengajak orang dari dunia mau meninjau kemari untuk dicantumkan dalam buku.
|
Jendral:
|
Keadaan disini mana boleh
dibocorkan.
|
Chi Hoet:
|
Ini Titahnya, cepat lapor ke
dalam.
|
Jendral:
|
Harap Chi Hoet mengampuni,
sekarang saya mau melapor.
|
Kepala Daerah:
|
Harap Chi Hoet memaafkan dan Yang
Shen memaklumi, karena Jendral tidak kenal, tidak tahu kalian yang datang,
harap mengampuni dia.
|
Chi Hoet:
|
Karena tidak memberitahu dulu,
mohon jangan menyalahkan.
|
Kepala Daerah:
|
Silahkan masuk.
|
Yang Shen:
|
Di dalam daerah ini banyak
didirikan rumah-rumah, semua terbuat dari kayu tidak seperti gedung
bertingkat yang ada di dunia.
|
Kepala Daerah:
|
Karena Roh yang mengisi di
dalamnya, sifatnya kayu dan tanah bergabung, Roh tinggal di rumah kayu lebih
cocok.
|
Yang Shen:
|
Ada toko minuman, juga ada toko
makanan, warung dan sebagainya, keadaanya sama dengan di dunia, hanya disini
terdapat Roh yang gondrong, juga rambutnya ada yang rambutnya berkepang,
berpakaian zaman kuno, apa sebabnya?
|
Kepala Daerah:
|
Di dalam daerah ini terdapat Roh
yang berbeda zaman dinastinya, karena sudah kebiasaan dengan kehidupan
mereka, maka kamu merasa aneh melihat keadaan ini, mari saya ajak kamu
melihat cara bertani di luar kota ini.
|
Chi Hoet:
|
Biar sudah beda alamnya, karena
pikirannya sama, apa yang dikerjakan waktu masih hidup, sekarang melakukan
kembali disini.
|
Yang Shen:
|
Ladang yang ada di luar kota ini
banyak orang sedang bertani, mereka menggunakan kedua tangannya bercocok
tanam, tidak ada sapi maupun mesin traktor yang membantu.
|
Kepala Daerah:
|
Setelah meninggal tidak bisa
bersenang-senang seperti waktu masih hidup di dunia, harus menggunakan kedua
tangannya.
|
Yang Shen:
|
Bagaimana kehidupan sehari-hari
mereka ini?
|
Kepala Daerah:
|
Sama seperti di dunia,
kehidupannya teratur, makannya juga tiga kali sehari, karena rohaninya masih
memikirkan nafsu birahi, maka disinipun ada perkawinan, biar pekerjaannya
memang capai, namun lama-kelamaan menjadi biasa.
|
Yang Shen:
|
Apakah mereka selamanya tinggal
dan bekerja disini?
|
Kepala Daerah:
|
Tidak, mereka juga ada batas
umurnya, setelah waktunya tiba, dirinya akan pensiun dan Reinkarnasi kembali
ke dunia.
|
Yang Shen:
|
Apakah uang-uang kertas, pakaian
serta uang emas, perak dan barang-barang sembahyang yang sudah dibakar dari
dunia, apakah mereka menerima atau tidak?
|
Kepala Daerah:
|
Pertanyaan ini memang sering
diributkan di dunia, saya akan menjelaskan. Setelah leluhur manusia meninggal
ada yang membakar uang kertas, emas, perak dan lain-lain, maksudnya supaya
bisa dipakai oleh leluhur mereka, namun tidak tahunya kebanyakan manusia yang
sudah meninggal itu kini sebagai terhukum di Alam Baka, mana bisa menerima
uang tersebut, ada pepatah "JIKA NASIB SUDAH TIBA, TANAHPUN MENJADI
EMAS". Contohnya di dunia, di kota ini setiap meter tanah bisa berubah
mendatangkan uang, juga mahal lagi, maka tanah bisa berubah menjadi emas
memang kenyataan. Tentang uang kertas, uang emas, setelah dibakar akan
menjadi abu juga, kembali ditanam dalam tanah diartikan tanah melahirkan
emas, ini terjadi di rangkapan lahir dan menentang dalam pelajaran Panca Lima
itu, kertas dibakar oleh api menjadi abu, namun bila emasnya tidak hilang,
kini abunya ditanam ke dalam tanah dan dibasahi oleh hawa air, terjadilah
hawa Panca Lima itu, hawa inilah yang diterima oleh Roh leluhur itu, setelah
uang kertas, emas, perak dibakar oleh anak cucunya, seperti manusia yang
sudah mendapatkan vitamin bisa menambahkan kehidupannya.
|
Yang Shen:
|
Kenapa ada juga leluhur yang sudah
meninggal dalam mimpinya meminta anak cucunya membakarkan uang kertas untuk
dipakai?
|
Kepala Daerah:
|
Yang dimakan oleh Roh adalah HAWA,
barang untuk sembahyang kenapa tidak dimakan, ditelan oleh Roh, karena Roh
hanya menghisap HAWAnya, Roh di Alam Baka karena berdikari kerjanya capai
atau setelah dihukum hawa rohaninya menjadi lemah, maka kembali ke dunia
minta makanan atau uang kepada anak cucu mereka, maksudnya minta dicukupi
hawa rohaninya, karena itu jika mau membakar uang kertas, emas, perak dan
sebagainya tidak usah banyak-banyak, cukup sebagai tanda berbakti saja, sebab
kita sendiri bisa hidup senang di dunia, kesenangannya ini tidak bisa
dirasakan oleh leluhur kita, mengadakan sembahyang untuk menenangkan rohani
yang meninggal, ini ada sebabnya, seperti HAWA HOKI, HAWA MENYESAKKAN, juga sama-sama
hawa namun berbeda manfaatnya. Membakar uang kertas, emas, perak untuk
membantu Rohani Roh memang ada penggunaannya, namun jangan banyak-banyak, ini
namanya pemborosan juga, harus tahu Roh hanya menerima hawa itu, bukan
digunakan untuk jual beli, di Alam Baka terdapat alat pembayaran yang lain,
bukan didatangkan dari Alam Dunia.
|
Chi Hoet:
|
Uang kertas hanya bermanfaat bagi
Roh-roh biasa, kalau banyak berbuat jasa amal kebaikan di masa kehidupan atau
orang yang bertapa sehingga sempurna, setelah meninggal rohaninya (hawa
kebaikan/hawa ajaran) menembus ke Langit, tidak perlu ditambah HAWA UANG
BIASA, HAWA BIASA lagi, hal ini diharapkan para umat bisa mengetahuinya.
|
Yang Shen:
|
Benar apa yang dikatakan oleh Guru
Chi Kung, kalau tidak bagaimana, produksi yang terdapat di dunia, mutu uang
kertaspun banyak berbeda, setibanya di Bank Alam Baka, masih bisa dipakai
atau tidak masih menjadi tanda tanya?
|
Chi Hoet:
|
Ha ha ha, pabrik yang berproduksi
uang kertas Alam Baka memang banyak, hanya karena mau mencari untung besar,
bahan-bahannya banyak dikurangi jika tidak memproduksikan uang Alam Baka yang
benar-benar, setelah dibakar dan ditolak di Alam Baka, ini bisa celaka luh!
|
Yang Shen:
|
Roh yang terdapat di DAERAH
PENDUDUK BIASA, apa bedanya dengan Roh berdosa.
|
Kepala Daerah:
|
Roh di Daerah Penduduk Biasa lebih
bebas, tidak banyak ikatannya, namun jika mau ke Alam Dunia, harus minta
izin, jika ketemu bulan Chit Gwee boleh bergiliran keluar, jika Roh dosa
keadaannya berbeda, selain menerima hukuman setiap hari, terkecuali ketemu
hari kematiannya atau ada urusan yang istimewa, maka tidak diizinkan untuk
keluar, juga tidak ketemu bulan Chit Gwee, hanya bagi yang dosanya ringan,
baru boleh keluar untuk bermain-main.
|
Yang Shen:
|
Oh, begitu.
|
Chi Hoet:
|
Mengharapkan manusia di dunia
banyak sembahyang, mendengar ajaran yang benar, sehingga diriya bisa sadar,
ketahuilah sesungguhnya tubuh ini hanyalah titipan di dunia yang penuh
kepalsuan ini bisa insyaf, janganlah setelah meninggal masih mempunyai
pikiran seperti waktu masih hidup, sehingga masuk ke Daerah Penduduk Biasa
disini tetap melanjutkan pekerjaan yang dulu, ini apa artinya. Tidak bisa
menyadari apa maksudnya kehidupan dan kematian itu Reinkarnasi berputar
terus, kapan mau kembali ke tempat asalnya lagi, hari ini waktunya sudah
habis, siap pulang.
|
Kepala Daerah:
|
Perintahkan para Pejabat berbaris
mengantar tamu.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih atas petunjuk kepala,
kami permisi.
|
Chi Hoet:
|
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang
Shen turun, Roh kembali ke badan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar