BAB
62
MENGUNJUNGI
TI CHANG WANG PHO SAT MENGADAKAN PESTA BAGI TERCIPTANYA BUKU INI
TAHUN
1978, LAK GWEE JI CAP LAK
|
||||||
Chi Hoet:
|
Hari ini adalah hari yang gembira,
karangan buku ini setelah memakan waktu dua tahun kini sudah selesai, buku
yang tersohor ini penuh berisi ajaran-ajaran kemanusiaan, mungkin ada orang
yang tidak percaya, namun yang disaksikan dan pengalaman para murid di Alam
Baka ini, seperti sebuah film yang berkisah kenyataan, karena itu saya
mengharap para umat di seluruh dunia lebih baik percaya dari pada tidak, bisa
menyadari bahwa KEHIDUPAN adalah satu permulaan yang kecil, namun setelah
mengenal KEMATIAN adalah menyambung hidup yang tiada batasnya, maka sekarang
jangan punya anggapan bahwa setelah meninggal, bebaslah segala urusan, coba
kamu lihat Roh itu, sedang menuju ke Alam Baka, namun yang meninggal sebagai
pahlawan, sinar Rohnya akan melayang naik ke Surga, pertanda betapa
kesetiaannya berbakti pada negaranya, sebaliknya bagi manusia yang berbuat
kejahatan, setelah meninggal Rohnya kotor sehingga dimasukkan ke dalam
Neraka, semoga para umat setelah membaca buku ini bisa sadar, bagaikan bangun
dari mimpi, jangan mabuk kepayang dalam Alam Baka yang penuh godaan ini,
sehingga masuk ke jurang yang semakin dalam dan tidak tertolong lagi. Hari
ini adalah kunjungan ke Alam Baka yang terakhir. Yang Shen bersemangatlah,
berpakaian yang bersih dan rapi, bersiaplah menerima hadiah di Alam Baka
nanti.
|
|||||
Yang Shen:
|
Guru, saya sungguh senang, tugas
ini hampir selesai, kita bisa melepas lelah nanti.
|
|||||
Chi Hoet:
|
Punya cita-cita kini terlaksana,
Langitpun tidak menyia-nyiakan perjuangan manusia, lebih giatlah berjuang,
cepat naik ke Teratai.
|
|||||
Yang Shen:
|
Hari ini Kembang Teratai kok
kelihatannya begitu besar, juga memancarkan sinar?
|
|||||
Chi Hoet:
|
Dalam dua tahun ini karena
tugasnya membantu kita, keluar masuk ke Alam Baka dilatih menjadi besar dan
bersinar.
|
|||||
Yang Shen:
|
Oh begitu, sungguh ajaib.
|
|||||
Chi Hoet:
|
Sudah tiba, Yang Shen turun.
|
|||||
Yang Shen:
|
Oh, lapangan yang di depan itu
sungguh ramai, terdengar musik-musik Dewa, meja perjamuan yang
berbaris-baris, semua terbuat dari batu Giok, orang-orang yang mondar-mandir
belum saya kenal, ada yang berjubah imam, pendeta atau yang berpakaian
seperti Nabi berpakaian dari negara lain, mereka ini datang dari mana?
|
|||||
Chi Hoet:
|
Karena buku Berkeliling ke Alam
Neraka atas Titah kini selesai ciptaannya, maka YIN MING CHIAN CHU mengadakan
pesta perjamuan di depan ISTANA TI CHANG. Hari ini kita sebagai tamu agung,
coba kamu lihat para Dewa, imam, pendeta, Nabi dan para undangan yang lain,
Ti Chang Wang Pho Sat telah keluar mau menyambut kita, cepat kamu berikan
salam.
|
|||||
Yang Shen:
|
Selamat berjumpa Ti Chang Wang Pho
Sat dan para Dewa, saya adalah Yang Shen dari Tai Chung, Vihara Shen Shien
telah dapat Titah ikut Chi Hoet ke Alam Baka untuk mengarang buku, banyak
dapat bantuan dari Ti Chang Wang Pho Sat atas perintahNYA bagi Pejabat di
Alam Baka bisa saling membantu tugas ini agar bisa selesai, kini ikut Guru
Chi Hoet khusus kemari mengucapkan terima kasih, sungguh saya tidak berani
merepotkan Yang Mulia mengadakan perjamuan ini, saya jadi ketakutan.
|
|||||
Chian Chu:
|
Yang Shen cepat bangun, kamu dan
Chi Hoet sungguh lelah mondar-mandir ke Alam Baka dalam dua tahun ini,
sungguh hati yang mulia untuk menolong umat di dunia, hari ini saya
mengadakan perjamuan ini sebagai pesta, pertanda buku sudah selesai
diciptakan, silahkan Chi Hoet dan Yang Shen duduk di dalam.
|
|||||
Yang Shen:
|
Saya tidak berani.
|
|||||
Chi Hoet:
|
Hari ini YIN MING CHIAN CHU TI
CHANG WANG PHO SAT (PENGUASA ALAM BAKA) mengadakan pesta perjamuan untuk
kita, saya pikir tidak usah sungkan lagi, sudah cukup sibuk dalam dua tahun
ini, kita bisa santai, cepat duduklah.
|
|||||
Yang Shen:
|
Guru sudah duduk, saya mau tidak
mau harus duduk juga, dalam perjamuan ini para tamu undangan semakin banyak
yang datang, setiap undangan di atas kepalanya menimbulkan sinar emas,
pertanda betapa tinggi ilmu pelajarannya.
|
|||||
Chian Chu:
|
Perjamuan ini khusus diadakan
untuk terciptanya buku Berkeliling ke Alam Baka, karena Neraka memang diakui
oleh semua agama di dunia, maka hari ini para Nabi dari agama masing-masing
berikut murid-muridnya diundang kemari, karena itu dari Langitpun mendatangkan
wakil-wakil Dewa serta malaikat ikut dalam pesta ini, juga Yau Chi Chin Mu
(Ibunda Kolam Yau Chi dari Langit), juga mengirim buah SIAN TO (BUAH DEWA
DARI LANGIT) dan minuman Chiun Chiang. Yang Shen, kamu sungguh Hoki
(beruntung).
|
|||||
Yang Shen:
|
Terima kasih atas perhatian para
Dewa dari Langit dan Alam Baka, kini musik Dewa berbunyi.
|
|||||
Chian Chu:
|
Pesta akan dimulai, para Nabi dan
Kwan Im tiba.
|
|||||
Kwan Im:
|
Hari ini bertemu lagi. Chi Hoet
dan Yang Shen.
|
|||||
Yang Shen:
|
Menyembah Kwan Im.
|
|||||
Chian Chu:
|
Sekarang pesta dimulai, musik
mengiringi. Apa kabar semuanya? Para undangan semua datang dari Langit, hari
ini bisa tiba ke Istana Bumi sehingga memancarkan sinar yang terang di Alam
Baka, karena di Taiwan, kota Tai Chung, Vihara Shen Shien dapat Titah Giok
Tee untuk berkeliling ke Alam Baka, mengarang menjadikan buku untuk
menasehati manusia di dunia, agar menimbulkan kembali suasana hawa damai,
sifatnya Budha Chi Kung suka berhumor maka disenangi oleh umat dunia, dengan
mempergunakan sifatNYA ini yang pura-pura gila untuk menolong umat dunia, apa
yang dikatakannya seperti obat embun segar, bisa banyak menolong, karena
inilah beliau ditunjuk Giok Tee sebagai perantara jalanan sekaligus
mengadakan ajaran di samping tugas mengantar Yang Shen berkeliling Alam
Neraka, Yang Shen sebagai murid pertama Vihara Shen Shien rohaninya murni dan
polos mengikuti Chi Hoet mengunjungi seluruh tingkatan, hari ini bukunya
sudah selesai tercipta, maka diadakan pesta perjamuan ini, pertama sebagai
tanda upacara, kedua pertanda walaupun dunia ini besar namun di alam rohani
tidak berbeda pendapat di antara umat agama. Seperti sekarang para Nabi dan
umatnya bisa berbaris duduk bersama dalam suasana yang penuh kedamaian telah
mencerminkan pemandangan yang tidak membedakan ajaran agama masing-masing,
harap para umat juga bisa melaksanakan ajaran-ajarannya, melatih diri, banyak
bersembahyang, melaksanakan tugas sebagai manusia yang benar, untuk mendorong
ke dunia yang penuh dengan perdamaian, tidak menyia-nyiakan kehidupan ini,
demikianlah harapan saya, perjamuan dimulai.
|
|||||
Chi Hoet:
|
Yang Shen tidak usah sungkan lagi,
ini minuman Chiun Chiang dan buah Sian To, setelah dimakan dan diminum akan
menguatkan badanmu dan panjang umur.
|
|||||
Yang Shen:
|
Terima kasih Guru. Saya tidak usah
sungkan lagi menggunakan kesempatan ini untuk banyak makan.
|
|||||
Chian Chu:
|
Menyambut kedatangan Hoet Co Li
Chun Yang.
|
|||||
Hoet Co:
|
Tidak usah repot-repot, saya atas
Titah Giok Tee kemari membawa hadiah bingkisan tulisan agar Yang Shen bawa
pulang ke Vihara Shen Shien sebagai tanda penghargaan dari Langit.
|
|||||
Yang Shen:
|
Terima kasih Yang Maha Kuasa.
|
|||||
Chian Chu:
|
Silakan Hoet Co, kita sama-sama
makan jamuan ini.
|
|||||
Hoet Co:
|
Terima kasih.
|
|||||
Chian Chu:
|
Karena terbatasnya waktu, jika ada
kekurangan dalam perjamuan ini, harap para Yang Mulia bisa memaklumi, Chi
Hoet dan Yang Shen bisa mengikuti acara ini, saya sangat senang,
mengembangkan ajaran kebaikan mengikuti perkembangan Alam Baka memang satu
tugas yang mulia. Buku ini bisa jadi dengan menggunakan cara kuno melalui
kemasukan rohani, menjelma dan menulis sehingga terciptanya buku ini, manusia
di dunia harus mengerti bahwa tujuan Langit sesungguhnya mau benar-benar
menolong manusia jangan sampai dihukum ke Alam Neraka setelah meninggal,
julukan saya sebagai TI CHANG PHO SAT di dalam pintu Budha, kalau umat lain
memanggil menjadi PENGUASA ALAM BAKA, manusia di dunia mungkin tidak tahu,
manfaatkan bagian akhir ini saya sekalian memberitahukan.
|
|||||
Chi Hoet:
|
Kembang Teratai kini melayang di
tengah Langit, ini hasilnya ajaran yang dilaksanakan oleh para murid di
Vihara, saya tidak memiliki benda apa-apa, maka saya menghadiahkan Kembang
Teratai ini kepada Yang Shen sebagai kenang-kenangan, harap yang Shen bisa
menyayanginya.
|
|||||
Yang Shen:
|
Terima kasih Guru, biar saya bisa
menerimanya, namun saya juga malu, kini hanya bisa mengikuti ajaran Guru
untuk menjadi manusia yang benar, saya memohon Guru bisa mendidik saya.
|
|||||
Chi Hoet:
|
Budha ada di sebelah kiri atau di
sebelah kanan kamu, kalau kamu bisa melaksanakan pelajaran hati Budha, maka
kamupun akan berhasil.
|
|||||
Chian Chu:
|
Minuman Chiun Chiang ini saya
titipkan Yang Shen bawa pulang ke Vihara untuk para murid disana minum,
mereka disana dalam dua tahun ini juga akan dilaporkan oleh Dewa-Dewa,
petugas patroli agar terdaftar nama-namanya ke dalam berkas-berkas di Istana
Alam Baka, kalau punya permintaan akan dikabulkan, baik-baiklah memanfaatkan
kesempatan ini, menasehati manusia, jasa ini sungguh besar, terakhir saya
mengucapkan selamat berjuang paramurid di Vihara.
|
|||||
Chi Hoet:
|
Yang Shen kita siap pulang.
|
|||||
Yang Shen:
|
Terima kasih Yang Maha Kuasa,
Chian Chu, para Nabi, Guru atas ajarannya, saya tidak akan melupakannya,
selamat tinggal.
|
|||||
Chian Chu:
|
Harap para yang mulia berdiri,
mengantar Chi Hoet dan Yang Shen pulang.
|
|||||
Chi Hoet:
|
Simpan yang baik minuman Chiun
Chiang itu, ini hasilnya dalam dua tahun ini.
|
|||||
Yang Shen:
|
Saya sudah simpan dengan baik,
hadiah bingkisan tulisan ini, gunung tenanglah dan berangkatlah.
|
|||||
Chi Hoet:
|
Demi siapa kita sibuk begini?
Perbatasan Alam Baka dan dunia, pintu hantu, sudah habis mengelilingi
seluruhnya neraka dalam dua tahun ini, hanya mengharap umat mau melepaskan
kejahatan, berbuat kebaikanm tugas sudah selesai, tunggallah para umat,
apakah mau berubah sikap atau tidak, saya sekarang tidak peduli lagi, mau ke
Surga atau jatuh ke Neraka, tentukanlah tujuan kamu, nasehati lagi para umat
supaya bisa insyaf. Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh
kembali ke badan, saya dan Giok Shi Thum Chie pulang ke Langit lagi.
|
KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA
Selasa, 07 Mei 2013
BAB 62 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA
BAB 61 KITAB BERKELILING KE ALAM NERAKA
BAB 61
MENGUNJUNGI
KOLAM KOTORAN DARAH DAN GUNUNG TIMUR
TAHUN 1978, LAK GWEE JI CAP GO
Chi Hoet:
|
Telah banyak melewati jalanan di
Alam Baka, yang terlihat adalah Roh, setelah saya dilahirkan yang jadi saya
ini sebelumnya siapa? Kini sayapun lahir, siapa diriku ini? Kedua mata kini
suram, juga tidak tahu siapakah saya ini? Para umat bingung seperti murid
yang suka bolos dari sekolah, hanya membawa tas belajar dari rumah, namun
bermain di luar sekolah, setibanya waktu ujian, satu pertanyaan, tiga tidak
bisa menjawab, percuma dikirim ke sekolah oleh kedua orang tua, membesarkan
anak sampai pikun tidak tahu apa-apa, saya disini mengharap para umat di
seluruh dunia, sebagai manusia jadilah orang yang bertanggung jawab,
banyak-banyaklah berbuat kebaikan, jangan berbuat kucing-kucingan, berbuat
kejahatan, jangan sampai setelah meninggal menjadi setan yang kurang ajar,
karena waktu masih hidup kebiasaannya jalan di tempat gelap, kinipun jadi Roh
dosa yang jalannya merabah, maka celakalah dirinya. Hari ini siap mengelilingi
Alam Baka lagi, Yang Shen naik ke Teratai.
|
Yang Shen:
|
Siap, saya sudah duduk, silahkan
Guru berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Sudah tiba, Yang Shen turun.
|
Yang Shen:
|
Hari ini kita tiba di tempat ini,
kenapa di depan hanya terlihat sebuah kolam besar, dilihat dari kejauhan
seperti di kolam banyak terapung bayangan orang dan terdengar suara yang
minta tolong, oh, rasanya saya sudah mencium bau yang amis.
|
Chi Hoet:
|
Di depan itulah KOLAM KOTORAN
DARAH, hari ini mengajak kamu kemari, kamu harus bersemangat, mari kita
menuju kesana.
|
Yang Shen:
|
Di jalanan terlihat banyak
prajurit Alam Baka sedang mengawal, jalan Roh dosa juga menuju ke kolam itu.
|
Chi Hoet:
|
Mereka akan dihukum ke kolam itu.
|
Yang Shen:
|
Bau amisnya semakin menyesakkan,
juga terdengar suara minta tolong yang begitu kencang, oh air di kolam ini
seperti kotoran darah, sungguh amis baunya.
|
Jendral Penjaga Kolam:
|
Selamat datang Chi Hoet dan Yang
Shen, kami sudah dapat pemberitahuan, bahwa kalian akan datang, silahkan
masuk menyaksikan.
|
Yang Shen:
|
Dari sini sudah cukup jelas
melihatnya, saya pikir tidak usah terlalu dekat ke kolam ini, harap Jendral
cukup ceritakan keadaan disini sajalah.
|
Jendral:
|
Ya, kolam ini dinamakan KOLAM
KOTORAN DARAH tempatnya di bawah jembatan NAI HO CHIAO (JEMBATAN TIDAK BISA
BERBUAT APA-APA), letaknya di ujung kali itu, Roh dosa setelah jatuh dari
atas jembatan NAI HO CHIAO ke dalam jurang ular beracun, dimakan, digigit
oleh ular sehingga darahpun terkumpul jadi kali darah dan mengalir ke dalam
kolam ini, yang dihukum disini adalah Roh yang berbuat dosa juga.
|
Yang Shen:
|
Coba Jendral jelaskan lagi.
|
Jendral:
|
Dewa tidak boleh dihina karena
kesuciannya, namun masih juga banyak orang memaki atau memaki orang tua
menggunakan bahasa yang kotor, mengadu domba karena iri hati, memfitnah orang
lain, semua termasuk hati pikiran yang kotor atau yang berbuat asusila
hubungan badan pada siang hari bolong, tidak takut sinar matahari, tidak
takut dilihat orang, sungguh kotor perbuatan tersebut, juga ada yang mencari
uang dengan menjual diri, berbicara bahasa yang kotor, karena terlalu banyak
melacur, kotoran rohaninya atau di mulutnya suka makan kotoran yang
anggapannya untuk kesehatan badan, karena terpengaruh pelajaran yang
menyesatkan atau sebagai manusia suka membunuh, mematikan nyawa kehidupan,
menghina atau mengotori tempat-tempat ibadah, setelah meninggal harus dihukum
dalam kolam ini.
|
Chi Hoet:
|
Ada yang mengatakan, wanita yang
sedang mengandung dan meninggal akan dimasukkan dalam kolam kotoran darah,
ini tidak benar, mengandung karena ciptaan Langit dan Bumi sudah meninggal
karena mengandung sudah kasihan nasibnya, mana ada alasannya dihukum ke Kolam
Kotoran Darah, maka kalau ada umat yang saudaranya meninggal karena
melahirkan haruslah banyak sembahyang, berbuat kebaikan atau banyak mencetak
buku amal, membagikan ke orang lain, supaya jasa amal kebaikan itu bisa
membantu dan menolongi hatinya yang penuh kaget dan tegang itu, sebab waktu
wanita yang mau melahirkan hatinya bimbang, bercampur takut dan sakit, kalau
sampai meninggal, maka rohaninya tidak tenang, karena itulah sebagai suami
atau saudaranya harus banyak berbuat amal, jasa kebaikan memohon Dewa Budha
bisa menolong.
|
Jendral:
|
Yang dikatakan Chi Hoet benar,
harap manusia camkanlah hal ini.
|
Chi Hoet:
|
Karena kami mau menuju ke tempat
lain, juga sudah tahu keadaannya KOLAM KOTORAN DARAH ini, kami permisi.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih atas penjelasannya
Jendral.
|
Jendral:
|
Oh tidak apa. Kalau ada kekurangan
harap memaklumi.
|
Chi Hoet:
|
Yang Shen naik ke Teratai, siap ke
Istana Gunung Timur.
|
Yang Shen:
|
Saya sudah duduk, silahkan Guru
berangkat.
|
Chi Hoet:
|
ISTANA GUNUNG TIMUR sudah tiba,
Yang Shen turun.
|
Tun Ih Ta Tee (Penguasa Gunung
Timur):
|
Menyambut kedatangan Chi Hoet dan
Yang Shen, kalian berdua atas Titah mengarang buku hari ini baru tiba kemari,
kami sudah lama menanti.
|
Chi Hoet:
|
Karena kekuasaan Ta Tee yang
tinggi, maka saya mulai mengunjungi dari yang Tingkat Pertama, tingkat Ta Tee
diatur kebelakangan maksudnya "Dari Bawah ke Atas", harap Ta Tee
jangan menyalahkan.
|
Ta Tee:
|
Chi Hoet tidak usah sungkan, sudah
datang kemari saya sudah senang, Vihara Shen Shien di Tai Chung mengembangkan
ajaran-ajaran suci, banyak menerbitkan buku dan kitab kebaikan untuk
dibagikan, menasehati manusia, sudah banyak menolong manusia, saya banyak
berterima kasih atas atas perjuangan kalian, hari ini Yang Shen bisa ikut Chi
Hoet kemari, saya harus mengadakan perjamuan, silahkan masuk dan kalian
istirahat di dalam, kita ngobrol-ngobrol.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih Ta Tee.
|
Ta Tee:
|
Kalian silahkan duduk. Jendral,
cepat sediakan jamuan untuk tamu.
|
Jendral:
|
Siap...sudah sediakan.
|
Ta Tee:
|
Kalian tidak usah sungkan,
silahkan coba.
|
Chi Hoet:
|
Terima kasih jamuannya Ta Tee.
|
Yang Shen:
|
Teh wangi buah manis, rasanya lain
daripada yang lain, bolehkah saya bawa pulang sebagain ke dunia?
|
Ta Tee:
|
Buah-buahan cukup makan disini,
paling enak.
|
Chi Hoet:
|
Yang Shen jangan serakah, pohon
buah di rumah kamu sudah banyak berbuah, yang penting rawatlah yang benar
sudah cukup buat kamu makan.
|
Ta Tee:
|
BUAH AJARAN baru bermanfaat, buah-buahan
yang berbentuk biar bisa dimakan, namun bisa busuk, kurang bermanfaat, kamu
mengerti?
|
Yang Shen:
|
Atas perkataan Guru dan Ta Tee,
saya menjadi sadar, sungguh malu, sungguh malu.
|
Chi Hoet:
|
Silahkan Ta Tee perkenalkan tugas
tingkatan ini.
|
Ta Tee:
|
Baiklah, Gunung Timur sebagai
GUNUNG TAI adalah gunung yang tertinggi dibanding keempat gunung tinggi yang
lain, juga bisa menembus ke sepuluh tingkat yang berada di Alam Baka, boleh
disebut bagian tersendiri yang penuh kekuasaan, seperti pengadilan yang
tertinggi yang terdapat di dunia. Tugas disini juga mengurus Roh yang
bergentayangan, mengatur memberikan tugas untuk setan maupun Pejabat Dewa
yang terdapat di dunia dan di Alam Baka. Karena tingkat ini boleh melapor
langsung ke Giok Tee, sehingga bisa memberikan perintah tugas, seperti Dewa
Gunung, Dewa Bumi, Dewa Perbatasan, termasuk dalam kekuasaan tingkat ini.
Kalau di Tingkat Sepuluh terdapat persoalan yang tidak bisa diatasi, maka
tugas perkara persoalan tersebut diserahkan disini, jadi kedudukan disini
masih di atas ke sepuluh tingkatan. Namun di atas Tingkat Gunung Timur masih
terdapat YIN MING CHIANG CHU (PENGUASA ALAM BAKA) yang mengatur urusan
pertolongan dan tugas saya mengawasi langsung keadaan Alam Baka,
masing-masing punya tugas sendiri.
|
Yang Shen:
|
Saya ada satu pertanyaan, mengapa
penjelasan Ta Tee tentang tugas tingkat ini mengurus Roh yang bergentayangan,
kenapa masih sering terdengar di dunia bahwa si anu pernah diganggu oleh
setan gentayangan, apakah hukum di Alam Baka juga terdapat pembocoran?
|
Ta Tee:
|
Hukum Langit tegas, longgar namun
tidak bocor. Hukum Bumi menyeramkan, biar ada kebocoran namun tidak akan
lama, benar apa yang dikatakan Yang Shen, memang di dunia masih terdapat
banyak Roh yang bergentayangan. Hukum Alam Baka biarpun tegas namun masih
punya pengampunan, diartikan BAGI ADIL LIHAT SUDUT PERKARANYA, karena banyak
Roh yang meninggal karena penasaran, atas aduannya maka keluhannya
ditanggapi, kemudian diberikan izin baginya mengadakan perhitungan, cuma
setibanya di dunia karena perasaannya tidak mau membeda-bedakan sehingga
ketemu siapapun diganggunya, tetapi kalau manusia itu memiliki rohani yang
kuat, atau tinggi ajaran agama yang dimilikinya maka Roh juga tidak berani
mendekatinya, jika Roh tidak mengikuti peraturan Hukum Alam Baka dan berbuat
macam-macam di dunia, jika ketahuan akan ditangkap oleh Dewa yang berada di
dunia atau petugas patroli sampai waktunya itupun Roh tidak bisa berbuat
apa-apa sehingga ditangkap, dibawa pulang ke Alam Baka dan dihukum, karena
Dewa juga tidak tega atas nasibnya Roh yang mati penasaran, sehingga
diberikan kebebasan untuk mengadakan pembalasan, hal demikian seperti
terhukum yang sudah bebas atau keluar dari penjara di Alam Dunia, ada yang
tidak bertobat atas kesalahannya, malah kini lebih buas setelah keluar dari
penjara, maka ada manusia yang diganggu oleh setan gentayangan, di dunia sama
seperti hal ini.
|
Yang Shen:
|
Benar yang dikatakan oleh Ta Tee.
|
Chi Hoet:
|
Terima kasih atas penjelasannya Ta
Tee, waktu sudah tiba, kami mau permisi.
|
Ta Tee:
|
Sungguh merepotkan kalian, semoga
buku Berkeliling di Alam Baka cepat selesai, bisa menolongi para umat
sehingga jasa kebaikan ini terlaksana. Perintahkan Pejabat berbaris mengantar
tamu.
|
Yang Shen:
|
Terima kasih Ta Tee dan Pejabat
Dewa, kami mau permisi. Saya sudah duduk. Silahkan Guru berangkat.
|
Chi Hoet:
|
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang
Shen turun, Roh kembali ke badan.
|
Langganan:
Postingan (Atom)