BAB
51
MENGUNJUNGI
TINGKAT KE-SEMBILAN BERBINCANG-BINCANG
DENGAN
PHIN THENG WUANG
TAHUN
1978, SA GWEE JI CAP KAUW
|
Chi Hoet:
|
Tingkat Delapan sudah lewat,
berkunjung ke Alam Neraka kini sudah sampai ke Tingkat ke-Sembilan. Yang Shen
siap naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Hari ini mau mengunjungi Tingkat
Sembilan, tugas mengarang buku hampir selesai, Sungguh bergembira.
|
Chi Hoet:
|
Setelah melewati Tingkat ke-9,
maka kitapun bisa tenang, cuma jangan bergembira dulu, tugas ini masih berat,
kita harus berhati-hati, jika buku sudah jadi, kamu dapat jasa yang pertama,
baik-baiklah menggunakan kesempatan yang baik ini, cepat naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Siap, saya sudah duduk, silahkan
Guru berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Sudah tiba, Yang Shen turun.
|
Yang Shen:
|
Di depan kelihatannya sudah begitu
ramai, seperti ada pesta.
|
Chi Hoet:
|
Tingkat ke-9 Phin Teng Wuang sudah
dapat kabar bahwa hari ini kita mau kemari, maka sudah disiapkan acara
penyambutan ini, coba kau dengar, suara drum sedang mengiringi musik-musik
lain.
|
Yang Shen:
|
Musik ini seperti musik klasik.
|
Chi Hoet:
|
Ya.
|
Yang Shen:
|
Pernah dengar omongan, jika
terdengar suara musik Dewa, pertanda ada orang yang akan masuk ke Surga,
benar tidak Guru?
|
Chi Hoet:
|
Bisa, setiap manusia jika sudah
sempurna dari pertapanya, waktu mau pulang ke Langit, di telinganya pasti
terdengar musik Dewa, tetapi kalau bukan orang yang benar-benar berjasa besar
atau benar-benar mulia, Langit juga tidak akan mengadakan penyambutan
tersebut, di Alam Dunia ada upacara memberikan hadiah juga diiringi musik
tidak terkecuali di Langit, kalau sering berbuat kejahatan, sebelum meninggal
yang didengar adalah suara-suara tangisan setan, atau suara rantai besi. Ini
pertanda dirinya akan ditangkap oleh prajurit Alam Baka, cepat kita ke depan,
para pejabat Tingkat ke-9 sedang menantikan kita.
|
Yang Shen:
|
Salam jumpa Phin Teng Wuang dan
para pejabat Dewa, saya adalah Yang Shen, hari ini ikut Guru Chi Hoet kemari
meninjau, harap banyak membantu.
|
Yiam Wong:
|
Tidak usah sungkan, cepat berdiri.
Hari ini saya ada acara perjamuan untuk kalian, cepat ikut saya masuk ke
dalam Istana.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih atas jamuan Yiam
Wong.
|
Chi Hoet:
|
Mari kita masuk.
|
Yiam Wong:
|
Silahkan masuk, karena tugas
mengarang buku mengelilingi Alam Neraka, dari Tingkat Pertama sampai kemari
sungguh lelah, karena itulah saya mengadakan perjamuan ini untuk kalian
berdua.
|
Chi Hoet:
|
Terima kasih atas perhatiannya
Phin Then Wuang.
|
Yiam Wong:
|
Kalian berdua tidak usah sungkan,
ambillah Buah Dewa dan silahkan mencicipinya.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih, buah-buahan ini
seperti anggur di Alam Dunia, merah kehijau-hijauan, rasanya enak, manis dan
segar lagi.
|
Yiam Wong:
|
Ya, ini anggur hitam, tumbuhnya di
gunung Kun Lun dapat Hawa Langit dan Bumi jadilah buah ini, maka warnanyapun
agak hitam, silahkan makan.
|
Chi Hoet:
|
Kita sambil makan dan sambil
ngobrol, Yang Shen punya pertanyaan, boleh minta pendapat Yiam Wong.
|
Yang Shen:
|
Ya, saya mau tanya Yiam Wong,
karena namanya Phin Theng Wuang, apa sebabnya Phin Theng Wuang artinya ADIL.
|
Yiam Wong:
|
Saya dijuluki RAJA ADIL artinya
Roh-roh dosa setelah dihukum dari Tingkat Pertama sampai ke Tingkat ke-8
hukumannya sudah cukup lumayan berat, setelah diserahkan kemari sisa dosanya
tinggal sedikit, maka sayapun ADIL mengurusnya, yang ringan dosanya langsung
diserahkan ke Tingkat ke-10, juga akan adil mengurusnya, karena perlakuan
adil saya, maka saya dijuluki RAJA ADIL.
|
Yang Shen:
|
Oh, begitu, dan Yiam Wong berkuasa
di Neraka-neraka apa saja?
|
Yiam Wong:
|
Neraka utamanya adalah Neraka
Besar APHI dan juga tersedia 16 Neraka kecil untuk menghukum Roh dosa.
|
Yang Shen:
|
Ada orang bilang setelah meninggal
masuk ke Neraka Delapan Belas Lapisan, apa maksudnya itu?
|
Yiam Wong:
|
Itu maksudnya NERAKA APHI, karena
NERAKA APHI ada 18 lapisan menuju ke sumber bumi, di dalamnya gelap gulita
sampai tidak kelihatan lima jari, di dasarnya penuh dengan cairan bumi,
warnanya seperti warna kopi, Roh-roh di dalamnya seperti minum kopi, apakah
kau juga mau meminumnya?
|
Yang Shen:
|
Tidak mau, saya hanya ingin minum
teh, tidak ingin minum kopi itu, takut tidak tahan.
|
Yiam Wong:
|
Kau cukup cerdik, coba makan Buah
Dewa ini.
|
Yang Shen:
|
Buah ini seperti PAGODA SEMBILAN
MENARA yang terdapat di Alam Dunia, baunya sungguh wangi, dimakan rasanya
manis juga segar, lebih enak dibandingkan buah yang ditanam di Alam Dunia
itu, ini buah apa?
|
Yiam Wong:
|
Betul, buah ini disebut juga
PAGODA SEMBILAN MENARA, tumbuhnya hanya di Tingkat ke-9, banyak manfaatnya,
baik untuk kesehatan badan, makanlah yang banyak.
|
Chi Hoet:
|
Ha, ha, ha, banyak-banyaklah naik
ke atas Pagoda Sembilan Menara, tetapi sedikit-sedikit yang turun ke bawah
Neraka delapan belas lapisan.
|
Yiam Wong:
|
Kalian berdua tidak usah sungkan
dengan jamuan ini, makanlah sampai kenyang, namun kotoran duniawi masih ada,
bagaimana kalau saya ajak Yang Shen ke tempat Sembilan Cabang Air Terjun
untuk dimandikan.
|
Yang Shen:
|
Saya agak takut, mohon Guru pergi
bersama saya.
|
Chi Hoet:
|
Baiklah.
|
Yiam Wong:
|
Silahkan jalan.
|
Yang Shen:
|
Banyak terima kasih kepada Yiam
Wong dan para Pejabat untuk menemani, jalan ini sunguh bersih dan rata,
jarang kelihatan seperti jalanan ini yang ada di Alam Neraka.
|
Chi Hoet:
|
Jalanan ini khusus untuk dilewati
para pertapa, setiap Dewa yang sudah diangkat dan akan mendapat jabatan di
Alam Dunia, sebelumnya harus kemari memandikan badannya baru boleh menuju ke
Alam Dunia menerima persembahan, hari ini kamu sungguh mujur bisa
merasakannya juga, coba kau lihat di depan ada tiga Dewa sedang menuju
kemari, mereka sudah selesai mandi, sekarang mau menerima Titah untuk menuju
ke Alam Dunia menjabat sebagai Dewa disana.
|
Yang Shen:
|
Kelihatannya mereka sedang riang
gembira, di wajahnya memancarkan sinar suci.
|
Yiam Wong:
|
Cepat kalian berdua jalannya.
|
Yang Shen:
|
Di depan ada sebuah gunung yang
tinggi, di atas gunung tumbuh pohon-pohon yang subur dan mengalir air dari
atas turun ke bawah bagaikan tiang air, hawa yang panas ini, kalau mandi
sungguh sejuk rasanya.
|
Yiam Wong:
|
Sudah tiba.
|
Yang Shen:
|
Benar, di tebing gunung ada
tulisan SEMBILAN CABANG AIR TERJUN dan benar ada sembilan air terjun.
|
Yiam Wong:
|
Yang Shen sudah siap untuk mandi,
perintahkan para Jendral minggir.
|
Pejabat:
|
Siap.
|
Yiam Wong:
|
Yang Shen kamu sendiri ke bawah
air terjun itu.
|
Yang Shen:
|
Airnya kencang, saya tidak berani
sendirian, mohon Guru menemani saya, boleh tidak?
|
Chi Hoet:
|
Baiklah, badan Budha saya ini sudah
tiga tahun tidak dibersih-bersihkan, pergunakan kesempatan ini mandi-mandi
disini biar bersih, ayo jalan.
|
Yang Shen:
|
Sungguh sejuk dan adem, oh,
matapun jadi tertutup.
|
Chi Hoet:
|
Cepat buka kedua matamu, bersihkan
"mata pasirmu" itu.
|
Yang Shen:
|
Baiklah, sungguh sejuk, tapi
pakaian sudah basah semua, bagaimana ya?
|
Chi Hoet:
|
Tidak apa-apa, nanti saya
kipaskan, pasti kering, cepat bersihkan telapak kakimu, disitulah tempat yang
paling kotor.
|
Yang Shen:
|
Guru, jangan meledek.
|
Chi Hoet:
|
Yang tidak kelihatan, justru yang
paling kotor, di bawah kaki, di bawah ranjang, di bawah meja,kalau tidak
dibersihkan total bisa menimbulkan bibit penyakit, lain hari mana kamu bisa
terbang.
|
Yang Shen:
|
Ya, masuk akal juga omongan Guru.
|
Chi Hoet:
|
Sudah cukup, Sembilan Air Terjun
ini disemburkan oleh sembilan ekor Naga, tiap-tiap kotoran akan bersih
dicuci, tidak usah pakai sabun segala, manusia di dunia harus menjaga
kebersihan badannya, jangan sampai setelah meninggal diperiksa dan tidak
diizinkan masuk, cepat keluar, sudah selesai mandi.
|
Yang Shen:
|
Guru, cepat gunakan kipas.
|
Chi Hoet:
|
Lihat kipas saya ini, lebih hebat
dari mesin pengering.
|
Yang Shen:
|
Wah, benar sudah kering, badan
terasa sejuk, terima kasih Guru dan Yiam Wong.
|
Yiam Wong:
|
Baik-baiklah bertugas di Vihara,
agar lebih giat lagi.
|
Yang Shen:
|
Siap, harap Yiam Wong banyak
membantu.
|
Yiam Wong:
|
Lewatnya awan, sinarpun timbul,
tidak dicuci tetap akan bersih, camkanlah.
|
Chi Hoet:
|
Karena waktunya sudah tiba, kami
mau permisi dahulu, tidak bisa mengantar Yiam Wong pulang.
|
Yiam Wong:
|
Tidak apa-apa, perintahkan Jendral
berbaris mengantarkan tamu.
|
Yang Shen:
|
Banyak terima kasih atas jamuan
Yiam Wong dan memberi kesempatan mandi di Sembilan Cabang Air Terjun ini,
sungguh tidak terlupakan, terima kasih, selamat tinggal.
|
Chi Hoet:
|
Vihara Shen Shien telah tiba, Yang
Shen turun, Roh kembali ke badan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar