Selasa, 07 Mei 2013

BAB 51 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA


BAB 51
MENGUNJUNGI TINGKAT KE-SEMBILAN BERBINCANG-BINCANG
DENGAN PHIN THENG WUANG
TAHUN 1978, SA GWEE JI CAP KAUW


Chi Hoet:
Tingkat Delapan sudah lewat, berkunjung ke Alam Neraka kini sudah sampai ke Tingkat ke-Sembilan. Yang Shen siap naik ke Teratai.
Yang Shen:
Hari ini mau mengunjungi Tingkat Sembilan, tugas mengarang buku hampir selesai, Sungguh bergembira.
Chi Hoet:
Setelah melewati Tingkat ke-9, maka kitapun bisa tenang, cuma jangan bergembira dulu, tugas ini masih berat, kita harus berhati-hati, jika buku sudah jadi, kamu dapat jasa yang pertama, baik-baiklah menggunakan kesempatan yang baik ini, cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen turun.
Yang Shen:
Di depan kelihatannya sudah begitu ramai, seperti ada pesta.
Chi Hoet:
Tingkat ke-9 Phin Teng Wuang sudah dapat kabar bahwa hari ini kita mau kemari, maka sudah disiapkan acara penyambutan ini, coba kau dengar, suara drum sedang mengiringi musik-musik lain.
Yang Shen:
Musik ini seperti musik klasik.
Chi Hoet:
Ya.
Yang Shen:
Pernah dengar omongan, jika terdengar suara musik Dewa, pertanda ada orang yang akan masuk ke Surga, benar tidak Guru?
Chi Hoet:
Bisa, setiap manusia jika sudah sempurna dari pertapanya, waktu mau pulang ke Langit, di telinganya pasti terdengar musik Dewa, tetapi kalau bukan orang yang benar-benar berjasa besar atau benar-benar mulia, Langit juga tidak akan mengadakan penyambutan tersebut, di Alam Dunia ada upacara memberikan hadiah juga diiringi musik tidak terkecuali di Langit, kalau sering berbuat kejahatan, sebelum meninggal yang didengar adalah suara-suara tangisan setan, atau suara rantai besi. Ini pertanda dirinya akan ditangkap oleh prajurit Alam Baka, cepat kita ke depan, para pejabat Tingkat ke-9 sedang menantikan kita.
Yang Shen:
Salam jumpa Phin Teng Wuang dan para pejabat Dewa, saya adalah Yang Shen, hari ini ikut Guru Chi Hoet kemari meninjau, harap banyak membantu.
Yiam Wong:
Tidak usah sungkan, cepat berdiri. Hari ini saya ada acara perjamuan untuk kalian, cepat ikut saya masuk ke dalam Istana.
Yang Shen:
Terima kasih atas jamuan Yiam Wong.
Chi Hoet:
Mari kita masuk.
Yiam Wong:
Silahkan masuk, karena tugas mengarang buku mengelilingi Alam Neraka, dari Tingkat Pertama sampai kemari sungguh lelah, karena itulah saya mengadakan perjamuan ini untuk kalian berdua.
Chi Hoet:
Terima kasih atas perhatiannya Phin Then Wuang.
Yiam Wong:
Kalian berdua tidak usah sungkan, ambillah Buah Dewa dan silahkan mencicipinya.
Yang Shen:
Terima kasih, buah-buahan ini seperti anggur di Alam Dunia, merah kehijau-hijauan, rasanya enak, manis dan segar lagi.
Yiam Wong:
Ya, ini anggur hitam, tumbuhnya di gunung Kun Lun dapat Hawa Langit dan Bumi jadilah buah ini, maka warnanyapun agak hitam, silahkan makan.
Chi Hoet:
Kita sambil makan dan sambil ngobrol, Yang Shen punya pertanyaan, boleh minta pendapat Yiam Wong.
Yang Shen:
Ya, saya mau tanya Yiam Wong, karena namanya Phin Theng Wuang, apa sebabnya Phin Theng Wuang artinya ADIL.
Yiam Wong:
Saya dijuluki RAJA ADIL artinya Roh-roh dosa setelah dihukum dari Tingkat Pertama sampai ke Tingkat ke-8 hukumannya sudah cukup lumayan berat, setelah diserahkan kemari sisa dosanya tinggal sedikit, maka sayapun ADIL mengurusnya, yang ringan dosanya langsung diserahkan ke Tingkat ke-10, juga akan adil mengurusnya, karena perlakuan adil saya, maka saya dijuluki RAJA ADIL.
Yang Shen:
Oh, begitu, dan Yiam Wong berkuasa di Neraka-neraka apa saja?
Yiam Wong:
Neraka utamanya adalah Neraka Besar APHI dan juga tersedia 16 Neraka kecil untuk menghukum Roh dosa.
Yang Shen:
Ada orang bilang setelah meninggal masuk ke Neraka Delapan Belas Lapisan, apa maksudnya itu?
Yiam Wong:
Itu maksudnya NERAKA APHI, karena NERAKA APHI ada 18 lapisan menuju ke sumber bumi, di dalamnya gelap gulita sampai tidak kelihatan lima jari, di dasarnya penuh dengan cairan bumi, warnanya seperti warna kopi, Roh-roh di dalamnya seperti minum kopi, apakah kau juga mau meminumnya?
Yang Shen:
Tidak mau, saya hanya ingin minum teh, tidak ingin minum kopi itu, takut tidak tahan.
Yiam Wong:
Kau cukup cerdik, coba makan Buah Dewa ini.
Yang Shen:
Buah ini seperti PAGODA SEMBILAN MENARA yang terdapat di Alam Dunia, baunya sungguh wangi, dimakan rasanya manis juga segar, lebih enak dibandingkan buah yang ditanam di Alam Dunia itu, ini buah apa?
Yiam Wong:
Betul, buah ini disebut juga PAGODA SEMBILAN MENARA, tumbuhnya hanya di Tingkat ke-9, banyak manfaatnya, baik untuk kesehatan badan, makanlah yang banyak.
Chi Hoet:
Ha, ha, ha, banyak-banyaklah naik ke atas Pagoda Sembilan Menara, tetapi sedikit-sedikit yang turun ke bawah Neraka delapan belas lapisan.
Yiam Wong:
Kalian berdua tidak usah sungkan dengan jamuan ini, makanlah sampai kenyang, namun kotoran duniawi masih ada, bagaimana kalau saya ajak Yang Shen ke tempat Sembilan Cabang Air Terjun untuk dimandikan.
Yang Shen:
Saya agak takut, mohon Guru pergi bersama saya.
Chi Hoet:
Baiklah.
Yiam Wong:
Silahkan jalan.
Yang Shen:
Banyak terima kasih kepada Yiam Wong dan para Pejabat untuk menemani, jalan ini sunguh bersih dan rata, jarang kelihatan seperti jalanan ini yang ada di Alam Neraka.
Chi Hoet:
Jalanan ini khusus untuk dilewati para pertapa, setiap Dewa yang sudah diangkat dan akan mendapat jabatan di Alam Dunia, sebelumnya harus kemari memandikan badannya baru boleh menuju ke Alam Dunia menerima persembahan, hari ini kamu sungguh mujur bisa merasakannya juga, coba kau lihat di depan ada tiga Dewa sedang menuju kemari, mereka sudah selesai mandi, sekarang mau menerima Titah untuk menuju ke Alam Dunia menjabat sebagai Dewa disana.
Yang Shen:
Kelihatannya mereka sedang riang gembira, di wajahnya memancarkan sinar suci.
Yiam Wong:
Cepat kalian berdua jalannya.
Yang Shen:
Di depan ada sebuah gunung yang tinggi, di atas gunung tumbuh pohon-pohon yang subur dan mengalir air dari atas turun ke bawah bagaikan tiang air, hawa yang panas ini, kalau mandi sungguh sejuk rasanya.
Yiam Wong:
Sudah tiba.
Yang Shen:
Benar, di tebing gunung ada tulisan SEMBILAN CABANG AIR TERJUN dan benar ada sembilan air terjun.
Yiam Wong:
Yang Shen sudah siap untuk mandi, perintahkan para Jendral minggir.
Pejabat:
Siap.
Yiam Wong:
Yang Shen kamu sendiri ke bawah air terjun itu.
Yang Shen:
Airnya kencang, saya tidak berani sendirian, mohon Guru menemani saya, boleh tidak?
Chi Hoet:
Baiklah, badan Budha saya ini sudah tiga tahun tidak dibersih-bersihkan, pergunakan kesempatan ini mandi-mandi disini biar bersih, ayo jalan.
Yang Shen:
Sungguh sejuk dan adem, oh, matapun jadi tertutup.
Chi Hoet:
Cepat buka kedua matamu, bersihkan "mata pasirmu" itu.
Yang Shen:
Baiklah, sungguh sejuk, tapi pakaian sudah basah semua, bagaimana ya?
Chi Hoet:
Tidak apa-apa, nanti saya kipaskan, pasti kering, cepat bersihkan telapak kakimu, disitulah tempat yang paling kotor.
Yang Shen:
Guru, jangan meledek.
Chi Hoet:
Yang tidak kelihatan, justru yang paling kotor, di bawah kaki, di bawah ranjang, di bawah meja,kalau tidak dibersihkan total bisa menimbulkan bibit penyakit, lain hari mana kamu bisa terbang.
Yang Shen:
Ya, masuk akal juga omongan Guru.
Chi Hoet:
Sudah cukup, Sembilan Air Terjun ini disemburkan oleh sembilan ekor Naga, tiap-tiap kotoran akan bersih dicuci, tidak usah pakai sabun segala, manusia di dunia harus menjaga kebersihan badannya, jangan sampai setelah meninggal diperiksa dan tidak diizinkan masuk, cepat keluar, sudah selesai mandi.
Yang Shen:
Guru, cepat gunakan kipas.
Chi Hoet:
Lihat kipas saya ini, lebih hebat dari mesin pengering.
Yang Shen:
Wah, benar sudah kering, badan terasa sejuk, terima kasih Guru dan Yiam Wong.
Yiam Wong:
Baik-baiklah bertugas di Vihara, agar lebih giat lagi.
Yang Shen:
Siap, harap Yiam Wong banyak membantu.
Yiam Wong:
Lewatnya awan, sinarpun timbul, tidak dicuci tetap akan bersih, camkanlah.
Chi Hoet:
Karena waktunya sudah tiba, kami mau permisi dahulu, tidak bisa mengantar Yiam Wong pulang.
Yiam Wong:
Tidak apa-apa, perintahkan Jendral berbaris mengantarkan tamu.
Yang Shen:
Banyak terima kasih atas jamuan Yiam Wong dan memberi kesempatan mandi di Sembilan Cabang Air Terjun ini, sungguh tidak terlupakan, terima kasih, selamat tinggal.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien telah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar