Selasa, 07 Mei 2013

BAB 43 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA


BAB 43
MENGUNJUNGI NERAKA PRESS JARI-JARI TANGAN
TAHUN 1977, CAP IT GWEE JI CAP LAK












Chi Hoet:
Musim salju telah datang, tidak lama lagi tahun baru tiba, nasehati manusia, cepatlah insyaf, jangan banyak berbuat dosa baru lagi. Hari ini mau mengelilingi Alam Baka lagi. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Sungguh dingin hawanya, saya takut tidak kuat menahannya, mohon pada Guru, bisakah memberikan Pil Dewa lagi?
Chi Hoet:
Jangan banyak pikir yang bukan-bukan, apakah rohani kamu takut kedinginan, kalau ingin Pil Dewa, ini saya berikan satu Pil, jangan menganggap saya pelit yah, cepat minum, ayo berangkat.
Yang Shen:
Terima kasih atas Pil Dewa yang diberikan oleh Guru dan mohon dimaafkan keserakahan saya, saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, silahkan turun.
Yang Shen:
Hari ini kita mengunjungi Neraka yang mana? Kenapa tidak melihat Pejabat yang menyambut, hanya Roh dosa yang dikawal oleh prajurit Alam Baka yang sedang jalan.
Chi Hoet:
Kita ke depan terus, kamu akan tahu.
Yang Shen:
Di depan adalah Neraka Besar Panas Nan Menjengkelkan, tempo hari kita sudah kemari, sekarang mau meninjau lagi?
Chi Hoet:
Hari ini kita mau meninjau Neraka Press Jari-jari Tangan, untuk menuju Neraka itu harus melewati jalanan kecil yang terdapat di samping Neraka Besar Panas Nan Menjengkelkan itu.
Yang Shen:
Panasnya sudah terasa dari depan, bagaimana kita jalan, pernah mendengar jalanan kecil itu juga adalah jalanan yang panas dan sepasang kaki saya ini bagaimana bisa melintasi, apa akan dipanggang juga?
Chi Hoet:
Kamu tidak usah takut, ada saya disini jalanan panas bisa menjadi jalanan yang dingin.
Yang Shen:
Harap Guru mengeluarkan ilmu, sudah mau sampai ke jalanan yang kecil itu terlihat jalanan itu berwarna merah, bagaiman kita melewati?
Chi Hoet:
Lihat ilmu saya, mengipas tanah duniawi jadi tempat yang sejuk nan bersih, sekarang jalanlah.
Yang Shen:
Sungguh hebat ilmu Budha, satu jalanan merah yang panas, kini menjadi tanah yang sejuk dan tenang, Roh yang sedang berjalan di depan menjadi kaget dan merasa aneh, mereka jadi melihat kesana kemari dan juga cepat-cepat jalan.
Chi Hoet:
Cepat ikut saya jalan, kalau tidak nanti berbalik jadi panas lagi, kamu bisa menemui kesulitan.
Yang Shen:
Saya jadi berlari-lari mengikuti Guru, di samping kiri jalanan ini sudah menanti Pejabat Neraka dan Jendral dengan barisannya.
Chi Hoet:
Mereka adalah Pejabat dan Jendral dari Neraka Press Jari-jari Tangan, cepat beri salam.
Yang Shen:
Salam jumpa Pejabat dan Jendral, saya adalah Yang Shen mengikuti Guru Chi Kung Budha, datang kemari untuk meninjau, harap banyak memberikan bantuan.
Pejabat:
Selamat datang kemari, kami merasa bangga atas kedatangan kalian, karena Neraka ini akan dicantumkan dalam buku, mari silahkan masuk meninjau.
Yang Shen:
Terima kasih, tulisan NERAKA PRESS JARI-JARI TANGAN terdapat di pintu Neraka masuk, di samping pintu ada penjagaan yang ketat, juga ada bangunan pos-pos yang kecil.
Pejabat:
Silahkan masuk.
Yang Shen:
Terima kasih, kini sudah terdengar suara-suara jeritan.
Chi Hoet:
Di masing-masing Neraka juga terdengar suara jeritan demikian seperti dalam kesakitan, menyedihkan dan mengharapkan bantuan.
Yang Shen:
Dalam Neraka ini perlengkapannya sudah modern, kedua tangan Roh dosa diikat dengan menggunakan pir baja bersambung ke satu baris rel besi itu, rel besi itu berwarna merah kepanasan sepertinya ada sentrum, tangan Roh dosa tidak bisa lepas lagi karena pir baja mulai bergerak, semakin tangannya digerakkan semakin kencang ikatannya dan panasnya setrumpun menyengat, sehingga kedua tangannya hangus terbakar, Roh dosa menjadi lemas terkulai.
Pejabat:
Hukuman di Neraka ini dulunya menggunakan gosokan untuk menggosok tangannya Roh dosa, untuk mengimbangi kelihaian manusia, maka diganti dengan cara ini. Saya akan panggil beberapa Roh dosa untuk menceritakan perbuatan jahatnya.
Yang Shen:
Benar-benar ada yang tinggi, kini ketemu yang lebih tinggi lagi.
Pejabat:
Para Roh dosa dengarkanlah, hari ini Chi Kung Budha dan Yang Shen dari kota Tai Chung, Vihara Shen Shien kemari meninjau serta mencari bahan dosa kejahatan yang telah dibuat oleh kalian untuk menasehati manusia di dunia, kalian harus jujur menceritakannya, agar manusia jangan berbuat dosa lagi.
Roh:
Waktu di dunia perbuatan saya sungguh kurang ajar, sering melakukan colak-colek pada wanita yang lewat di jalanan, setelah meningal dihukum disini.
Pejabat:
Sepasang tangan kamu itu sungguh jahil, pantas dihukum. Roh yang kedua bicaralah.
Roh:
Saya sering memanas-manasi orang lain, mencari keuntungan melalui pengaduan yang berlebihan, setelah meninggal, Yiam Wong marah dan menghukum saya karena sering mempergunakan kedua tangan ini menlis pengaduan yang sifatnya mencelakakan orang lain, harus disetrum tangan ini, hukuman ini sungguh sakit buat saya, mohon Chi Kung Budha menolong saya.
Chi Hoet:
Kamu pandai menulis, kenapa kamu tidak menulis surat kepada Yiam Wong supaya mohon diampuni.
Roh:
Yiam Wong tegas dan adil, saya tidak berani mencari penyakit sendiri.
Chi Hoet:
Kalau begitu sayapun sama.
Pejabat:
Tidak boleh sembarangan memohon, Roh ketiga cepat ceritakan dosamu.
Roh:
Waktu di dunia saya jadi bandar judi di sebuah kasino, sering melakukan kecurangan, sehingga banyak mendapatkan uang haram. Karena gampangnya mencari uang, maka hiduppun mewah dan sering melakukan kejahatan yang melanggar hukum, menjadi orang yang tekenal di masyarakat hitam, tidak tahunya setelah meninggal Yiam Wong marah-marah dan menghukum saya ke Neraka ini selama 30 tahun, setiap hari disini sungguh tersiksa.
Chi Hoet:
Sudah jadi bandar kasino masih berbuat curang, sungguh dosa yang besar, setelah habis hukuman disini akan Reinkarnasi menjadi manusia, kedua tangan ini pasti cacat, karena Karma pembalasan, harap manusia di dunia cepat sadar dan berhenti main judi. Roh ke-4, kamu ceritakanlah dosamu.
Roh:
Waktu di dunia, saya pernah membuka cheque kosong, melakukan penipuan, setelah meninggal dihukum kemari. Waktu masih hidup, jika saya kabur ke tempat yang jauh, orang yang menagih hutang pasti tidak berdaya, walaupun bisa lolos di dunia, namun sebaliknya saya tidak bisa terlepas dari hukuman di Alam Neraka.
Pejabat:
Punya hutang harus dibayar biar sesenpun, kalau tidak, di Neraka tidak akan ada ampunnya.
Chi Hoet:
Sekarang sangat banyak manusia yang membuka cheque kosong, setelah membuka cheque kosong atau membayar dengan cheque tersebut, orangnya kabur sehingga merugikan orang yang menerima cheque tersebut, setelah meninggal harus dihukum berat, setelah Reinkarnasi akan menjadi sapi, jadi kuda sebagai pembayaran, pembalasan Karma ini pasti terjadi, camkanlah baik-baik.
Pejabat:
Roh ke-lima, kamu tidak gagah lagi, cepat ceritakan perbuatan yang kamu banggakan itu.
Roh:
Mohon pejabat jangan meledek saya lagi, waktu di dunia saya adalah anggota satu geng yang sering melakukan keributan, mengacau keamanan masyarakat, asal ketemu urusan yang tidak menyenangkan atau ada orang yang memandang saya terus menerus, pasti saya pukul. Urusan berkelahi adalah kerjaan saya setiap hari, setelah meninggal disidang oleh Yiam Wong dan menyuruh Kepala Sapi Berwajah Kuda memukul saya dan tanya pada saya menyerah atau tidak, dipikir-pikir kelakuan saya memang tidak boleh dilakukan.
Pejabat:
Waktu kamu masih muda gampang benar marah, kerjaannya hanya mencari keributan, merusak ketenangan masyarakat, tanganmu memang keras, sekarang rasakan rel baja ini kuat atau tanganmu yang lebih keras, biar kamu pikir.
Chi Hoet:
Waktunya sudah tiba. Yang Shen siap pulang.
Yang Shen:
Terima kasih atas bantuannya Pejabat dan Jendral,kami mau pulan, permisi.
Pejabat:
Harus, harus, perintahkan Jendral berbaris, antar tamu.
Chi Hoet:
Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar