BAB
43
MENGUNJUNGI
NERAKA PRESS JARI-JARI TANGAN
TAHUN
1977, CAP IT GWEE JI CAP LAK
|
|||||
Chi Hoet:
|
Musim salju telah datang, tidak
lama lagi tahun baru tiba, nasehati manusia, cepatlah insyaf, jangan banyak
berbuat dosa baru lagi. Hari ini mau mengelilingi Alam Baka lagi. Yang Shen
naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Sungguh dingin hawanya, saya takut
tidak kuat menahannya, mohon pada Guru, bisakah memberikan Pil Dewa lagi?
|
Chi Hoet:
|
Jangan banyak pikir yang
bukan-bukan, apakah rohani kamu takut kedinginan, kalau ingin Pil Dewa, ini
saya berikan satu Pil, jangan menganggap saya pelit yah, cepat minum, ayo
berangkat.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih atas Pil Dewa yang
diberikan oleh Guru dan mohon dimaafkan keserakahan saya, saya sudah duduk,
silahkan Guru berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Sudah tiba, silahkan turun.
|
Yang Shen:
|
Hari ini kita mengunjungi Neraka
yang mana? Kenapa tidak melihat Pejabat yang menyambut, hanya Roh dosa yang
dikawal oleh prajurit Alam Baka yang sedang jalan.
|
Chi Hoet:
|
Kita ke depan terus, kamu akan
tahu.
|
Yang Shen:
|
Di depan adalah Neraka Besar Panas
Nan Menjengkelkan, tempo hari kita sudah kemari, sekarang mau meninjau lagi?
|
Chi Hoet:
|
Hari ini kita mau meninjau Neraka
Press Jari-jari Tangan, untuk menuju Neraka itu harus melewati jalanan kecil
yang terdapat di samping Neraka Besar Panas Nan Menjengkelkan itu.
|
Yang Shen:
|
Panasnya sudah terasa dari depan,
bagaimana kita jalan, pernah mendengar jalanan kecil itu juga adalah jalanan
yang panas dan sepasang kaki saya ini bagaimana bisa melintasi, apa akan
dipanggang juga?
|
Chi Hoet:
|
Kamu tidak usah takut, ada saya
disini jalanan panas bisa menjadi jalanan yang dingin.
|
Yang Shen:
|
Harap Guru mengeluarkan ilmu,
sudah mau sampai ke jalanan yang kecil itu terlihat jalanan itu berwarna
merah, bagaiman kita melewati?
|
Chi Hoet:
|
Lihat ilmu saya, mengipas tanah
duniawi jadi tempat yang sejuk nan bersih, sekarang jalanlah.
|
Yang Shen:
|
Sungguh hebat ilmu Budha, satu
jalanan merah yang panas, kini menjadi tanah yang sejuk dan tenang, Roh yang
sedang berjalan di depan menjadi kaget dan merasa aneh, mereka jadi melihat
kesana kemari dan juga cepat-cepat jalan.
|
Chi Hoet:
|
Cepat ikut saya jalan, kalau tidak
nanti berbalik jadi panas lagi, kamu bisa menemui kesulitan.
|
Yang Shen:
|
Saya jadi berlari-lari mengikuti
Guru, di samping kiri jalanan ini sudah menanti Pejabat Neraka dan Jendral
dengan barisannya.
|
Chi Hoet:
|
Mereka adalah Pejabat dan Jendral
dari Neraka Press Jari-jari Tangan, cepat beri salam.
|
Yang Shen:
|
Salam jumpa Pejabat dan Jendral,
saya adalah Yang Shen mengikuti Guru Chi Kung Budha, datang kemari untuk
meninjau, harap banyak memberikan bantuan.
|
Pejabat:
|
Selamat datang kemari, kami merasa
bangga atas kedatangan kalian, karena Neraka ini akan dicantumkan dalam buku,
mari silahkan masuk meninjau.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih, tulisan NERAKA PRESS
JARI-JARI TANGAN terdapat di pintu Neraka masuk, di samping pintu ada
penjagaan yang ketat, juga ada bangunan pos-pos yang kecil.
|
Pejabat:
|
Silahkan masuk.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih, kini sudah terdengar
suara-suara jeritan.
|
Chi Hoet:
|
Di masing-masing Neraka juga
terdengar suara jeritan demikian seperti dalam kesakitan, menyedihkan dan
mengharapkan bantuan.
|
Yang Shen:
|
Dalam Neraka ini perlengkapannya
sudah modern, kedua tangan Roh dosa diikat dengan menggunakan pir baja
bersambung ke satu baris rel besi itu, rel besi itu berwarna merah kepanasan
sepertinya ada sentrum, tangan Roh dosa tidak bisa lepas lagi karena pir baja
mulai bergerak, semakin tangannya digerakkan semakin kencang ikatannya dan
panasnya setrumpun menyengat, sehingga kedua tangannya hangus terbakar, Roh
dosa menjadi lemas terkulai.
|
Pejabat:
|
Hukuman di Neraka ini dulunya
menggunakan gosokan untuk menggosok tangannya Roh dosa, untuk mengimbangi
kelihaian manusia, maka diganti dengan cara ini. Saya akan panggil beberapa
Roh dosa untuk menceritakan perbuatan jahatnya.
|
Yang Shen:
|
Benar-benar ada yang tinggi, kini
ketemu yang lebih tinggi lagi.
|
Pejabat:
|
Para Roh dosa dengarkanlah, hari
ini Chi Kung Budha dan Yang Shen dari kota Tai Chung, Vihara Shen Shien
kemari meninjau serta mencari bahan dosa kejahatan yang telah dibuat oleh
kalian untuk menasehati manusia di dunia, kalian harus jujur menceritakannya,
agar manusia jangan berbuat dosa lagi.
|
Roh:
|
Waktu di dunia perbuatan saya
sungguh kurang ajar, sering melakukan colak-colek pada wanita yang lewat di
jalanan, setelah meningal dihukum disini.
|
Pejabat:
|
Sepasang tangan kamu itu sungguh
jahil, pantas dihukum. Roh yang kedua bicaralah.
|
Roh:
|
Saya sering memanas-manasi orang
lain, mencari keuntungan melalui pengaduan yang berlebihan, setelah
meninggal, Yiam Wong marah dan menghukum saya karena sering mempergunakan
kedua tangan ini menlis pengaduan yang sifatnya mencelakakan orang lain,
harus disetrum tangan ini, hukuman ini sungguh sakit buat saya, mohon Chi
Kung Budha menolong saya.
|
Chi Hoet:
|
Kamu pandai menulis, kenapa kamu
tidak menulis surat kepada Yiam Wong supaya mohon diampuni.
|
Roh:
|
Yiam Wong tegas dan adil, saya
tidak berani mencari penyakit sendiri.
|
Chi Hoet:
|
Kalau begitu sayapun sama.
|
Pejabat:
|
Tidak boleh sembarangan memohon,
Roh ketiga cepat ceritakan dosamu.
|
Roh:
|
Waktu di dunia saya jadi bandar
judi di sebuah kasino, sering melakukan kecurangan, sehingga banyak
mendapatkan uang haram. Karena gampangnya mencari uang, maka hiduppun mewah
dan sering melakukan kejahatan yang melanggar hukum, menjadi orang yang
tekenal di masyarakat hitam, tidak tahunya setelah meninggal Yiam Wong
marah-marah dan menghukum saya ke Neraka ini selama 30 tahun, setiap hari
disini sungguh tersiksa.
|
Chi Hoet:
|
Sudah jadi bandar kasino masih
berbuat curang, sungguh dosa yang besar, setelah habis hukuman disini akan
Reinkarnasi menjadi manusia, kedua tangan ini pasti cacat, karena Karma
pembalasan, harap manusia di dunia cepat sadar dan berhenti main judi. Roh
ke-4, kamu ceritakanlah dosamu.
|
Roh:
|
Waktu di dunia, saya pernah
membuka cheque kosong, melakukan penipuan, setelah meninggal dihukum kemari.
Waktu masih hidup, jika saya kabur ke tempat yang jauh, orang yang menagih
hutang pasti tidak berdaya, walaupun bisa lolos di dunia, namun sebaliknya
saya tidak bisa terlepas dari hukuman di Alam Neraka.
|
Pejabat:
|
Punya hutang harus dibayar biar
sesenpun, kalau tidak, di Neraka tidak akan ada ampunnya.
|
Chi Hoet:
|
Sekarang sangat banyak manusia
yang membuka cheque kosong, setelah membuka cheque kosong atau membayar
dengan cheque tersebut, orangnya kabur sehingga merugikan orang yang menerima
cheque tersebut, setelah meninggal harus dihukum berat, setelah Reinkarnasi
akan menjadi sapi, jadi kuda sebagai pembayaran, pembalasan Karma ini pasti
terjadi, camkanlah baik-baik.
|
Pejabat:
|
Roh ke-lima, kamu tidak gagah
lagi, cepat ceritakan perbuatan yang kamu banggakan itu.
|
Roh:
|
Mohon pejabat jangan meledek saya
lagi, waktu di dunia saya adalah anggota satu geng yang sering melakukan
keributan, mengacau keamanan masyarakat, asal ketemu urusan yang tidak
menyenangkan atau ada orang yang memandang saya terus menerus, pasti saya
pukul. Urusan berkelahi adalah kerjaan saya setiap hari, setelah meninggal
disidang oleh Yiam Wong dan menyuruh Kepala Sapi Berwajah Kuda memukul saya
dan tanya pada saya menyerah atau tidak, dipikir-pikir kelakuan saya memang
tidak boleh dilakukan.
|
Pejabat:
|
Waktu kamu masih muda gampang
benar marah, kerjaannya hanya mencari keributan, merusak ketenangan
masyarakat, tanganmu memang keras, sekarang rasakan rel baja ini kuat atau
tanganmu yang lebih keras, biar kamu pikir.
|
Chi Hoet:
|
Waktunya sudah tiba. Yang Shen
siap pulang.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih atas bantuannya
Pejabat dan Jendral,kami mau pulan, permisi.
|
Pejabat:
|
Harus, harus, perintahkan Jendral
berbaris, antar tamu.
|
Chi Hoet:
|
Yang Shen naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Saya sudah duduk, silahkan
berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang
Shen turun, Roh kembali ke badan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar